Desa Wisata di Lombok Timur Kembangkan Potensi Budaya Lokal, Kuliner dan Agrowisata


Salah Satu Tempat Kuliner di Masbagik Utara Baru Lombok Timur/Foto Dok.Desa Masbagik

Eastjourneymagz.com Desa Masbagik Utara Baru di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengangkat potensi budaya lokal, kuliner dan agrowisata dalam pengembangan pariwisata desa. Hal tersebut sekaligus melestarikan budaya lokal yang hampir punah dan juga meningkatkan perekonomian warga.

Salah satunya adalah Kleneng Nunggal Patimuraba yang merupakan seni musik tradisional gamelan dan tarian masyarakat setempat. Permainan ini bisa dimainkan 30 orang pemusik gamelan dan lima orang penari.

Warisan leluhur yang lainnya seperti mainan tradisional Gasing di Masbagik Utara yang saat ini masih dilestarikan menjadi minat tersendiri bagi wisatawan. Kepala Desa Masbagik Utara Baru Khaerul Ihsan mengungkapkan gasing adalah mainan tradisional warisan leluhur.

Ia menyebut permainan gasing mengalami perubahan dari yang sederhana dengan kemajuan tekhnologi. “Bentuknya sudah bagus dan harganya pun mencapai 150 hingga 800 ribu rupiah per bijinya,” kata dia dilansir dari Detiktravel.com, Selasa (13/4/2020).

Ia menambahkan gasing diproduksi oleh pengerajin lokal yakni di Dusun Montong Dao. Di sana ada tiga perajin gading dan pemesanannya sudah ada yang dari Pulau Sumbawa dan Sulawesi.

Dalam kesempatan tersebut ia juga membahas soal agrowisata Desa Masbagik Utara Baru diprioritaskan pada pembangunan lesehan kuliner dan pemancingan ikan.

“Saat ini sudah banyak bermunculan lesehan-lesehan kuliner yang sudah terkenal di desa kami, salah satunya berada di Dusun Tanak Maik. Ke depan akan kami kembangkan juga di Dusun Pancor Kopong,” beber Khairul.

Desa Masbagik Utara Baru yang dinahkodai Khairul memang telang berkembang pesat menjadi desa wisata. Pembentukan desa wisata tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Program Kampung Sehat 2 Nurut Tatanan Baru inisiasi Kapolda NTB Irjen Pol. Mohammad Iqbal.

Pembentukan Desa Masbagik Utara menjadi desa wisata dilatarbelakangi adanya program Kampung Sehat serta rencana penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah. Potensi agrowisata setempat dapat menarik minat para peserta MotoGP maupun wisatawan untuk berkunjung sehingga ekonomi desa bisa lebih bergairah.

“Perhelatan MotoGP tentunya juga berimbas bagi seluruh wilayah yang ada di NTB. Nah, untuk menyambut MotoGP itu program unggulan desa kami adalah agrowisata, kesenian tradisional Kleneng Nunggal serta produksi mainan tradisional Gasing,” jelas Khaerul.

Soal penerapan protokol kesehatan di desa ini, ia menyebut dengan mengikuti 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan membatasi mobilitas, dan menghindari kerumunan) menjadi prioritas guna memutus rantai penyebaran COVID-19.

“Kami akan bersihkan desa kami dari penyebaran virus Corona, kami seluruh warga desa selalu menjalankan protokol kesehatan, dalam arti melaksanakan penerapan 5M dalam kehidupan kami sehari-hari,” ungkap Khairul.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Asuransi Perjalanan Ke Luar Negeri Sangat Penting Bagi Para Pelancong
Next post Tak Hanya Sirkuit Motor GP, Mandalika Juga Memiliki Spot-Spot Wisata yang Eksotis Termasuk Berselancar