Trump Merekrut Ilmuwan Jerman Untuk Melawan Virus Corona
Eastjourneymagz.com— Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan merekrut ilmuwan asal Jerman untuk melawan Virus Corona saat ini. Trump juga disebut menawarkan sejumlah besar uang untuk mengamankan hak eksklusif atas pekerjaan ilmuwan tersebut untuk AS.
Sebagaimana dilaporkan Koran Jerman terkemuka WELT am Sonntag Trump telah menawarkan sejumlah besar uang untuk memikat perusahaan CureVac yang berbasis di Jerman ke Amerika Serikat dan untuk mendapatkan hak eksklusif atas vaksin.
Dengan merayu perusahaan tersebut Trump akan bersama penduduk AS yang saat ini dihantui Corona Virus bersama 155 negara lain yang terkomfirmasi terdapat warga yang terinfeksi dan meninggal dunia.
Di AS korban terus bertambah mencapai angka ribuan dan puluhan yang meninggal. Hingga saat ini AS berada di urutan ke-8 dengan dari 155 negara yang menjadi korban Covid 19. Warga yang terinfeksi 3.045 orang dan 60 orang meninggal dunia.
CureVac akan digandeng oleh Amerika atas bencana ini. Perusahaan ini bekerja dengan Institut Vaksin Paul dan Obat Biomedis yang dimiliki pemerintah federal dengan obat untuk coronavirus.
Meski demikian dalam pernyataan resmi pada 15 Maret lalu CureVac membantah “rumor akuisisi”. Mereka membantah perusahaan tersebut telah bekerja kepada AS. Cure Vac mengakui telah membuka diri terhadap berbagai organisasi dan otoritas global terkait virus yang menjadi pandemi global saat ini.
Perusahaan biotek tidak mengomentari spekulasi dan menolak tuduhan tentang tawaran untuk akuisisi perusahaan atau teknologinya.
Sementara itu pemerintah Jerman mengatakan Trump saat ini berusaha keras untuk menemukan vaksin coronavirus untuk Amerika Serikat. Pemerintah Jerman menilai usaha Trump tersebut hanya untuk AS saja.
Surat kabar itu mengatakan pemerintah Jerman melawan dengan menawarkan insentif keuangan kepada perusahaan jika tetap di Jerman.
Sebagaimana dilansir dari WELT am Sonntag mengutip pembicaraan seorang juru bicara kementerian kesehatan Jerman mengatakan kepada bahwa pemerintah terlibat dalam diskusi “intensif” dengan CureVac tentang menjaga perusahaan itu berkantor pusat di Inggris.
Keterangan tersebut menjelaskan Jerman sangat berminat penangkal virus corona juga akan dikembangkan di Jerman.
“Pemerintah Jerman sangat tertarik untuk memastikan bahwa vaksin dan zat aktif terhadap virus corona baru juga dikembangkan di Jerman dan Eropa,” kutip WELT am Sonntag.
“Dalam hal ini, pemerintah melakukan pertukaran intensif dengan perusahaan CureVac.”
Dalam sebuah pernyataan terpisah, kementerian kesehatan mengatakan kepada Reuters bahwa laporan WELT am Sonntag akurat: “Kami mengkonfirmasi laporan dalam WELT am Sonntag,” kata seorang juru bicara.
Florian von der Muelbe, chief production officer dan co-founder CureVac, mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa perusahaan berharap untuk memiliki vaksin eksperimental yang siap pada bulan Juni atau Juli sehingga mereka dapat meminta izin untuk memulai pengujian pada manusia.
“Vaksin dosis rendah yang diharapkan perusahaan untuk dikembangkan dapat membuatnya cocok untuk produksi massal di dalam fasilitas CureVac yang ada,” kata dia.
Pada Minggu lalu CureVac mengatakan kepala eksekutif yang sedang keluar Daniel Menichella telah diundang ke Gedung Putih untuk bertemu dengan Trump dalam menangani Covid 19. Kepergian Menichella akan membahas strategi dan peluang produksi vaksin coronavirus yang menjadi fokus mpenelitian mereka.
Dalam sebuah pernyataan Menichella mengungkapkan pihaknya akan menembukan dan mengembangkan vaksin dalam menangkal corona virus dalam beberapa bulan.
“Kami sangat yakin bahwa kami akan dapat mengembangkan kandidat vaksin yang kuat dalam beberapa bulan,” kata Menichella.
Karl Lauterbach, seorang politisi senior Jerman dan profesor ekonomi kesehatan dan epidemiologi, menanggapi sikap AS atas laporan media Jerman tersebut.
“Penjualan eksklusif vaksin yang mungkin ke AS harus dicegah dengan segala cara. Kapitalisme memiliki batas. ”
Di Jerman sendiri laporan menunjukkan negara tersebut berada di posisi ke-6 korban Virus Corona dengan jumlah warga yang terinveksi sebanyak 4.649 orang dan 9 orang yang meninggal dunia.