
Suku Bajau yang Dapat Bertahan Lama di dalam Air, ini Alasannya
Eastjourneymagz.com–Suku Bajau merupakan suku yang bisa bertahan lama saat menyelam di dalam air. Suku ini tidak memakai perlengkapan selam, akan tetapi bisa bertahan hingga 13 menit di dalam air.
Menyelam di dalam air biasanya memakai perlengkapan selam seperti Masker, Regulator, Wetsuit hingga kaki katak.
Perlengkapan ini dilakukan agar dapat menyelam begitu lama di dalam air. Selain itu perlengkapan selam itu dapat memberi kenyamanan dan keamanan saat di menyelam.
Berbeda dengan suku Bajau yang tidak membutuhkan perlengkapan tersebut.
Meski demikian suku ini bisa bertahan begitu lama di dasar air dengan peralatan sederhana saja yakni topeng kayu.
Infografis Suku Bajau

Baca Juga: Tradisi Mallanca, Tradisi Adu Betis yang hanya ada di Sulawesi Selatan
Dimana suku Bajau berada? Sebagian besar populasi suku Bajau adalah di Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan dan sebagian di wilayah Filipina.
Mereka biasanya menyelam hingga kedalaman 70 meter di dasar laut.
Kegiatan selam tersebut dilakukan untuk kebutuhan mereka sehari-hari seperti berburu ikan, kepiting, kerang dan kebutuhan yang lainnya.
Mereka bahkan bisa berlama-lama di dasar laut untuk santapan makan siang atau makan malam.
Layaknya di darat mereka sudah terbiasa berkelana di dasar laut.
Tercatat bahwa mereka menghabiskan 60 persen hidup mereka dalam sehari di bawa laut. Sungguh luar biasa.
Bagaimana mereka bisa bertahan dalam kedalaman laut?
Dilansir dari CNN seorang peneliti penasaran dengan kehebatan suku penyelam ini.Â
Melissa Iladro seorang peneliti yang berasal dari Amerika Serikat (AS) kemudian memutuskan untuk melakukan penelitian terkait suku Bajau.
Untuk itu, ia datang menemui suku ini di Jaya Bakti, Teluk Tomini, Sulawesi Tengah.
Ia menghabiskan beberapa bulan untuk mengetahui bagaimana suku penyelam ini bisa bertahan begitu lama dalam air.
Baca Juga: Uniknya Tradisi Lompat Bayi di Spanyol, Menegangkan!
Berdasarkan penelitiannya warga suku Bajau ini ternyata secara genetis telah beradaptasi.
Oleh karena itu mereka bisa menyelam lebih lama melebihi kemampuan manusia pada umumnya.
Dalam penelitian itu ia melakukan perbandingan dengan suku Saluan yang adalah suku lain yang tinggal di Sulawesi.
Hasilnya adalah ia menemukan bahwa limpa orang Bajau 50 persen lebih besar dari suku Saluan.
Diketahui organ Limpa memiliki peran penting dalam menyelam, hal inni karena tubuh manusia mesti melepaskan banyak oksigen dalam darah saat melakukan aktivitas selam atau saat mengalami tekanan air.
Ia juga menemukan bahwa DNA orang Bajau terdapat gen khusus yang disebut PDE10A.
Menurut Ilardo, PDE10A dikenal untuk mengatur hormon tiroid yang mengontrol ukuran limpa yang diperlukan untuk mempertahankan penyelaman panjang dan sering mereka.
Artikel Pilihan