Saat Anda Candu Kopi, Jangan Khawatir Dua Toko Jenius Ini Pernah Seperti Anda


 

Minum Kopi/ Foto Majalah Ottencoffee

Ia (Søren Kierkegaard) bisanya menyiapkan cangkir terlebih dahulu kemudian
menaruh gula di dalamnya berbentuk gundukan. Cairan kopi kemudian ia tuangkan
pada tumpukan gula tersebut secara perlahan. Dengan demikian gula akan larut
bersama kopi. 

Eastjourneymagz.com–Membayangkan cangkir kopi yang hitam pekat dan menguap menuju langit senja tentu saja kedengarannya sangat romantis. Ngopi memang seringkali dikaitkan dengan inspirasi atau pengalaman (pribadi) untuk menggali inspirasi. Entah untuk menyusun sebuah sketsa lukisan, menulis naskah film pendek, menggores puisi atau bahkan merencanakan bisnis.

Tidak hanya itu sebuah rencana kejahatan dan kriminal bisa saja berangkat dari kopi, jadi ingat kasus Mirna yang dibunuh oleh Jesika dengan tuduhan menaruh sianida ke dalam gelas kopi. Untuk itu, dari awal diingatkan tulisan ini tidak bertujuan seperti itu.

Soal Ngopi, Milenial pasti sangat menyukai ritual ini terbukti dengan menjamurnya kedai-kedai kopi saat ini. Apalagi hidup di Indonesia yang adalah negara tropis dengan keragaman cita rasa kopi. Indonesia adalah surga bagi pecinta kopi.

Soal kopi Indonesia bahkan didokumentasi dengan baik Sutradara Angga Dwimas Sasongko dalam film filosofi kopi yang diangkat dari cerita pendek Dewi Lestari. Film tersebut lebih banyak menceritakan soal sisi lain dari kopi, terutama tokoh Jodi dan Ben yang mendirikan kedai kopi.

Baca Juga: Daripada Pangku Kaki Saja, Mari Belajar dari Sang Gembala Babi dari NTT yang Omzetnya Hingga Miliaran 

Kembali lagi soal kopi yang menjadi sumber “inspirasi” atau biasa juga disebut teman inspirasi, kopi ternyata juga mempengaruhi tokoh-tokoh besar dunia. Dari sekian banyak tokoh dunia Eastjourneymagz.com mencoba mengangkat dua tokoh besar yang sering ditemani kopi dalam membuat karya mereka.

Kedua tokoh ini seringkali ditemani secangkir kopi dalam menggali ide untuk karya mereka.  

Ludwig van Beethoven

Bethoven/Foto Istimewa

Siapa yang tidak kenal dengan music-musik klasi karya Bethoven. Karyanya tersebut menjadi inspirasi bagi musikus pada zaman selanjutnya. Ia adalah seorang komposer dan pianis Jerman yang musiknya termasuk di antara repertoar musik klasik yang paling banyak ditampilkan.

Ia diaptis 17 Desember 1770 di Bonn. Karyanya yang terkenal adalah simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu piano Für Elise. Ia dipandang sebagai tokoh yang penting dalam peralihan antara zaman Klasik dan zaman Romantik.

Soal hobinya minum kopi mungkin belum tidak diketahui oleh banyak orang. Ia hanya dikenal karena musiknya yang sanga rumit dan jenius. Ia ternyata seorang pecandu kopi.

Dalam biografinya dijelaskan kesukaanya soal minum kopi. Hal itu diketahui oleh orang-orang terdekat Bethoven. Lelaki jenius tersebut bahkan akan pusing jika tidak minum kopi. 

Baca Juga: Pegunungan Tianzi -China, Pegunungan Avatar  

Ia bahkan menghitung jumlah biji kopi yang akan diminumnya. Dari biografinya tersebut dikatakan ia minum 60 biji kopi yang telah dihitungnya setiap pagi.

Sayangnya pada tahun 1801, ia mulai kehilangan pendengarannya. Puncaknya pada 1817 ia menjadi tuli total. Meskipun tidak mengikuti konser namun ia terus menciptakan musik dan justru saat itulah ia menghasilkan karya yang luar biasa. Ia tidak pernah menikah dan wafat 26 Maret 1827 di WinaKaryanya

Filsuf Denmark Søren Kierkegaard

Søren Kierkegaard/Isfcogito

Søren Kierkegaard lahir pada 5 Mei 1813 di Denmark. Ia adalah seorang filsuf, teolog, penyair, kritikus sosial dan penulis asal Denmark yang secara luas dianggap sebagai filsuf eksistensialis.

Kehidupan keluarganya yang teragis akan mempengaruhi sang filsuf termasuk karya-karyanya.  Ayahnya seorang yang keras, melankolis dan memiliki rasa bersalah dalam hidupnya karena mengutuk Tuhan. Ia meramalkan anak-anaknya akan mati di usia muda.

Sementara itu kisah cintanya tragis. Ia terpikat dengan Regine Olsen yang kemudian dipacarinya lalu hubungan itu kandas menjelang pertunangan berlangsung. Wanita tersebut kemudian membuat sang filsuf patah hati dan mempengaruhi karyanya.

Terlepas dari kehidupannya yang tragis Søren Kierkegaard mempunyai kesukaan minum kopi. Ia bahkan memiliki cara yang unik untuk membuat kopi. Ini adalah bagian dari ritual pribadinya yang tidak dimiliki siapapun di dunia.

Ia bisanya menyiapkan cangkir terlebih dahulu kemudian menaruh gula di dalamnya berbentuk gundukan. Cairan kopi kemudian ia tuangkan pada tumpukan gula tersebut secara perlahan. Dengan demikian gula akan larut bersama kopi. 

Baca Juga: Ini Dia Bangunan yang Pernah di Kirim Melalui Kantor Pos 

Ia juga memiliki 50 koleksi cangkir kopi yang bentuknya berbeda dan unik. Saat membuat kopi ia selalu meminta sekretarisnya untuk mengambilkan slah satu cangkir. Setiap kali mengambil cangkir tersebut sang sekretarus haru memberikan alasan filosofis kenapa cangkir itu dipilih.

Sang filsuf eksistensialis tersebut meninggal di usia muda (seperti diramalkan ayahnya) di usia 42 tahun pada 11 November 1855. Selamat menikmati kopi!


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post DPR Sebut Omnibus Law Mengurangi Angka Pengangguran, Pengamat Bukan Solusi yang Tepat
Next post UMKM Menjadi Solusi Menghadapi Covid-19 dan Tantangan Tingginya Angka Pengangguran