Keindahan Berbagai Rumah Adat di Nusa Tenggara Timur


Eastjourneymagz.com–Rumah adat adalah bangunan yang memiliki kekhasan sebagai tempat tinggal oleh suatu suku atau lebih.

Bangunan ini begitu kramat sebagai representasi budaya tertinggi dari suku atau masyarakat tertentu.

Nusa Tenggara Timur memiliki banyak suku seperti Suku Alor, Suku Atoni, Suku Bajawa, Suku Ende, Suku Kemang, Suku Lamaholot, Suku Manggarai, Suku Ngada, Suku Rote, Suku Sumba.

Suku-Suku ini merupakan suku-suku besar dan terdapat sub suku atau clan di dalam Suku masing-masing.

Masing-masing suku tersebut memiliki rumah adat yang unik. Di dalam rumah inilah sebagai bagian yang paling integral dari suku-suku ini di mana menjadi tempat menyelesaikan segala persoalan dari yang terbesar sampai yang terkecil.

Mulai dari pembagian tanah, soal hukum adat, ritus-ritus adat, mengatur perkawinan hingga kematian. Berikut ini beberapa rumah adat di NTT:

1. Mbaru Niang, Manggarai

Mbaru niang, Rumah Adat Manggarai
Mbaru niang, Rumah Adat Manggarai


Bentuk Mbaru Niang begitu unik yakni seperti krucut dan memiliki lima lantai dengan ketinggian lebih dari 15 meter. Bagian atap rumah adat ini dibuat dari ijuk pohon enau.

Biasanya terbuat dari kayu worok dan bambu dan dibangun tanpa paku. Tali rotan yang kuat dan tali ijuk akan mengikat simpul-simpul kayu.

Di dalamnya tinggal 5 hingga enam keluarga, biasanya perwakilan sub suku atau clan.

2. Rumah Adat Langwah Alor

Langwah merupakan rumah adat Alor dengan atap dari alang-alang dengan sistem dua air.

Bagian bawa rumah itu terdapat tempat menyimpan air. Dinding-dindingnya terbuat dari bamboo dan tiang-tiang penyanggah terbuat dari kayu.

Rumah ini sebagai pusat tradisi, tempat tinggal dan menyimpan benda-benda pusaka seperti gong, moko dan lain-lain.

Di dalam langwah ini juga tempat berlangsungnya pernikahan hingga berbagai persoalan adat. Alang-alang dan bambu menjadi ciri khas dari Langwah.

3. Rumah Adat Sa’o, Ngada

Salah satu kampung terindah dengan rumah adat yang menakjubkan di Kampung Bena, Ngada Sumber: superlive.id
Salah satu kampung terindah dengan rumah adat yang menakjubkan di Kampung Bena, Ngada Sumber: superlive.id

Sa’o berbentuk rumah panggung dan terbuat dari kayu dengan beratapkan alang-alang.

Beberpa yang terkenal seperti di beberapa kampung diantaranya Kampung Adat Bela, Kampung Adat Bena, Kampung Adat Gurusina dan Kampung Adat Tololela.

Sa’o menjadi rumah yang nyaman merupakan pusat kegiatan budaya dan tradisi serta sebagai tempat tinggal.

4. Rumah Adat Rote

Rumah adat Rote terbentuk sesuai dengan keadaan lingkungan sekitar. Atapnya terbuat dari alang-alang, daun kelapa atau dau pohon lontar.

Tiang-tiangnya dan penyanggah terbuat dari bahan kayu. Dinding rumah juga terbuat dari batang daun pohon kelapa (pelepah) yang biasa disebut kayu bebak.

Juga menggunakan papan kayu, papan batang kelapa atau papan batang pohon lontar. Pada umumnya menggunakan pelepah dan lantai rumah masih lantai tanah.

5. Musalaki, Ende

Rumah adat Musalaki di Ende/ Foto mawatu.co.id
Rumah adat Musalaki di Ende/ Foto mawatu.co.id

Sebagaimana rumah adat yang lainya Musalaki juga memiliki striktur yang paling rumit.

Struktur Musalaki mulai dari struktur bagian bawa berupa pondasi kuwu lewa dan Struktur Maga. Struktur bagian atas mencakup Struktur Wisu dan Struktur Atap.

Musalaki berbentuk panggung dengan tiang-tiang penyangga dari bila kayu dana tap menggunakan alang-alang.

Selain itu terdapat juga Sao Ata Musa Lakitana yang seringkali disamakan dengan Musalaki padahal berbeda.

Sao Ata Mosa Lakitana mempunyai bentuk seperti bulat telur dan tanpa tiang. Di dalam rumah yang begitu kramat bagi masyarakat Ende ini terdapat suatu tempat suci untuk arwah nenek moyang yang pada saat-saat tertentu ada upacara sesajen.

6. Uma Mbatangu, Sumba

Masyarakat Sumba memiliki Uma Mbatangu sering dikenal sebagai rumah berpuncak karena memiliki puncak yang tinggi pada atap dan hubungan kuat dengan roh-roh atau merapu.

Terdapat dua rumah yang begitu sakral bagi masyarakat sumba ini yaitu Uma Mbatangu dari Sumba Timur yang memiliki puncak tinggi di bagian tengah.

Umba Mbatangu berpusat kepada roh-roh nenek moyang. Atapnya terbuat dari alang-alang. Selain itu terdapat Uma Bungguru dengan puncak paling besar.

Di dalam rumah ini biasa untuk upacara persatuan dan kesatuan klan seperti upacara pernikahan, pemakaman dan berbagai upacara tradisi lainnya.

Selain sebagai tempat yang keramat juga untuk tempat tinggal bagi tetua-tetua adat. Sedangkan rumah adat lainnya uma kamadungu atau rumah botak dengan ciri tidak memiliki puncak tengah.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

peresean lombok/ Wikipedia Previous post Uniknya Peresean, Tradisi Gladiator Masyarakat Sasak, Lombok
Lokasi Shooting film di NTT/ Eastjourneymagz.com Next post Delapan Film Berlatar Belakang Alam NTT yang Booming di Bioskop