Berkunjung ke Petra Yordania, Tempat Situs Arkeologi Paling Menakjubkan di Dunia
Eastjourneymagz.com–Petra, yang dikenal sebagai “Kota Mawar” karena warna batunya yang kemerahan, adalah salah satu situs arkeologi paling menakjubkan di dunia.
Terletak di selatan Yordania, Petra merupakan bekas ibu kota Kerajaan Nabatea dan merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Baru.
Dengan arsitektur yang dipahat langsung dari batuan cadas, Petra menawarkan pengalaman yang luar biasa bagi para wisatawan dan arkeolog.
Kota kuno ini tidak hanya memukau dengan keindahan dan kemegahannya tetapi juga kaya akan sejarah yang mencakup lebih dari 2.000 tahun.
Dari pintu masuknya yang dramatis melalui Siq, sebuah celah sempit yang diapit oleh tebing-tebing tinggi, hingga ke Monumen El-Khazneh yang ikonik, Petra adalah tempat di mana sejarah dan keajaiban arsitektur bertemu dalam harmoni yang sempurna.
Sejarah Kota Kuno
Petra didirikan sekitar abad ke-4 SM oleh bangsa Nabatea, suku nomaden Arab yang menetap dan berkembang menjadi pedagang kaya.
Berkat lokasinya yang strategis di jalur perdagangan yang menghubungkan Timur Tengah dengan Afrika Utara dan India, Petra menjadi pusat perdagangan penting yang memperdagangkan barang-barang seperti rempah-rempah, sutra, dan dupa.
Kota ini dilengkapi dengan sistem pengairan canggih yang memungkinkan bangsa Nabatea untuk mengelola air secara efisien di daerah gurun yang kering.
Selama puncak kejayaannya, Petra adalah kota yang makmur dan kuat dengan populasi yang mencapai puluhan ribu orang.
Bangsa Nabatea membangun berbagai struktur monumental, termasuk makam kerajaan, kuil, dan amfiteater, semuanya dipahat dari batuan pasir merah yang menjadi ciri khas kota ini.
El-Khazneh, atau “The Treasury”, adalah salah satu monumen paling terkenal di Petra dan dianggap sebagai mahakarya arsitektur Nabatea.
Kejayaan Petra mulai memudar setelah penaklukan oleh Kekaisaran Romawi pada tahun 106 M.
Meski tetap menjadi pusat regional, pentingnya Petra sebagai pusat perdagangan mulai menurun karena perubahan rute perdagangan dan meningkatnya dominasi Romawi di wilayah tersebut.
Pada abad ke-4 M, gempa bumi yang menghancurkan merusak banyak infrastruktur kota, mempercepat penurunan kota ini.
Pada abad ke-7, Petra mulai ditinggalkan dan hanya dikenal oleh penduduk lokal.
Kota ini kemudian terlupakan oleh dunia luar hingga ditemukan kembali pada tahun 1812 oleh seorang penjelajah Swiss bernama Johann Ludwig Burckhardt.
Penemuan kembali ini memicu minat arkeologis yang luas dan mengungkap kekayaan sejarah dan budaya Petra.
Hari ini, Petra diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan terus menjadi objek penelitian arkeologi yang penting.
Pengunjung dari seluruh dunia datang untuk mengagumi keindahan dan keajaiban teknik yang dicapai oleh bangsa Nabatea.
Dengan ratusan situs yang masih belum sepenuhnya digali, Petra tetap menjadi salah satu harta arkeologis paling berharga di dunia.
Fakta-Fakta Menarik
Salah satu fakta menarik tentang Petra adalah keberadaan Siq, jalan masuk utama ke kota kuno ini.
Siq adalah celah sempit sepanjang sekitar 1,2 kilometer yang diapit oleh tebing-tebing setinggi hingga 80 meter.
Jalan ini memberikan pengalaman dramatis bagi pengunjung saat mereka berjalan melalui koridor alami ini, yang berakhir dengan pemandangan spektakuler El-Khazneh.
Siq sendiri dihiasi dengan berbagai ukiran dan reruntuhan arkeologis yang menunjukkan keterampilan dan seni bangsa Nabatea.
Selain El-Khazneh, Petra memiliki lebih dari 800 monumen yang tercatat, termasuk makam kerajaan, kuil, tempat tinggal, dan sistem pengairan yang rumit.
Salah satu yang paling menonjol adalah Biara (Ad-Deir), yang terletak di dataran tinggi dan menawarkan pemandangan menakjubkan dari sekitarnya.
Biara ini sedikit lebih besar dari El-Khazneh dan menjadi bukti lebih lanjut dari kehebatan arsitektur Nabatea.
Petra juga memiliki sejarah sinematik yang menarik. Kota ini menjadi terkenal secara global setelah muncul dalam film “Indiana Jones and the Last Crusade” pada tahun 1989, di mana El-Khazneh digambarkan sebagai kuil yang menyembunyikan Holy Grail.
Kemunculan Petra di film ini telah menarik lebih banyak perhatian internasional dan mengukuhkan statusnya sebagai salah satu tujuan wisata paling ikonik di dunia.
Tidak hanya menjadi pusat pariwisata, Petra juga merupakan fokus dari berbagai upaya konservasi dan penelitian.
Berbagai proyek sedang berlangsung untuk melindungi dan memulihkan situs ini dari kerusakan akibat erosi, gempa bumi, dan dampak dari meningkatnya jumlah wisatawan.
Dengan upaya yang berkelanjutan, Petra diharapkan dapat dinikmati oleh generasi mendatang sebagai warisan budaya dan sejarah yang tak ternilai.