7 Mitos di Rumah yang Populer di Indonesia, Percaya Gak Nih?
Eastjourneymagz.com–Indonesia, dengan beragam budayanya, memiliki berbagai mitos dan kepercayaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Mitos-mitos ini sering kali terkait dengan kehidupan sehari-hari, termasuk tentang rumah dan segala hal yang ada di dalamnya.
Beberapa mitos ini mungkin terdengar aneh atau tidak masuk akal, tetapi banyak orang yang masih mempercayainya dan mematuhi aturan-aturan yang terkait.
Berikut adalah beberapa mitos populer tentang rumah yang ada di Indonesia.
1. Membangun Rumah Tidak Boleh Melebihi Rumah Tetangga
Di beberapa daerah di Indonesia, terdapat kepercayaan bahwa membangun rumah yang lebih tinggi atau lebih besar dari rumah tetangga dapat membawa nasib buruk.
Hal ini dipercaya dapat menyebabkan ketidakharmonisan dengan tetangga dan mengundang masalah dalam kehidupan keluarga.
Mitos ini mungkin berasal dari nilai-nilai sosial dan budaya yang menekankan pentingnya hidup berdampingan dengan harmonis dalam masyarakat.
Memiliki rumah yang lebih besar atau lebih tinggi bisa dianggap sombong atau tidak menghormati tetangga, sehingga mengundang kecemburuan atau permusuhan.
Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung mitos ini, kepercayaan ini masih dipegang teguh oleh beberapa komunitas.
Sebagai alternatif, orang bisa berkonsultasi dengan tetangga dan memastikan bahwa rencana pembangunan rumah tidak mengganggu atau menghalangi rumah lain, yang dapat mempromosikan hubungan yang baik dan saling menghormati.
2. Posisi Pintu Utama yang Tidak Boleh Sejajar dengan Pintu Belakang
Mitos ini mengatakan bahwa pintu utama rumah tidak boleh sejajar langsung dengan pintu belakang, karena dipercaya dapat membuat rezeki yang masuk langsung keluar lagi.
Konsep ini sering ditemukan dalam kepercayaan feng shui yang populer di masyarakat Tionghoa.
Dalam kepercayaan feng shui, aliran energi atau chi sangat penting untuk kesejahteraan penghuni rumah.
Pintu yang sejajar dianggap membuat energi positif yang masuk tidak bertahan lama di dalam rumah, yang secara simbolis dianggap menghambat keberuntungan dan rezeki.
Sementara feng shui adalah sistem yang kompleks dan banyak orang yang merasa terbantu oleh prinsip-prinsipnya, keputusan untuk mengikuti atau tidak mitos ini tergantung pada keyakinan pribadi.
Beberapa orang mungkin merasa lebih nyaman mengikuti aturan ini untuk menciptakan harmoni dalam rumah mereka, sementara yang lain mungkin tidak menganggapnya penting.
3. Menyapu di Malam Hari Membawa Nasib Buruk
Menyapu rumah di malam hari sering dianggap tabu di banyak daerah di Indonesia.
Mitos ini mengatakan bahwa menyapu di malam hari dapat mengusir keberuntungan atau rezeki dari rumah.
Mitos ini mungkin berasal dari masa lalu ketika penerangan malam hari sangat terbatas.
Menyapu di malam hari bisa menyebabkan barang-barang kecil yang berharga ikut tersapu dan hilang tanpa disadari.
Selain itu, aktivitas malam hari di rumah yang gelap bisa mengundang bahaya dari hewan berbisa atau binatang liar yang tidak terlihat.
Saat ini, dengan penerangan yang lebih baik, menyapu di malam hari mungkin tidak lagi membawa risiko yang sama.
Namun, kepercayaan ini masih dipegang oleh beberapa orang sebagai bagian dari tradisi dan kebiasaan turun-temurun.
Menyapu di pagi hari atau siang hari bisa dianggap sebagai cara yang lebih aman dan efektif untuk menjaga kebersihan rumah.
