Fun Fact: Pohon Mampu Berkomunikasi dan Pertahankan Diri dari Serangan Serangga
Eastjourneymagz.com–Pohon adalah makhluk hidup yang menakjubkan dan memiliki banyak keistimewaan yang sering kali tidak kita sadari.
Salah satu kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh pohon adalah kemampuan mereka untuk berkomunikasi dan mempertahankan diri dari serangan serangga.
Meskipun tidak memiliki otak atau sistem saraf seperti hewan, pohon mampu melakukan komunikasi yang kompleks melalui berbagai mekanisme.
Salah satu cara pohon berkomunikasi adalah melalui jaringan akar mereka, yang sering kali disebut sebagai “Wood Wide Web”.
Melalui jaringan ini, pohon dapat mengirimkan sinyal kimia dan berbagi sumber daya, seperti air dan nutrisi, dengan pohon lain di sekitarnya.
Misalnya, ketika satu pohon diserang oleh serangga, ia dapat mengirimkan sinyal melalui akarnya untuk memperingatkan pohon lain.
Tujuannya agar memproduksi senyawa kimia yang dapat membantu melindungi mereka dari serangan serangga.
Selain komunikasi bawah tanah, pohon juga dapat berkomunikasi melalui udara.
Ketika diserang oleh serangga herbivora, beberapa pohon mengeluarkan senyawa volatil, yaitu zat kimia yang mudah menguap dan dapat menyebar melalui udara.
Senyawa ini dapat berfungsi sebagai peringatan bagi pohon lain di sekitar untuk mempersiapkan pertahanan mereka.
Sebagai contoh, pohon akasia yang diserang oleh herbivora seperti jerapah akan mengeluarkan senyawa tanin ke daun mereka, yang membuat daun tersebut tidak enak dimakan.
Selain itu, pohon yang terdekat dengan pohon yang diserang akan mendeteksi senyawa volatil ini dan mulai memproduksi tanin juga, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri sebelum diserang.
Lebih dari itu, senyawa volatil yang dilepaskan oleh pohon yang diserang juga dapat menarik predator alami dari serangga penyerang.
Misalnya, beberapa spesies pohon mampu mengeluarkan senyawa yang menarik tawon parasit yang memakan ulat atau serangga lain yang menyerang pohon tersebut.
Dengan cara ini, pohon tidak hanya mempertahankan diri secara langsung tetapi juga memanfaatkan hubungan ekologis untuk melawan serangan.
Contoh lain yang menarik adalah hubungan simbiotik antara pohon dan mikroorganisme di sekitar akar mereka.
Beberapa pohon membentuk hubungan dengan jamur mikoriza yang hidup di akar mereka. Jamur ini membantu pohon menyerap lebih banyak nutrisi dari tanah, dan sebagai gantinya, pohon memberikan karbohidrat yang dihasilkan melalui fotosintesis kepada jamur.
Ketika pohon diserang, jamur mikoriza dapat membantu mengirimkan sinyal peringatan melalui jaringan akar yang luas, sehingga meningkatkan kemampuan pohon untuk mempertahankan diri.
Penelitian terus mengungkap lebih banyak tentang cara-cara kompleks yang digunakan pohon untuk berkomunikasi dan mempertahankan diri.
Kemampuan ini menunjukkan bahwa pohon tidak hanya pasif tetapi aktif dalam mempertahankan kelangsungan hidup mereka dan berinteraksi dengan lingkungan mereka.
Fakta bahwa pohon memiliki cara-cara canggih untuk berkomunikasi dan mempertahankan diri menambah kekaguman kita terhadap makhluk hidup yang tampaknya diam dan tak bergerak ini.