Machu Picchu/ Foto Wikipedia

Machu Picchu, Situs Suci Peradaban Inca dan Jadi Warisan Dunia


Eastjourneymagz.com–Machu Picchu, salah satu keajaiban dunia yang terletak di Peru, merupakan situs peninggalan peradaban Inca yang paling suci dan paling terkenal. Terletak di pegunungan Andes, Machu Picchu menawarkan pemandangan yang menakjubkan dan memikat para pengunjung dengan keindahan arsitekturnya yang mengagumkan.

Dikenal sebagai “Kota Hilang Inca,” Machu Picchu telah menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dari seluruh dunia yang ingin merasakan dan mempelajari sejarah dan kebudayaan Inca yang kaya.

Situs ini ditemukan kembali pada awal abad ke-20 oleh seorang arkeolog Amerika, Hiram Bingham, yang kemudian mengungkapkan ke dunia tentang keindahan dan pentingnya Machu Picchu.

Dengan ketinggian sekitar 2.430 meter di atas permukaan laut, Machu Picchu tidak hanya menawarkan pemandangan spektakuler tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan dan kepercayaan masyarakat Inca.

Keajaiban arsitektur yang tercipta tanpa teknologi modern ini menunjukkan kecerdasan dan keahlian luar biasa dari bangsa Inca.

Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang Machu Picchu, mulai dari sejarah singkatnya hingga tips berwisata ke situs ini.

Kami juga akan membahas waktu terbaik untuk mengunjungi Machu Picchu agar Anda dapat merencanakan perjalanan yang tak terlupakan ke salah satu situs arkeologi paling ikonik di dunia.

Mengenal Machu Picchu

Tembok Machu Piccu/ Foto National Geographic
Tembok Machu Piccu/ Foto National Geographic

Machu Picchu adalah situs arkeologi Inca yang terletak di wilayah Cusco, Peru.

Dibangun pada abad ke-15, situs ini terdiri dari lebih dari 150 bangunan yang meliputi kuil, tempat tinggal, dan teras pertanian.

Struktur-struktur ini dibangun menggunakan teknik batu kering, di mana batu-batu besar dipotong dan disusun dengan presisi tanpa menggunakan mortar.

Machu Picchu sering disebut sebagai karya seni arsitektur yang menakjubkan karena kemegahan dan kerumitannya.

Situs ini terletak di puncak gunung yang dikelilingi oleh lembah yang dalam dan sungai yang mengalir deras, memberikan Machu Picchu pemandangan yang sangat dramatis dan menakjubkan.

Selain keindahan alamnya, Machu Picchu juga memiliki nilai spiritual yang tinggi bagi masyarakat Inca.

Mereka percaya bahwa situs ini adalah pusat spiritual yang terhubung dengan dewa-dewa mereka.

Machu Picchu dianggap sebagai tempat perlindungan para bangsawan Inca dan juga tempat pengamatan astronomi.

Sejarah Singkat Machu Picchu

ilustrasi bangunan machu picchu (pixabay.com/Miltonhuallpa95)
ilustrasi bangunan machu picchu (pixabay.com/Miltonhuallpa95)

Machu Picchu dibangun pada pertengahan abad ke-15, selama masa pemerintahan Kaisar Pachacuti Inca Yupanqui, salah satu penguasa terbesar dalam sejarah peradaban Inca.

Diperkirakan bahwa situs ini didirikan sebagai tempat peristirahatan kerajaan dan pusat keagamaan.

Dibangun dengan teknik arsitektur batu kering yang canggih, Machu Picchu terdiri dari lebih dari 150 bangunan yang mencakup kuil, tempat tinggal, teras pertanian, dan berbagai struktur lainnya yang mencerminkan kecerdasan dan keterampilan luar biasa dari para pembangun Inca.

Machu Picchu hanya dihuni selama sekitar satu abad sebelum ditinggalkan pada saat penaklukan Spanyol.

Alasan pasti mengapa situs ini ditinggalkan masih menjadi misteri, namun beberapa teori menyebutkan bahwa wabah penyakit yang dibawa oleh penakluk Spanyol dan konflik internal di antara masyarakat Inca mungkin berkontribusi terhadap pengosongan kota tersebut.

Karena lokasinya yang tersembunyi di puncak pegunungan Andes, Machu Picchu tidak pernah ditemukan oleh para penakluk Spanyol dan tetap tersembunyi dari dunia luar selama berabad-abad.

Keberadaan Machu Picchu kembali terungkap kepada dunia pada tahun 1911 ketika seorang arkeolog Amerika, Hiram Bingham, menemukannya.

Bingham, yang sedang melakukan ekspedisi untuk mencari kota Inca yang hilang, secara tak sengaja dipandu oleh penduduk lokal ke reruntuhan Machu Picchu.

Penemuannya membawa perhatian internasional dan menjadikan situs ini sebagai subjek penelitian arkeologis yang intensif.

Bingham mendokumentasikan dan mempublikasikan temuannya, sehingga memperkenalkan Machu Picchu kepada dunia sebagai salah satu keajaiban arkeologi.

Sejak penemuan ulangnya, Machu Picchu telah mengalami berbagai upaya konservasi dan pemulihan untuk melestarikan situs bersejarah ini.

Pada tahun 1983, UNESCO menetapkan Machu Picchu sebagai Situs Warisan Dunia, mengakui pentingnya sebagai warisan budaya yang luar biasa.

