20 Kegiatan Wisata di Tanjungpinang Dibataklan Karena COVID-19 dan Kehabisan Dana
Funtasy Island salah satu destinasi wisata di kepulauan Riau |
Eastjourneymagz.com– Pemerintah Tanjungpinang Kepulauan Riau membatalkan sejumlah kegiatan wisata di daerah tersebut karena COVID 19. Sebagaimana dilansir dari ANTARA terdapat 20 event wisata yang masuk di dalam calender of event tahun 2020 sengaja dibatalkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud)
Kepala Disbudpar Kota Tanjungpinang, Kepri, Surjadi menjelaskan pada tahun 2020 terdapat sekitar 39 even wisata yang terjadwal dalam calender of event 2020 yang dikelolah pihaknya. 20 diantaranya sengaja dibatalkan mengingat melibatkan banyak orang sehingga perlu ditiadakan agar menghentikan laju perkembangan COVID 19.
“Total ada 39 event wisata dalam calender of event 2020 yang dikelola Disbudpar. Sekitar 20 terpaksa dibatalkan karena sifatnya mengumpul orang banyak,” kata Surjadi, Senin (20/7).
Baca Juga:
- Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Bandung Barat Mendesak Perda Cagar Budaya
- Bali Rebound akan Menarik Wisata di Masa Adaptasi Baru
Ia mencontohkan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak seperti Festival Dragon Boat Race (DBR) dan Festival Pulau Penyengat (FPP). Keduanya akan mendatangkan banyak orang dan menyebabkan kerumunan sehingga dipastikan untuk dibatalkan,
Beberapa even lainnya tetap dilaksanakan akan tetapi dilakukan secara virtual seperti seperti pentas seni dan budaya yang melibatkan seniman lokal. kegiatan tersebut menyusuaikan dengan waktu dan tempat.
“Calender of event itu tidak semua dijalankan oleh Disbudpar, ada juga kegiatan-kegiatan yang dijalankan komunitas,” ungkapnya.
Meski demikian Surjadi mengakui dibatalkannya kegiatan tersebut bukan saja karena persoalan protokol kesehatan COVID 19 namun juga dikarenakan kondisi anggaran yang dirasionalisasi tiap-tiap OPD akibat pandemi.
Baca Juga
- Proyek 10 Desa Wisata di Danau Toba Diresmikan Untuk Mendukung Pengambangan Wisata di Daerah ini
- Dewan Eksekutif UNESCO Menetapkan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark pada sidang ke-209
“Imbas pandemi COVID-19, tiap-tiap OPD diminta untuk rasionalisasi anggaran, Disbudpar saja hampir 40 persen anggaran yang dirasionalisasi,” bebernya.
Ia menambahkan di masa new normal ini objek wisata museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah akan dibuka. Sebelumnya tempat wisata ini sengaja ditutu karena COVID 19.
“Selain berkunjung ke museum, kini wisatawan bisa sekaligus menaiki kereta wisata gratis ke kawasan Kota Lama. Jadi ini perpaduan antara wisata museum dengan Kota Lama,” ucap Surjadi.
Pemberlakuan protokol COVID 19 ke depannya perlu diperketat di lokasi wisata untuk menstimulus sektor wisata yang terpuruk selama masa pandemi. Dengan demikian diharapkan wisata Kepri akan kembali moncer.
Baca Juga
- Greenpeace Indonesia Ingatkan Pemerintah Indonesia untuk Tidak Meramba Hutan Gambut bagi Lahan Sawah
- Kementrian PUPR Membangun Toilet Canggih Ramah Lingkungan di Kawasan Wisata