5 hacker dunia/ Foto Eastjourneymagz.com

5 Hacker Top dan Paling Berbahaya di Dunia


Eastjourneymagz.com–Dalam dunia siber yang semakin kompleks dan terhubung, hacker telah menjadi tokoh kontroversial yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan digital.

Ada yang menganggap mereka sebagai ancaman yang harus diwaspadai, sementara yang lain melihat mereka sebagai jenius teknologi yang mampu mengungkap kelemahan sistem dan mendorong inovasi keamanan siber.

Di balik layar komputer, para hacker ini telah mengukir sejarah dengan tindakan mereka yang beragam, mulai dari pembobolan data besar-besaran hingga penemuan celah keamanan yang mengubah industri.

Dalam artikel ini, kita akan mengenal lima hacker terkenal yang telah meninggalkan jejak mendalam di dunia siber.

Mereka datang dari latar belakang yang berbeda, memiliki motif yang beragam, dan metode yang unik dalam menjalankan aktivitas hacking mereka.

Meskipun beberapa dari mereka telah menempuh jalan rehabilitasi dan kini bekerja untuk memperkuat keamanan siber, kisah mereka tetap menjadi pelajaran penting tentang risiko dan potensi di dunia digital.

Mari kita telusuri siapa saja mereka, apa yang telah mereka lakukan, dan bagaimana tindakan mereka telah memengaruhi dunia teknologi dan keamanan siber hingga hari ini.

Melalui cerita mereka, kita bisa memahami lebih dalam tentang dinamika dunia hacking dan dampaknya terhadap kehidupan kita sehari-hari.

1. Kevin Mitnick

Kevin Mitnick/ Foto Istimewa
Kevin Mitnick/ Foto Istimewa

Kevin Mitnick dikenal sebagai salah satu hacker paling terkenal di dunia. Pada tahun 1980-an dan 1990-an, ia menjadi buronan FBI karena serangkaian pembobolan jaringan komputer besar.

Mitnick tidak hanya membobol sistem perusahaan besar seperti Nokia dan Motorola, tetapi juga masuk ke jaringan pemerintah AS, termasuk Departemen Pertahanan.

Mitnick menggunakan berbagai teknik, termasuk social engineering, untuk mendapatkan akses ke informasi rahasia.

Teknik ini melibatkan manipulasi individu untuk mendapatkan informasi yang seharusnya tidak mereka berikan.

Misalnya, ia sering menelepon karyawan perusahaan dan berpura-pura menjadi teknisi IT untuk mendapatkan kata sandi.

Setelah ditangkap pada tahun 1995, Mitnick menjalani hukuman penjara selama lima tahun.

Setelah dibebaskan, ia beralih menjadi konsultan keamanan dan penulis buku, memberikan wawasan berharga tentang keamanan siber dan membantu perusahaan memperkuat pertahanan mereka dari serangan serupa yang pernah ia lakukan.

2. Adrian Lamo

Adrian Lamo/ Foto Wikipedia
Adrian Lamo/ Foto Wikipedia

Adrian Lamo, dikenal sebagai “the homeless hacker,” mendapatkan ketenarannya karena mampu membobol jaringan perusahaan besar seperti Microsoft dan The New York Times.

Lamo sering menggunakan tempat umum seperti kafe internet dan perpustakaan untuk melakukan aksinya, sehingga sulit untuk dilacak.

Salah satu serangan paling terkenal Lamo adalah ketika ia berhasil masuk ke jaringan internal The New York Times pada tahun 2002.

Ia tidak hanya mengakses informasi rahasia, tetapi juga menambahkan dirinya sendiri ke dalam daftar pakar media. Tindakannya ini membuatnya segera menjadi sorotan dan akhirnya ditangkap oleh pihak berwenang.

Namun, Lamo mungkin paling dikenal karena perannya dalam penangkapan Chelsea Manning.

Manning, seorang analis intelijen Angkatan Darat AS, mengungkapkan informasi rahasia kepada WikiLeaks.

Lamo melaporkan tindakan Manning kepada FBI setelah Manning menghubunginya untuk mendiskusikan pengungkapan informasi tersebut.

Lamo meninggal pada tahun 2018, namun namanya tetap dikenang dalam sejarah hacking.

