29 Kawasan Wisata Alam akan Dibuka, ada Gunung Bromo
Gunung Bromo/ Sumber www.jeepbromo.com |
Eastjourneymagz.com–Pelaku wisata alam kini boleh mengumbar senyum. Setelah sekian lama anjlok lantaran berkurangnya pengunjung akibat virus corona akhirnya sudah mulai bisa beroperasi.
Baru-baru ini Gugus Tugas Nasional memberikan izin kepada 270 kabupaten/kota untuk membuka kembali sektor pariwisata termasuk wisata alam.
Berdasarkan keputusan tersebut terdapat 29 destinasi wisata konservasi membuka gerbang kembali. Dibukanya lokasi wisata tersebut akan berlangsung secara bertahap.
Dilansir dari Wartabromo.com, Ketua Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menjelaskan dibukanya temoat wisata secara bertahap tersebut sesuai dengan protokol covid 19.
Wisata alam yang boleh dibuka terdiri dari kawasan wisata bahari, konservasi perairan, kawasan petualangan, taman nasional, taman wisata alam, taman hutan raya, suaka margasatwa, geopark. Selain itu, pariwisata alam nonkawasan konservasi yang dikelola oleh masyarakat juga boleh dibuka.
Meski demikian kata Doni kawasan yang hanya boleh dibuka adalah kawasan wisata alamyang berada zona kuning dan zona hijau Covid-19.
“Keputusan pembukaan pariwisata alam yang berada di 270 kabupaten atau kota pada zona hijau dan kuning diserahkan kepada bupati dan wali kota. Untuk zona lain, akan diatur dari kesiapan daerah dan pengelola kawasan,” kata Doni dalam siaran pers di Graha BNPB, Jakarta Timur pada Senin, 22 Juni 2020.
Ia mengajak pengelola pariwisata alam agar menerapkan protokol kesehatan di tempat wisata. Wisatawan juga mesti dibatasi dengan kuota setengah dari jumlah pengunjung saat masa normal.
“umlah pengunjung juga dibatasi menjadi 50 persen,” kata dia.
Lebih lanjut kata manajemen krisis mesti dipersiapkan hingga ke tingkat operasional di tiap kawasan. Ia meminta agar semua stakeholder untuk melakukan pengawasan ketat di lapangan.
“Sejumlah pihak sepatutnya melakukan monitoring dan evaluasi selama fase prakondisi dan fase implementasi,” bebernya.
Apabila dikemudian hari ditemukan beberapa pelanggaran terhadap protikol ini maka pemerintah akan bertindak tegas. Selain itu jika terdapat kasus Covid 19 di kawasan wisata maka kawasan tersebut akan segera ditutup.
“Jika di dalamnya ditemukan kasus Covid-19 di tempat wisata alam, maka tim gugus tugas kabupaten/kota akan melakukan pengetatan atau penutupan kembali,” tegasnya.
Sementara itu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) mengungkapkan terdapat 29 kawasan pariwisata konservasi yang dapat dibuka secara bertahap pada masa pandemi Covid-19.
Kawasan pariwisata konservasi tersebut berada di beberapa wilayah provinsi di tanah air. Adapun kawasan tersebut diantarany DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, dan Bali.
Ia menuturkan kawasan wisata tersebut sudah dapat dibuka dari proyeksi waktu saat ini sampai kira-kira pertengahan Juli 2020. Pembukaan kawasan tersebut tetap memperhatikan protokoler yang ada.
“Bahwa apa yang paling penting dari persiapan (pembukaan kawasan wisata konservasi) ini adalah langkah-langkah protokoler Covid-19. Dan itu mutlak dilakukan,” kata Siti Nurbaya.
Siti menambahkan beberapa taman nasional juga akan dibuka seperti Gunung Gede Pangrango, Bromo Tengger Semeru (BTS), dan Rinjani. Ia mengakui pada dasarnya penutupan kawasan ini juga sering dijadwalkan saat masa normal atau tidak harus saat corona.
“Kita memang punya jadwal normal juga di kementerian bahwa taman nasional ini sepanjang tahun diistirahatkan. Ada yang satu bulan, ada yang dua bulan. Tergantung. Masing-masing kawasan ini punya keunikannya sendiri,” bebernya.
Untuj diketahui, KLKH m melalui Dirjen Konservasi telah menutup semua kawasan konservasi dari aktivitas pariwisata sejak virus corona terjadi. Pada 19 Maret 2020, KLHK menutup 56 kawasan konservasi yaitu TN, TWA, dan Suaka Margasatwa. Daftar tersebut bertambah menjadi 57 lantaran TN Komodo di NTB ditutup sementara pada 22 Maret.