Jembatan Merah Surabaya Diusulkan Menjadi Kawasan Wisata Cagar Budaya
Jembatan Merah Surabaya/ Foto istimewa |
Eastjourneymagz.com— Pimpinan DPRD Kota Surabaya menyoroti Jembatan Merah Surabaya yang memiliki nilai sejarah. Karena itu Jembatan Merah Surabaya diusulkan kepada dinas kebudayaan dan pariwisata setempat agar Jembatan Merah menjadi kawasan wisata cagar budaya.
Dilansir dari Tempo.co, Wakil Ketua DPRD Surabaya A.H. Thony mengatakan konsepnya disatukan dengan program Pelayaran Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program pemerintah ini untuk menggali kembali kekayaan alam dan budaya Indonesia.
Menurut Thony kawasan wisata heritage akan sangat luar biasa jika dikembangkan dengan baik. Kawasan Jembatan Merah kata dia akan menjadi destinasi wisata jika dikelola dengan baik. “Banyak dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara,” kata dia 13 April 2021.
Selain itu, Kawasan Jembatan Merah akan mendorong pendapatan daerah. “Jika Jembatan Merah menjadi kawasan wisata cagar budaya, maka akan bertambah ruang publik yang berdampak pada pemulihan ekonomi di Kota Surabaya.”
Thony menyebut ada banyak lokasi yang bisa disulap menjadi destinasi wisata sejarah, heritage, dan wisata museum. Salah satu yang dicontohkannya bekas Rumah Sakit Mardi Santoso di Bubutan yang sebelumnya merupakan Restoran Hallo Surabaya.
Selain itu ada Penjara Kalisosok di wilayah utara Surabaya juga dapat dijadikan museum atau wisata heritage. Penjara ini dibangun pada masa pendudukan Belanda.
Di penjara ini sejumlah tokoh kemerdekaan Indonesia di tahan. Adapun tokoh tersebut dianyaranya Soekarno, Wage Rudolf Soepratman, dan Kiai Haji Mas Mansur.
“Gedung eks Rumah Sakit Mardi Santoso atau Penjara Kalisosok memang milik negara, tapi dalam undang-undang cagar budaya, pemerintah daerah boleh mengambil alih pengelolaannya,” kata Thony.