Wunut, “Ijuk” Penyaring Tuak Masyarakat Manggarai, bahkan Untuk Presiden Jokowi


Panen Nira/ Lentera Timur

Eastjourneymagz.com– Pohon Tuak, Enau atau Aren merupakan salah satu pohon yang paling berharga dalam masyarakat Manggarai, Nusa Tenggar Timur. Jenis pohon yang nama latinnya Arenga pinnata, suku Arecaceae ini banyak ditemukan di Manggarai. Pohon ini tidak ditanam oleh para petani, akan tetapi tumbuh sendiri atau tumbuh secara liar.

Dalam beberapa refrensi yang saya dapat dikatakan meskipun biji pohon ini gatal akan tetapi sangat disukai oleh musang/ musang luwak. Hewan inilah yang menyebarkan biji tuak ini kemana saja ia pergi.

Soal nilai dari Pohon aren itu sendiri sangat mahal bagi adat istiadat Manggarai. pohon ini bak buah anggur yang menghasilkan wine seperti di eropa dan timur tengah. Mungkin ini juga yang menggoda banyak pihak yang mencoba menggantikan wine dengan sopi saat Perjamuan Ekaristi di Gereja Katolik.

Ada banyak hal yang bisa dibahas dari pohon ini, tidak hanya soal cairan nira yang memabukkan.

Salah satu yang menjadi perhatian saya adalah ijuk atau wunut yang membungkusi pohon ini. Ijuk ini juga memiliki banyak fungsi, tapi yang paling spesifik bagi saya adalah sebagai bahan penyaring.

Biasanya ijuk yang diambil adalah yang tipis dan sanga fleksibel sehingga bisa dibentuk menjadi gulungan yang padat. nanti ijuk tersebut akan dipasangkan di ujung tempat penyimpan nira.

Ketika air nira yang keluar dari tempat penabung akan meliwati ijuk tersebut sehingga semua kotoran yang berada di air nira akan tersaring. Nira yang bersih akan dituangkan ke gelas untuk diminum.

Ada tiga tempat penyimpan nira, pertama, teong (tabung yang terbuat dari bambu dengan ukuran setinggi Jerigen, bahkan lebih), Kedua, Bongko/ Robo (terbuat dari labu yang dikeringkan), Ketiga dengan Jerigen.

Berikut Contoh gambar wunut (ijuk) sebagai penyaring air nira.

Dalam acara adat berikut sebuah Bongko/ robo ditaruh di tengah-tengah warga dalam sebuah acara adat di Manggarai. Robo tersebut berisi air nira atau tuak. Kalau bagian bibir robo diperhatikan terdapat benda hitam yang merupakan ijuk.

Robo salah satu penabung air nira/ Foto Kementrian Pendidikan

Tuak selalu digunakan untuk menghormati tamu yang diangungkan seperti Presiden. Gambar di bawa ini sangat jelas bagaimana Jokowi disambut tuak oleh masyarakat Manggarai. Di tangan seorang tokoh adat yang menyambut jokowi terdapat sebuah roboh. Di ujung roboh tersebut terdapat ijuk.

Sumber Foto Floresa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Mengenal Buku “Des Destinees de L’ame” yang Terbuat dari Kulit Manusia
Next post Berikut 10 Destinasi di Yogyakarta yang Akan Dibuka