Nasib Sebuah Pertunjukan Jaran Kepang yang Dibubar Paksa Oleh Ormas


Angota Ormas dalam tangkapan layar Youtube

Eastjourneymagz.com Dalam sebuah video yang beredar, tampak para pemain Jaran Kepang diusir paksa oleh ormas di Medan Sumatera Utara. Video tersebut juga menunjukkan situasi yang semakin memanas ketika terjadi perdebatan antara ormas dan para seniman Jaran Kepan.

Kelompok Ormas dengan identitas baret merah dan seragam hitam bertuliskan ‘Laskar Khusus Umat Islam FUI DPD Medan’ dan pekerja seni tersebut sempat adu mulut dan saling mendorong.

Salah satu anggota ormas tersebut menyebut kegiatan budaya tersebut merupakan kesyirikan.

“Setan lah yang kalian puja-puja itu, kesyirikan yang disebar ke mana-mana,” kata salah satu anggota ormas.

Sementara itu, anggota ormas yang lain menyerukan agar segera bubar.

“Syirik itu, bubar-bubar,” teriak yang lain.

Beberapa warga tidak terima dengan sikap arogan dari ormas tersebut. Mereka tampak melawan dan beradu argumen dengan anggota ormas tersebut.

Seorang perempuan yang berbaju hijau tampak berhadapan muka dengan anggota ormas tersebut. Ia tidak terima dengan perlakuan anggota ormas dan membela kegiatan itu sebagai pertunjukan budaya.

“Itu cuma untuk hiburan, aku warga sini. Itu pesta, pesta,” tegas seorang perempuan berbaju hijau kepada seorang anggota ormas.

Namun bukannya jawaban yang bijak didapatkan. Perempuan itu malah diludahi oleh salah satu oknum ormas. Suasana semakin memanas dan aksi dorong mendorong antara warga dan ormas terjadi.

“Kamu ludah ya, ludah ya…” teriak warga yang berdatangan.

Beberapa nitizen menyoroti peristiwa tersebut seperti di akun Youtube, Yanto Seni Budaya.

“Ingat!! Negara gk bakal maju tanpa adanya budaya… Dan inilah salah satu budaya kesinian yang ada di indonesia… Jangan angap budaya ini gk penting di negara ini kalo sampai tidak ada penerus budaya kalo di ambil negara asing gimana?? Kalo bukan kita yang ngenalin budaya sama anak² nanti kalo kita sudah gk ada penerus bangsa gk bakal tau betapa beragamnya negara ini,” kata akun @Mas Faiq

“Kesenian kuda lumping atau jaranan itu s3buah warisan kebudayaan yg perlu dilestarikan,dan kalau ada yg bilang syirik berarti dia belum tau makna dari kesenian kuda lumping/jaranan,,, yg bilang syirik tu suruh main ke jombang jawa timur,” tulis aku Farit Sugiarto.

 


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Jokowi Minta Ormas Keagamaan Untuk Junjung Tinggi Sikap Toleransi
Next post Desa Wisata di Lombok Timur Kembangkan Potensi Budaya Lokal, Kuliner dan Agrowisata