![]() |
Sempat Terjerat, Harimau Sumatera Corina Dilepaskan Ke Habitatnya. |
Eastjourneymagz.com–Dipimpin
langsung oleh Direktur Jenderal KSDAE Wiratno, KLHK melepasliarkan Harimau
Sumatera “Corina” ke habitatnya di kawasan Restorasi Ekosistem Riau, Minggu
(20/12).
Ikut serta dalam pelepasliaran antara lain tim Balai Besar KSDA Riau,
Tim PRHSD, serta tim APRIL/ RER – PT. Gemilang Cipta Nusantara. Penentuan
lokasi pelepasliaran dilakukan berdasarkan hasil kajian kesesuaian habitat oleh
Tim Pakar yang dipimpin oleh Prof. Satyawan Pudyatmoko dari Fakultas Kehutanan
UGM.
Baca Juga: Tradisi Mallanca, Tradisi Adu Betis yang hanya ada di Sulawesi Selatan
“Semoga
Corina dapat bertahan di alam dan dapat berkembang biak, sehingga populasi
Harimau Sumatera semakin meningkat. Kami juga berharap, semakin banyak satwa
yang terselamatkan, dan tidak ada lagi satwa yang mati atau terluka akibat
jerat,” ujar Wiratno dalam siaran pers yang diterima Eastjourneymagz.com.
Pada Maret
lalu, Harimau Sumatera berjenis kelamin betina itu, ditemukan dalam kondisi
terjerat. Setelah berhasil diselamatkan, Corina dititipkan ke Pusat
Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) untuk dilakukan perawatan
yang intensif, hingga akhirnya diputuskan untuk dapat dilakukan pelepasliaran
kembali ke habitatnya.

Sebelum
dilepasliarkan, Corina dipindahkan dari Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera
Dharmasraya ke lokasi habituasi. Selanjutnya, dilakukan pemasangan GPS Collar
di tubuh Corina, untuk keperluan pemetaan wilayah jelajahnya, dan bermanfaat
dalam antisipasi terulangnya satwa tersebut kembali terjerat.
Selain itu, untuk
memudahkan pemantauan pada saat coverage satelit GPS terbatas, dipasang pula
transmitter radio yang dapat dipantau langsung menggunakan receiver radio tracking
dengan system trianggulasi.
Baca Juga: Omed Omedan Tradisi Ciuman Beramai-Ramai di Bali
Usai
pelepasliaran, Kepala Balai Besar KSDA Riau Suharyono menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan para pihak, yang telah
mendukung upaya penyelamatan Corina ini.
“Dukungan
para pihak dalam penyelamatan satwa liar sangat diperlukan, karena upaya
konservasi harus dilakukan bersama – sama. Ke depan, KLHK melalui BBKSDA Riau
dan mitra terus melakukan kampanye “Operasi Sapu Jerat” terutama di wilayah
kawasan konservasi dan di seluruh habitat Harmau Sumatera, termasuk di seluruh
Semenanjung Kampar,” kata Suharyono.
Artikel Pilihan