3. Gary McKinnon

Gary McKinnon/ Foto Reuters
Gary McKinnon/ Foto Reuters

Gary McKinnon adalah seorang hacker asal Inggris yang menjadi terkenal setelah membobol 97 komputer milik militer dan NASA antara tahun 2001 dan 2002.

McKinnon mengklaim bahwa ia mencari informasi tentang UFO dan teknologi energi bebas yang disembunyikan oleh pemerintah AS.

Aksinya menyebabkan kerusakan besar dan menimbulkan biaya pemulihan yang signifikan.

Pemerintah AS menggambarkan tindakan McKinnon sebagai salah satu serangan siber terbesar yang pernah dilakukan terhadap militer mereka.

Ia berhasil mendapatkan akses ke sistem kritis, menyebabkan gangguan besar pada operasi militer dan menghapus data penting.

McKinnon menggunakan komputer pribadinya di London untuk melakukan serangan ini, menunjukkan betapa rentannya sistem militer terhadap serangan jarak jauh.

Setelah beberapa tahun menghadapi ancaman ekstradisi ke AS, McKinnon akhirnya berhasil menghindari pengadilan di Amerika Serikat berkat keputusan pemerintah Inggris pada tahun 2012.

Kasusnya menjadi contoh penting tentang isu hukum internasional dalam dunia hacking dan keamanan siber.

4. Albert Gonzalez

Albert Gonzalez/ Foto Istimewa
Albert Gonzalez/ Foto Istimewa

Albert Gonzalez adalah otak di balik salah satu pencurian data terbesar dalam sejarah.

Ia memimpin sekelompok hacker yang mencuri lebih dari 170 juta nomor kartu kredit dan debit dari tahun 2005 hingga 2007.

Gonzalez dan kelompoknya berhasil membobol sistem keamanan ritel besar seperti TJX Companies dan Heartland Payment Systems.

Gonzalez menggunakan teknik SQL injection untuk mengakses sistem dan mencuri data kartu kredit.

Data tersebut kemudian dijual di pasar gelap, menghasilkan jutaan dolar bagi kelompoknya.

Serangan ini tidak hanya menyebabkan kerugian finansial yang besar, tetapi juga merusak reputasi perusahaan yang menjadi korban.

Pada tahun 2010, Gonzalez dihukum penjara 20 tahun setelah ditangkap oleh pihak berwenang.

Kasusnya menyoroti pentingnya keamanan data di era digital dan menjadi peringatan bagi perusahaan untuk memperkuat pertahanan mereka terhadap ancaman siber.

5. Anonymous

Anonymous/ Foto Eastjourneymagz.com
Anonymous/ Foto Eastjourneymagz.com

Anonymous bukan satu individu, melainkan kolektif hacker yang terkenal dengan serangkaian serangan siber mereka terhadap berbagai organisasi dan pemerintah.

Mereka dikenal karena tindakan hacktivism, menggunakan kemampuan hacking mereka untuk memprotes ketidakadilan sosial dan politik.

Slogan mereka, “We are Anonymous. We are Legion. We do not forgive. We do not forget. Expect us,” telah menjadi simbol perlawanan siber.

Salah satu serangan terkenal Anonymous adalah Operasi Payback pada tahun 2010, di mana mereka melancarkan serangan DDoS (Distributed Denial of Service) terhadap perusahaan yang memutuskan layanan mereka untuk WikiLeaks.

Serangan ini membuat situs web seperti PayPal dan MasterCard tidak dapat diakses selama beberapa waktu.

Anonymous juga terlibat dalam berbagai kampanye, mulai dari mendukung gerakan Occupy Wall Street hingga mengungkapkan informasi rahasia dari pemerintah.

Meskipun tidak memiliki struktur organisasi yang jelas, kolektif ini tetap menjadi kekuatan yang signifikan di dunia siber, dengan kemampuan untuk melancarkan serangan yang berdampak luas secara global.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Putin Bertemu Kim Jong Un/ Foto AP Previous post Putin Bertemu Kim Jong Un, Dukung Korut Lawan AS
Membuat Martaak manis/ Foto Eastjourneymagz.com Next post Resep Membuat Martabak Manis yang Empuk