Penetapan ini membantu memastikan bahwa situs tersebut akan dilindungi dan dipelihara untuk generasi mendatang.

Hari ini, Machu Picchu berdiri sebagai simbol kebesaran peradaban Inca dan menjadi salah satu tujuan wisata paling terkenal di dunia, menarik ribuan pengunjung setiap tahun yang datang untuk mengagumi keindahan dan misteri situs ini.

Machu Picchu sebagai Warisan Dunia

Suku Inca National Geographic

Machu Picchu diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1983, sebuah penghargaan yang menegaskan pentingnya situs ini sebagai salah satu peninggalan budaya dan sejarah paling signifikan di dunia.

Penetapan ini dilakukan berdasarkan kriteria budaya dan alam yang luar biasa, yang mencakup arsitektur, keindahan alam, serta pentingnya bagi sejarah peradaban manusia.

Sebagai salah satu keajaiban dunia yang tersisa dari peradaban Inca, Machu Picchu memberikan wawasan yang mendalam tentang kehidupan, agama, dan pengetahuan teknis dari masyarakat Inca.

Pengakuan UNESCO juga menekankan perlunya perlindungan dan pelestarian situs ini untuk generasi mendatang.

Lokasi Machu Picchu yang berada di pegunungan Andes dan dikelilingi oleh pemandangan yang luar biasa menambah nilai estetika dan ekologis dari situs ini.

Situs ini tidak hanya penting secara arkeologis tetapi juga sebagai kawasan konservasi yang melindungi ekosistem unik dan keanekaragaman hayati di sekitarnya.

Hutan awan yang mengelilingi Machu Picchu menjadi habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna yang langka dan endemik.

Sebagai Situs Warisan Dunia, Machu Picchu telah mendapatkan perhatian dan dukungan internasional dalam upaya konservasi dan restorasi.

Berbagai proyek telah dilaksanakan untuk meminimalkan dampak pariwisata massal, mengatasi masalah erosi, dan memastikan stabilitas struktur-struktur kuno.

Langkah-langkah ini termasuk pembatasan jumlah pengunjung harian, pengaturan jalur wisata, dan penyediaan fasilitas yang ramah lingkungan untuk mendukung pariwisata berkelanjutan.

Pendekatan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara pelestarian warisan budaya dan alam dengan kebutuhan ekonomi lokal yang bergantung pada pariwisata.

Selain itu, pengakuan sebagai Situs Warisan Dunia telah meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya melindungi warisan budaya dan alam.

Machu Picchu menjadi simbol upaya internasional dalam melestarikan situs-situs bersejarah dan mempromosikan nilai-nilai budaya lintas generasi.

Dengan adanya dukungan global, situs ini tidak hanya dilindungi dari kerusakan tetapi juga terus dipelajari dan dipahami lebih dalam, memungkinkan dunia untuk menghargai dan merayakan kehebatan peradaban Inca yang menciptakan Machu Picchu.

Berwisata ke Machu Picchu

Mengunjungi Machu Picchu adalah impian bagi banyak pelancong dan pecinta sejarah.

Untuk mencapai situs ini, wisatawan biasanya memulai perjalanan mereka dari kota Cusco, yang terletak sekitar 80 kilometer dari Machu Picchu.

Dari Cusco, ada beberapa cara untuk mencapai Machu Picchu, termasuk kereta api yang menawarkan pemandangan indah sepanjang perjalanan atau mendaki Inca Trail, jalur pendakian yang terkenal dan menantang.

Sesampainya di Machu Picchu, pengunjung dapat menjelajahi situs ini dengan berjalan kaki, mengikuti rute yang telah ditentukan.

Pemandu lokal tersedia untuk memberikan informasi dan latar belakang sejarah tentang setiap bagian dari situs.

Beberapa tempat yang wajib dikunjungi di Machu Picchu termasuk Kuil Matahari, Intihuatana (jam matahari), dan Kuil Tiga Jendela. Setiap sudut situs ini menawarkan pemandangan yang memukau dan wawasan tentang kebudayaan Inca yang kaya.

Waktu Terbaik ke Machu Picchu

Waktu terbaik untuk mengunjungi Machu Picchu adalah selama musim kemarau, yang berlangsung dari April hingga Oktober.

Pada bulan-bulan ini, cuaca lebih stabil dan langit cenderung cerah, memberikan kondisi ideal untuk menjelajahi situs dan menikmati pemandangan.

Juni hingga Agustus adalah periode paling populer, dengan jumlah pengunjung yang memuncak selama bulan-bulan ini.

Musim hujan di Machu Picchu berlangsung dari November hingga Maret.

Meskipun cuaca lebih tidak menentu, mengunjungi selama musim hujan juga memiliki kelebihannya.

Kerumunan wisatawan cenderung lebih sedikit, dan pemandangan hijau subur serta kabut tipis yang sering menyelimuti pegunungan menambah keindahan mistis Machu Picchu.

Bagi mereka yang ingin pengalaman yang lebih tenang, mengunjungi di awal atau akhir musim hujan bisa menjadi pilihan yang baik.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Festival Api Jeju Korea Selatan/ Sumber visitkorea.or.id Previous post Festival Api Jeju, Festival Api Terbesar Dunia di Korea Selatan
Kehidupan suku badui/ foto khatulistiwahits.com Next post Catat Beberapa Hal Penting Ini Jika Ingin Bertemu Suku Baduy