Tradisi Impaling, Menusuk dan Melukai Diri dengan Jarum, Paku, Pisau hingga Duri


Eastjourneymagz.comMelukai diri tentu saja merupakan hal yang sangat membahayakan. Bayangin saja bagaimana benda-benda tajam yang bisa menyayati kulit.

Akan tetapi dalam beberapa tradisi di dunia terdapat ritual melukai diri dengan cara menusuk atau memootong diri. Dalam beberapa praktik ritual ini bisa dilakukan oleh diri sendiri dan meminta bantuan orang lain.

Di Indonesia sendiri terdapat dalam pertunjukan debus. Para pemain bisanya berusaha memotong, menyayat atau melukai diri mereka. Dalam hal ini juga termasuk mereka yang melakukan ritual pembakaran diri.

Baca Juga: Abraham Lincoln, Suara untuk Budak di Gettysburg

Salah satu yang paling terkenal juga adalah impaling yang telah menjadi sebuah festival yang paling populer di Phuket. Impaling telah menjadi festival yang berlangsung setiap tahun dan dipertahankan oleh pemerintah setempat.

Setiap tahun turis dari mancanegara bisa dengan leluasa menyaksikan pertunjukan yan membangkitkan rasa ngeri ini. Akan tetapi dalam berbagai pertunjukan setiap tahunnya para peminatnya terus bertambah.

Ritual dalam Tradisi Impaling

Peserta Impaling bertujuan untuk memurnikan diri/Foto spesial.

Festival impaling di Phuket, Thailand ini menjdi salah satu daftar festival yang paling mengerikan di Thailand.

Biasanya impaling merupakan festival tahunan vegetarian yang berlangsung selama sepuluh hari. Tradisi ini sudah menjadi warisan turun temurun oleh penduduk Thai-Chinese di Phuket akan menjadi vegetarian.

Hal yang utama dalam dalam tradisi ini adalah mereka akan melakukan pemurnian dan pembersihan diri. Mereka akan melakukan ritual ini di dekat Kuil Samkong dan yang terlibat dalam festival ini telah memutuskan menjadi vegetarian.
Baca Juga: Kisah Karya Sang Fotografer Kevin Carter yang Berakhir Tragis, Ia Bunuh Diri Setelah Karyanya Diterbitkan Majalah Time


Setelah ditelusuri ternyata tradisi ini sudah ada sejak tahun 1800-an. Peserta yang ikut dari berbagai kalangan yakni dari usia tua, muda hingga anak-anak,

Dalam ritual ini terdapat adegan yang membahayakan, para peserta menggunakan pedang, tombak, pisau, jarum dan benda tajam yang lainnya untuk menusuk dan melukai tubuh mereka.

Beberapa adegan menunjukan mereka memasukan benda-benda tajam ke dalam mulut. Selain itu ada yang berusaha menyayat lengan, dada atau perutnya. Ada juga yang melukai telinga dan kepalanya.

Sebelum melakukan ritual tersebut mereka melakukan doa bersama agar para dewa memberikan berkat dan rejeki kepada mereka.

Bacaan Pilihan


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Uniknya Wisata Kuda Pakuhaji Bandung
Next post Tradisi Ukir dan Patung Suku Asmat yang Memukau