Film Kisah Cinta Dua Sejoli asal Bali dan Prancis, Gambarkan Hubungan Mesra Jakarta-Paris
Eastjourneymagz.com–– Cinta itu buta, pepatah itu tidak salah. Hal itulah yang dialami Eka seorang pemuda Bali dan Seorang gadis dari Prancis dan Margaux yang jatuh cinta meski mereka berbeda negara. Menariknya keduanya dipertemukan oleh musik.
Kisah cinta keduanya itu, oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Prancis diangkat dalam film layar lebar dengan judul Une Barque Sur L’Ocean. Film tersebut ditayangkan perdana pada Sabtu, 25 Juli 2020, di Cinema Le Balzac, Paris.
Pemutaran film ini dihadiri sekitar 250 orang yang terdiri dari para aktor, sutradara, tamu undangan KBRI Paris, dan para penonton. Walaupun kapasitas gedung mencapai 400 orang, namun jumlah penonton dibatasi sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku dalam masa adaptasi kebiasaan baru.
Acara ini merupakan kerja sama antara KBRI dengan Kantor Visit Indonesia Tourisme Officer (VITO) Prancis untuk mendukung peluncuran pemutaran film dengan latar dan budaya Bali karya Arnold de Parscau, Une Barque Sur L’Océan.
Sinopsis Singkat
Une Barque Sur L’Ocean merupakan sebuah film yang merupakan perpaduan antara dua budaya yang berbeda. Eka adalah seorang Pemuda Bali, Indonesia dengan kekhasan budaya Bali.
Pemuda Bali itu sudah berusia 25 tahun dan tinggal di sebuah desa kecil di Bali utara. Ia pada akhirnya terpikat dengan seorang mahasiswi Prancis jurusan musik piano. Rupanya gadis dari negeri menara Effel tersebut membalas cinta Eka. Mereka saling mencintai.
Kisah cinta keduanya membuat Eka terpikat dengan dunia musik yang ingin ia taklukkan. Sembari membangun harapan akan kehidupan baru yang jauh dari kemiskinan dan lingkungannya yang keras. Pertemuannya dengan wanita itu membuat ia bangkit. Jatuh bangun Eka menuju kesuksesan adalah sebuah perjalanan yang membingungkan sekaligus tragis.
Eka dalam sebuah adegan memancing |
Kerjasama Indonesia-Prancis
Peluncuran film tersebut ternyata bukanlah peluncuran biasa. KBRI melalui film Une Barque Sur L’Ocean ini juga sebagai upaya untuk mempromosi destinasi wisata dan kebudayaan Indonesia di Prancis.
Pertemuan kedua budaya dalam film itu menggambarkan hubungan mesra antara Jakarta dan Paris baik dalam hubungan bilateral maupun di dunia perfileman. Peluncuran film itu sekaligus sebagai wujud realisasi kerja sama kedua negara tersebut.
Duta Besar Paris, Arrmanatha C. Nasir menyampaikan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Prancis di dunia perfilman telah berlangsung cukup lama dan berjalan dengan sangat baik tiap tahunnya.
“Film merupakan salah satu sarana untuk mempromosikan destinasi wisata serta potensi alam dan budaya Indonesia. Destinasi wisata dengan kekayaan alam dan budaya Indonesia sangat menarik untuk dijadikan latar pembuatan film,” kata Arrmanatha.
Arrmanatha juga mengapresiasi kinerja sutradara dan para kru film. Ia mengharapkan film ini menjadi langkah yang baik dalam meningkatkan produksi film dengan latarbelakang budaya dan alam Indonesia.
“Saya berharap ini menjadi langkah yang baik untuk meningkatkan produksi film dengan berlatar belakang destinasi wisata Indonesia, khususnya kekayaan alam dan kebudayaannya,” kata Arrmanatha.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Paris, Prof. Warsito, mengatakan kegiatan ini selaras dengan peningkatan kerja sama bidang pendidikan yang selama ini telah terjalin dengan beberapa lembaga pendidikan vokasi dan perguruan tinggi Prancis di bidang pariwisata.
Sementara itu, Visit Indonesia Tourisme Officer (VITO) Prancis, Eka Moncarre menambahkan kerjas sama pendidikan bidang pariwisata itu juga menjadi salah satu prioritas dalam program peringatan 70 tahun hubungan bilateral Indonesia – Prancis.
“Kegiatan ini juga menjadi media promosi budaya dan destinasi wisata di Indonesia, mengingat turis Eropa ke Indonesia yang terbanyak kedua berasal dari Prancis,” ujar Eka.