![](https://eastjourneymagz.com/wp-content/uploads/2019/04/P3160588.jpg)
Rumah Adat Manggarai Memiliki Nilai Arsitektur yang Unik
Eastjourneymagz.com–Rumah adat Manggrai atau Mbaru Niang atau Mabaru Gendang merupakan warisan leluhur menjadi pusat seluruh kegiatan di Kampung terutama kegiatan adat.
Rumah adat Manggarai memiliki bentuk unik berupa kerucut, menyerupai topi runcing atau menara, yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti bambu, ijuk, dan kayu.
Keunikan utama rumah ini terletak pada struktur atapnya yang sangat tinggi dan melingkar, menjulang dari bawah hingga ke puncak, memberikan kesan megah dan mencolok di tengah lingkungan alamnya.
Desain ini tidak hanya estetis, tetapi juga berfungsi melindungi penghuni dari cuaca ekstrem, serta menciptakan ventilasi yang baik di dalam rumah.
Selain bentuknya yang unik, rumah warisan leluhur ini juga memiliki simbolisme yang mendalam. Secara sederhana rumah adat manggarai terdiri atas tiga ruang, Ruang Bawa (Ngaung). Ruang Tengah (Ruang Tamu, Kamar Tidur) dan Ruang Atas yang bentuknya kerucut.
Pada Ruang Tengah ini biasanya ada pembagian masing-masing kepada setiap clan suku yang ada di dalam kampung. Di Rumah Gendang inilah tempat tinggal Tua Adat (Tua Golo) dan Tua Teno berada.
![](https://i0.wp.com/eastjourneymagz.com/wp-content/uploads/cwv-webp-images/Manggarai.jpg.webp?resize=639%2C426&ssl=1)
Namun sebenarnyab bangunan ini terbagi menjadi lima tingkat, di mana setiap tingkatan memiliki fungsi yang berbeda. Mulai dari tempat tinggal hingga penyimpanan hasil panen dan benda-benda sakral.
Tingkatan-tingkatan ini mencerminkan hubungan yang erat antara manusia, alam, dan leluhur dalam budaya Manggarai. Mencerminkan filosofi kehidupan yang harmonis dengan alam serta menjaga warisan leluhur.
Antara Rumah Adat Manggarai (Mbaru Niang) dan Kebun (Lingko)
Rumah adat Manggarai yang berbentuk kerucut sangat menyatu dengan bentuk Lingko. Antara rumah adat dan lingko tak terpisahkan maknanya. Ada satu kesatuan yang sangat menyatu antara rumah adat Mbaru gendang dengan Lingko.
Ketika membuka bagian atas bangunan yang berbentuk krucut, maka bentuknya seperti Lingko yang merupakan sistem kebun orang Manggarai
Di sini sangat jelas dalam sebuah istilah yang sering di pakai dalam setiap ritual adat “Gendang One, Lingko Peang” atau “Mabru One, Uman Peang” yang berarti Rumah atau ‘Mbaru Gendang’ tidak terpisahkan dari kebun ‘Lingko’.
![Contoh kerangka rumah adat Manggarai atau Mbaru Gendang](https://i0.wp.com/eastjourneymagz.com/wp-content/uploads/cwv-webp-images/RUMAHWAEREBO.jpg.webp?resize=640%2C357&ssl=1)
Ketika Lingko dibongkar maka sistem itu tidak akan seimbang lagi. Begitu juga sebaliknya ketika rumah adat dibongkar maka tidak ada gunanya lagi mempunyai Lingko.
Pertalian ini bukan saja sebuah warisan dari leluhur tetapi harus mencapai tahap pemaknaan yang begitu dalam kepada masyarakat Manggarai.
Rumah Adat Manggarai atau Mbaru Niang dengan seluruh sistemnya adalah warisan leluhur. Karena itu setiap generasi Manggarai harus menjaganya hingga akhir hayat.