Apa itu Wibu? Ini dia Ciri-Cirinya
Eastjourneymagz.com–“Wibu” adalah istilah yang digunakan dalam budaya populer untuk menggambarkan seseorang yang sangat tertarik dan mengidolakan budaya Jepang, terutama anime dan manga.
Istilah ini berasal dari kata “weeaboo,” yang awalnya digunakan secara pejoratif di komunitas internet untuk menggambarkan orang non-Jepang yang terlalu fanatik terhadap budaya Jepang.
Namun, seiring berjalannya waktu, istilah “wibu” telah menjadi lebih umum dan diterima dalam komunitas pecinta anime dan manga, meskipun tetap memiliki konotasi yang agak negatif jika digunakan dalam konteks yang merendahkan.
Orang yang disebut “wibu” sering kali menunjukkan minat yang mendalam terhadap berbagai aspek budaya Jepang, termasuk bahasa, musik, fesyen, dan makanan.
Mereka sering terlibat dalam komunitas online dan offline yang membahas dan berbagi minat mereka terhadap budaya Jepang. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut apa itu wibu dan ciri-cirinya.
Apa Itu Wibu?
Wibu adalah sebutan untuk seseorang yang memiliki minat yang sangat besar terhadap budaya Jepang, terutama yang berkaitan dengan anime, manga, dan aspek budaya populer lainnya.
Wibu biasanya merupakan penggemar berat anime (animasi Jepang) dan manga (komik Jepang), dan sering kali menghabiskan banyak waktu menonton, membaca, dan mendiskusikan konten-konten tersebut.
Mereka juga mungkin tertarik pada bahasa Jepang, makanan, musik, dan mode Jepang.
Ciri-ciri Wibu
1. Minat yang Mendalam Terhadap Anime dan Manga
Salah satu ciri utama wibu adalah ketertarikan yang sangat besar terhadap anime dan manga.
Mereka sering kali memiliki koleksi besar DVD, Blu-ray, atau file digital anime, serta koleksi manga yang luas.
Wibu menghabiskan banyak waktu menonton episode anime dan membaca volume manga, serta mengikuti perkembangan terbaru di industri tersebut.
Wibu juga sering terlibat dalam diskusi tentang anime dan manga di forum online, media sosial, dan komunitas khusus.
Mereka mungkin mengikuti berbagai acara dan konvensi anime, di mana mereka dapat bertemu dengan penggemar lainnya, membeli merchandise, dan bertemu dengan pencipta atau pengisi suara favorit mereka.
2. Menggunakan Istilah dan Bahasa Jepang dalam Kehidupan Sehari-hari
Banyak wibu belajar bahasa Jepang atau setidaknya menguasai beberapa kata dan frasa dasar yang sering digunakan dalam anime dan manga.
Mereka mungkin menggunakan kata-kata seperti “kawaii” (lucu), “senpai” (senior), “baka” (bodoh), dan lainnya dalam percakapan sehari-hari, bahkan ketika berbicara dengan orang yang tidak mengerti bahasa Jepang.
Penggunaan bahasa Jepang ini sering kali menjadi tanda pengenal di antara komunitas wibu dan menunjukkan dedikasi mereka terhadap budaya Jepang.
Beberapa wibu bahkan mengambil kursus bahasa Jepang atau belajar secara mandiri untuk dapat memahami anime dan manga tanpa perlu subtitle atau terjemahan.
3. Koleksi Merchandise dan Kostum Cosplay
Wibu sering kali memiliki koleksi merchandise yang luas, termasuk poster, action figure, bantal karakter (dakimakura), pakaian, dan barang-barang lainnya yang terkait dengan anime dan manga favorit mereka.
Koleksi ini tidak hanya menunjukkan kecintaan mereka terhadap karakter dan seri tertentu, tetapi juga merupakan cara untuk mengekspresikan identitas dan minat mereka.
Selain itu, banyak wibu terlibat dalam cosplay, yaitu berpakaian dan berperan sebagai karakter dari anime, manga, atau game favorit mereka.
Cosplay adalah bagian integral dari banyak konvensi dan acara anime, di mana wibu dapat menunjukkan kreativitas mereka dalam membuat kostum dan berinteraksi dengan sesama penggemar.
4. Ketertarikan pada Aspek Budaya Jepang Lainnya
Selain anime dan manga, wibu sering kali menunjukkan minat yang kuat terhadap aspek budaya Jepang lainnya, seperti musik (J-pop, J-rock), makanan (sushi, ramen), dan tradisi (festival, seni bela diri).
Mereka mungkin mencoba memasak makanan Jepang di rumah, mendengarkan musik Jepang, atau mempelajari tentang sejarah dan tradisi Jepang.
Beberapa wibu juga tertarik pada perjalanan ke Jepang untuk merasakan budaya tersebut secara langsung.
Mereka mungkin merencanakan perjalanan ke tempat-tempat yang terkenal dalam anime dan manga, mengunjungi toko-toko khusus, dan berpartisipasi dalam acara dan festival lokal.
5. Partisipasi dalam Komunitas Online dan Offline
Wibu sering kali terlibat dalam komunitas online dan offline yang membahas minat mereka terhadap budaya Jepang. Mereka mungkin menjadi anggota forum, grup media sosial, atau komunitas Discord yang didedikasikan untuk anime, manga, dan budaya Jepang. Di sini, mereka dapat berbagi rekomendasi, mendiskusikan seri favorit, dan berinteraksi dengan penggemar lain dari seluruh dunia.
Selain komunitas online, wibu juga sering menghadiri acara dan konvensi anime, di mana mereka dapat bertemu dengan penggemar lain, membeli merchandise, dan bertemu dengan pencipta atau pengisi suara favorit mereka. Konvensi ini adalah kesempatan bagi wibu untuk merayakan minat mereka dalam lingkungan yang mendukung dan penuh semangat.