Kuil Buddha Kuno di Puncak Fanjingshan di Ketinggian 2.500 m


Eastjourneymagz.com–Kuil Buddha Kuno di Puncak Fanjingshan, Kuil Fanjingshan merupakan salah satu situs spiritual yang paling mempesona di Tiongkok.

Kuil ini berdiri di puncak gunung yang terjal, menawarkan pemandangan alam yang memukau dari ketinggian 2.570 meter.

Para biksu dan peziarah telah mengunjungi tempat ini selama berabad-abad untuk mencari kedamaian dan pencerahan.

Kuil ini dikelilingi oleh pemandangan pegunungan yang dramatis, menjadikannya tempat yang ideal untuk meditasi.

Dikenal sebagai salah satu situs Buddhis terpenting di Tiongkok, Kuil Fanjingshan memiliki nilai religius yang mendalam.

Banyak pengunjung yang datang untuk berdoa dan melakukan ritus keagamaan di tempat ini. Suasana yang tenang dan sakral menarik umat Buddha dari seluruh dunia.

Selain itu, lokasinya yang berada di atas gunung menambah kesan magis dari kuil ini.

Penampakan Kuil Fanjingshan di China/ Foto idntimes.com

Arsitektur kuil ini juga mengagumkan. Meskipun dibangun di atas tebing yang curam, struktur kuil tampak kokoh dan indah.

Bahan bangunannya yang sederhana seperti kayu dan batu, dengan desain yang unik, memperlihatkan kebijaksanaan para arsitek kuno.

Tidak hanya keindahan arsitekturnya, tetapi juga aura spiritual yang kuat dapat dirasakan saat menginjakkan kaki di tempat ini.

Kuil ini menjadi simbol ketenangan dan pencerahan dalam ajaran Buddha. Banyak biksu tinggal di sini, menjalani hidup sederhana, dan mempraktikkan meditasi harian.

Kuil Fanjingshan terus menjadi tempat yang menyatukan manusia dengan alam, roh, dan jiwa.

Sejarah Kuil Fanjingshan

Sejarah Kuil Buddha di Fanjingshan dimulai pada zaman Dinasti Ming (1368–1644), ketika para biksu pertama kali membangun tempat ibadah di puncak gunung.

Gunung Fanjing, yang dianggap suci dalam agama Buddha, menjadi pusat penting bagi meditasi dan praktik spiritual. Pada saat itu, banyak biksu mendaki gunung untuk menjauh dari kehidupan duniawi dan mendekatkan diri kepada ajaran Buddha.

Seiring waktu, Kuil Fanjingshan mengalami beberapa renovasi dan perluasan, terutama pada masa Dinasti Qing.

Pengaruh Buddha di Tiongkok semakin kuat, dan kuil ini menjadi tempat ziarah penting bagi umat Buddha. Banyak tokoh agama yang datang untuk bermeditasi dan mencari pencerahan. Meskipun lokasinya terpencil, daya tarik spiritualnya tetap kuat.

Saat ini, kuil ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga daya tarik wisata yang unik.

Para pengunjung datang untuk melihat pemandangan menakjubkan sekaligus merasakan kekuatan spiritual yang terpancar dari kuil ini.

Perpaduan sejarah panjang dan keindahan alam membuat Kuil Fanjingshan tetap menjadi destinasi penting hingga kini.

Keunikan Kuil

kabut yang tebal menyelimuti Kuil Fanjingshan
kabut yang tebal menyelimuti Kuil Fanjingshan

Salah satu keunikan Kuil Buddha di Fanjingshan adalah lokasinya yang ekstrem.

Kuil ini berdiri di puncak tebing yang terjal, dengan akses yang hanya dapat dijangkau melalui tangga panjang dan berliku.

Kuil ini seperti berada di dunia yang terpisah, di atas awan, memberikan kesan mistis yang kuat. Lingkungannya yang seolah “terapung” di atas pegunungan membuatnya tampak menantang gravitasi.

Keunikan lainnya adalah keberadaan dua kuil yang terpisahkan oleh jurang yang dalam. Kedua kuil tersebut terhubung oleh sebuah jembatan batu yang kecil dan sempit.

Para peziarah harus menyeberangi jembatan ini untuk berpindah dari satu kuil ke kuil lainnya, memberikan pengalaman mendebarkan sekaligus spiritual.

Kombinasi dari arsitektur menakjubkan dan lokasinya yang menantang membuat tempat ini berbeda dari kuil-kuil Buddha lainnya.

Lokasi dan Akses

Kuil Buddha ini terletak di puncak Gunung Fanjing, Provinsi Guizhou, Tiongkok. Untuk mencapai kuil, pengunjung harus melalui perjalanan yang cukup menantang.

Pertama, mereka dapat menggunakan kereta gantung untuk naik sebagian gunung. Setelah itu, mereka harus mendaki tangga yang panjang dan curam untuk mencapai puncak.

Meskipun perjalanan ini cukup berat, pemandangan yang ditawarkan sepanjang perjalanan sangat mengesankan.

Sumber: channeljatim.com

Waktu yang Tepat untuk Berkunjung ke Kuil Fanjingshan

Waktu terbaik untuk mengunjungi Kuil Buddha di Fanjingshan adalah antara bulan April dan Oktober.

Pada periode ini, cuaca relatif sejuk dan cerah, sehingga memberikan pemandangan yang lebih jelas dan indah.

Musim semi dan musim gugur adalah pilihan ideal karena udara segar dan dedaunan berwarna-warni menambah pesona perjalanan.

Cara ke Sana

Untuk mencapai Kuil Fanjingshan, Anda dapat terbang ke Bandara Tongren Fenghuang, yang merupakan bandara terdekat.

Dari sana, perjalanan darat dapat pengunjung lanjutkan menuju area gunung, dengan menggunakan bus atau mobil pribadi. Setelah tiba di kaki gunung, kereta gantung tersedia untuk memudahkan pengunjung naik.

Namun, Anda tetap harus mendaki anak tangga menuju puncak untuk merasakan pengalaman spiritual di kuil ini.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post 5 Fakta Pembubaran Diskusi Diaspora di Kemang Oleh Preman
Next post Honor of Kings Laku Keras di China, 100 JT Pengguna Per hari