4. Tidak Boleh Menanam Pohon Beringin di Dekat Rumah
Pohon beringin sering kali dianggap sakral dan dihuni oleh roh-roh atau makhluk halus dalam kepercayaan masyarakat Indonesia.
Menanam pohon beringin di dekat rumah dipercaya bisa mengundang gangguan dari makhluk halus tersebut.
Pohon beringin memiliki akar yang besar dan menjalar yang bisa merusak fondasi rumah.
Selain itu, karena ukuran dan kerapatan daunnya, pohon beringin sering kali menjadi tempat yang ideal bagi binatang atau makhluk halus untuk bersembunyi.
Kepercayaan ini mungkin berasal dari pengamatan terhadap sifat fisik pohon beringin yang bisa menjadi masalah jika ditanam terlalu dekat dengan rumah.
Meskipun pohon beringin memiliki banyak manfaat, termasuk sebagai peneduh dan penyejuk lingkungan, sebaiknya mempertimbangkan lokasi penanamannya agar tidak merusak struktur rumah.
Menanam pohon beringin di tempat yang tepat bisa menghindari masalah struktural dan tetap menghormati kepercayaan budaya setempat.
5. Tidak Boleh Memotong Rambut di Dalam Rumah
Mitos ini menyatakan bahwa memotong rambut di dalam rumah dapat membawa nasib buruk atau mengundang hal-hal negatif.
Oleh karena itu, lebih baik memotong rambut di luar rumah atau di tempat khusus seperti salon.
Kepercayaan ini mungkin berakar dari praktik menjaga kebersihan rumah.
Rambut yang dipotong dan berserakan di dalam rumah bisa menjadi sumber kotoran dan sulit dibersihkan.
Selain itu, dalam beberapa budaya, rambut dianggap sebagai bagian tubuh yang sakral dan harus diperlakukan dengan hormat.
Memotong rambut di dalam rumah tidak membawa nasib buruk, tetapi memang bisa membuat rumah menjadi kotor jika tidak dibersihkan dengan benar.
Untuk menjaga kebersihan, sebaiknya memotong rambut di tempat yang mudah dibersihkan atau menggunakan alas yang bisa mengumpulkan potongan rambut agar mudah dibuang.
6. Menyimpan Uang di Bawah Bantal Menarik Kekayaan
Ada kepercayaan bahwa menyimpan uang di bawah bantal dapat menarik kekayaan dan kemakmuran. Mitos ini sering kali dilakukan pada malam Tahun Baru atau pada saat-saat khusus lainnya.
Kepercayaan ini mungkin berasal dari praktik simbolis yang menganggap tidur di atas uang bisa memberikan “keberuntungan” finansial.
Uang di bawah bantal dianggap membawa mimpi baik dan pikiran positif tentang kekayaan, yang secara metaforis bisa menarik lebih banyak rezeki.
Menyimpan uang di bawah bantal tidak secara ajaib akan meningkatkan kekayaan, tetapi bisa menjadi pengingat visual untuk menghargai dan mengelola keuangan dengan bijak.
Bagi beberapa orang, tindakan ini mungkin memberikan rasa tenang atau percaya diri, meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung efek langsungnya terhadap kekayaan.
7. Tidak Boleh Membuka Payung di Dalam Rumah
Membuka payung di dalam rumah sering dianggap tabu dan dipercaya dapat membawa nasib buruk atau kesialan. Kepercayaan ini cukup umum di berbagai budaya, termasuk di Indonesia.
Mitos ini mungkin berasal dari alasan praktis dan keamanan.
Membuka payung di dalam ruangan yang sempit bisa menyebabkan kerusakan pada benda-benda di sekitar atau melukai orang yang ada di dekatnya.
Selain itu, payung yang basah bisa membuat lantai menjadi licin dan berbahaya.
Membuka payung di dalam rumah tidak membawa nasib buruk, tetapi memang bisa menjadi masalah praktis.
Untuk menjaga keamanan dan kebersihan, sebaiknya membuka payung di luar rumah dan membiarkannya kering sebelum dibawa masuk.
Mitos ini juga mengingatkan kita untuk lebih berhati-hati dengan benda-benda di dalam ruangan.