7 Tips Masak Tanpa Harus Merusak Gizi Makanan
Eastjourneymagz.com–Memasak makanan dengan cara yang tepat sangat penting untuk menjaga kandungan gizi tetap utuh.
Sering kali, metode memasak yang tidak tepat dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan vitamin dan mineral penting dalam makanan.
Oleh karena itu, memahami cara memasak yang baik dan benar tidak hanya membantu kita menikmati hidangan yang lezat, tetapi juga memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang diperlukan.
Banyak orang tidak menyadari bahwa teknik memasak yang sederhana bisa membuat perbedaan besar dalam menjaga nilai gizi makanan.
Dari pemilihan bahan hingga metode memasak yang digunakan, setiap langkah dapat mempengaruhi kandungan gizi akhir dari hidangan.
Berikut ini adalah tujuh tips praktis yang dapat membantu Anda memasak makanan sehat tanpa merusak nilai gizinya.
1. Gunakan Metode Memasak yang Sehat
Memilih metode memasak yang tepat sangat penting untuk menjaga kandungan gizi dalam makanan.
Metode memasak seperti mengukus, merebus, dan memanggang biasanya lebih baik dibandingkan dengan menggoreng.
Mengukus sayuran, misalnya, dapat membantu mempertahankan lebih banyak vitamin dan mineral dibandingkan dengan merebusnya, yang bisa menyebabkan nutrisi larut dalam air.
Memanggang daging dengan suhu yang tepat juga membantu mempertahankan proteinnya tanpa menambahkan lemak berlebih seperti yang sering terjadi saat menggoreng.
Selain itu, memasak dengan microwave dapat menjadi pilihan yang baik karena menggunakan waktu dan suhu yang lebih rendah, sehingga mengurangi kerusakan nutrisi.
Pastikan untuk tidak terlalu lama memasak dengan metode ini untuk menghindari penurunan nilai gizi.
2. Hindari Memasak Terlalu Lama
Memasak makanan terlalu lama dapat merusak kandungan gizinya, terutama vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C dan beberapa vitamin B.
Sayuran yang dimasak terlalu lama bisa kehilangan banyak nutrisi penting. Oleh karena itu, penting untuk memantau waktu memasak dan memastikan makanan dimasak hanya sampai tingkat kematangan yang tepat.
Sayuran, misalnya, sebaiknya dimasak hingga teksturnya masih sedikit renyah, bukan lembek.
Untuk protein seperti daging dan ikan, pastikan untuk memasaknya dengan suhu yang cukup untuk membunuh bakteri berbahaya, tetapi tidak sampai terlalu matang yang bisa menyebabkan protein menjadi keras dan kehilangan nilai gizi.
Menggunakan termometer makanan dapat membantu memastikan bahwa makanan dimasak pada suhu yang tepat.
3. Gunakan Bahan Segar dan Berkualitas
Bahan-bahan segar cenderung memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan yang telah lama disimpan atau diproses.
Pilih sayuran dan buah-buahan yang segar, dan jika memungkinkan, belilah bahan-bahan dari pasar lokal yang seringkali menawarkan produk yang lebih segar dan berkualitas.
Bahan segar tidak hanya lebih baik dari segi gizi, tetapi juga memberikan rasa yang lebih baik pada masakan.
Selain itu, hindari menggunakan bahan-bahan yang telah diawetkan dengan banyak garam atau gula, seperti sayuran kalengan atau buah dalam sirup.
Bahan-bahan ini sering kehilangan sebagian besar nilai gizinya selama proses pengawetan dan mengandung tambahan zat yang tidak sehat.
4. Gunakan Lemak Sehat
Menggunakan jenis lemak yang tepat dalam memasak sangat penting untuk menjaga nilai gizi makanan.
Gantilah lemak jenuh seperti mentega dan minyak kelapa sawit dengan lemak tak jenuh yang lebih sehat seperti minyak zaitun, minyak kanola, atau minyak alpukat.
Lemak tak jenuh tidak hanya lebih sehat untuk jantung, tetapi juga membantu tubuh menyerap vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K.
Selain itu, hindari penggunaan lemak trans yang sering ditemukan dalam minyak goreng komersial dan makanan olahan.
Lemak trans dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kondisi kesehatan lainnya.
Menggunakan lemak sehat dalam jumlah yang moderat dapat meningkatkan cita rasa masakan tanpa merusak nilai gizinya.
5. Kurangi Penggunaan Garam dan Gula
Terlalu banyak garam dan gula dapat merusak kandungan gizi makanan dan berdampak negatif pada kesehatan.
Sebagai alternatif, gunakan rempah-rempah dan bumbu alami untuk memberikan rasa pada masakan tanpa perlu menambahkan banyak garam atau gula.
Misalnya, gunakan bawang putih, jahe, kunyit, dan berbagai jenis rempah lainnya untuk meningkatkan cita rasa masakan.
Selain itu, pilihlah bahan-bahan alami yang sudah mengandung rasa manis alami, seperti buah-buahan, untuk menggantikan gula tambahan dalam resep.
Mengurangi garam dan gula tidak hanya membantu menjaga nilai gizi makanan tetapi juga berkontribusi pada pola makan yang lebih sehat secara keseluruhan.
6. Masak dengan Suhu yang Tepat
Memasak dengan suhu yang tepat adalah kunci untuk mempertahankan kandungan gizi dalam makanan.
Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kehilangan nutrisi, terutama vitamin dan mineral yang sensitif terhadap panas.
Untuk sayuran, suhu rendah hingga sedang biasanya cukup untuk memasaknya tanpa merusak gizinya.
Misalnya, memasak sayuran dengan api kecil hingga sedang dalam waktu singkat dapat membantu mempertahankan lebih banyak vitamin dan mineral.
Untuk daging dan ikan, gunakan suhu yang cukup untuk membunuh bakteri patogen tetapi tidak sampai membuat makanan terlalu matang.
Penggunaan termometer makanan dapat membantu memastikan bahwa makanan dimasak pada suhu yang aman tanpa kehilangan nilai gizinya.
7. Hindari Penggunaan Bahan Kimia dan Pewarna Buatan
Penggunaan bahan kimia dan pewarna buatan dalam masakan dapat mengurangi nilai gizi makanan dan memiliki efek buruk pada kesehatan jangka panjang.
Sebisa mungkin, gunakan bahan-bahan alami dan segar untuk memberikan warna dan rasa pada makanan.
Misalnya, gunakan kunyit untuk memberikan warna kuning alami pada masakan atau bit untuk warna merah.
Selain itu, hindari penggunaan penyedap rasa buatan dan pengawet yang sering ditemukan dalam makanan olahan.
Pilih bahan-bahan organik dan alami yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Dengan demikian, Anda dapat menikmati makanan yang tidak hanya lezat tetapi juga sehat dan bergizi.