
Nama Kampung Sukokilo Berubah jadi Kampung Pembunuh Brutal di Google Map
Eastjourneymagz.com–Nama Kampung Sukokilo di Pati Jawa Tengah berubah jadi “Kampung Pembunuh Brutal” di Google Map.
Hal itu berimbas dari kasus pembunuhan terhadap bos rental mobil asal Jakarta pada 6 Juni 2024 lalu.
Diketahui, BH (52) tewas dikroyok di tempat dan 3 temannya mengalami luka parah. Sementara itu mobil yang mereka bawa ke lokasi dibakar oleh pelaku.
Ada beberapa nama negatif bermunculan di aplikasi google map setelah kejadian itu disematkan kepada Sukokilo.
Ada wilayah yang dinamai “Kampung Pembunuh Brutal”, “Komunitas Homo Sapiens”, “Pusat SDM Rendah”, “Desa Keturunan Marley”, “Komuniitas Penjual Mobil ilegal hingga “Markas Mobil Curian Warga”.
Camat Geram
Atas penyematan tag negatif di Google Maps, Camat Sukokilo Andrik Sulaksono keberatan dengan perubahan nama tersebut.
Ia bahkan sudah menyampaikan ke Kominfo setempat untuk melakukan perubahan.
“Saya juga komunikasi dengan Kominfo, jadi Kminfo sudah mengambil langkah, tapi diubah lagi,” kata dia dikutip dari Detik.com, Selasa (18/6/24).
Ia menyesalkan perubahan tag di Google Maps tersebut dan menerangkan bahwa, warganya tidak seperti dinrasika lewat tag tersebut.
Ia menambahkan bahwa, pihak kepolisian telah melakukan upaya hukum terhadap para pelaku main hakim sendiri di Sukokilo.
10 Pelaku Sudah Ditangkap
Total ada 10 pelaku ditangkap hingga kini. Polisi awalnya menangkap empat orang pelaku saja yakni M (37), EN (51), BC (37), dan AG (34).
Mereka memiliki peran masing-masing. Dimana M berperan menganiaya salah satu korban berinisial SH (38), EN berperan mengejar dan menghadang mobil BH bersama tiga rekannya.
Ia juga yang mendorong, memukul dan menginjak BH hingga tewas.
BC juga turut menginjak BH, mengejar dan mengambil alih mobil korban.
lalu Ag berperan memukul dan melindas korban BH dengan motor, dia juga menginjak dan memukul SH menggunakan helm.
6 pelaku lainnya juga ditangkap usai bersembunyi yaitu S (35), AK (48), SA (60), SUN (63, NS (29) dan SU (39).
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengungkapkan keenamnya memiliki peran msing-masing seperti menyetop kendaraan, tendang perut dan mengambil alih kendaraan korban.
“Ada yang pukul dengan batu yang ditali di kaos. Ada yang melindas dengan motor,” kata dia.