Labuan Bajo jadi Tuan Rumah Hari Peduli Sampah Nasional
Eastjourneymagz.com––Labuan Bajo Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020, yang menurut rencana akan dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo beserta sejumlah menteri.
HPSN ini menjadi momentum bagi Labuan Bajo dalam mewujudkan usahanya menjadi kota wisata premium yang ramah lingkungan dan bebas dari sampah.
Labuan Bajo menjadi tempat penyelenggaraan HPSN 2020, karena Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai daerah Destinasi pariwisata super prioritas dan tujuan wisata premium.
“Pada 21 Februari nanti, akan diselenggarakan HPSN, rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo dan berpusat di Labuan Bajo NTT,” kata Kepala Sub Bidang Sampah Spesifik dan Daur Ulang, Ari Sugastri dari Direktorat Jendral Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), saat diskusi pengelolaan sampah, di Hotel La Prima Labuan Bajo, Rabu (12/2/2020).
HPSN ini dilangsungkan sekaligus untuk mengenang peristiwa longsor yang terjadi 21 Februari 2005, di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Leuwigajah, Jawa Barat.
Kasubdit Sampah Spesifik dan Daur Ulang, Agus Sugastri mengatakan, rangkaian kegiatan Diskusi Penyusunan Kebijakan Strategi Daerah (Jakstrada) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, sebetulnya sudah banyak dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Hari ini kami menggelar diskusi sekaligus edukasi kepada masyarakat. Kami juga mengundang seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang ada di Kabupaten Manggarai Barat, untuk penyusunan kebijakan Strategi Daerah (Jakstrada) pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga,” ujarnya.
Ari Sugastri mendorong kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam peningkatan kinerja di bidang penanganan sampah. Hal yang perlu dilakukan menurut Ari yakni memilah sampah di setiap RT, Pasar, Kantor dan lingkungan masing-masing.
Penanganan sampah dengan mengolahnya mulai dari rumah sendiri, menjadi cara efektif mengatasi persoalan sampah yang selalu ada, seiring pertumbuhan jumlah manusia.
“Peran serta masyarakat merupakan kunci keberhasilan pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah melalui perubahan perilaku menjadi penting. Masyarakat perlu mengambil tanggung jawab menjaga kebersihan mulai dari diri sendiri, mulai dari rumah sendiri, dan mulai saat ini,” katanya.
Menurut Ari Sugastri, upaya pengurangan volume sampah terus dilakukan dengan gerakan mengolah sampah mandiri 3 R, reduce, reuse, dan recycle. Menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama atau fungsi yang lain (REUSE), mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan sampah (REDUCE).
Bila ke Pasar atau ke tempat belanja, bawalah keranjang untuk mengurangi pemakaian kantong plastik, serta mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat (RECYCLE).
“Jadikan sampah sebagai kawan yang bisa mendatangkan keuntungan. Prinsip 3 R dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan di mana saja, yang dibutuhkan adalah waktu dan kepedulian terhadap lingkungan, tindakan dan perilaku kita, bagaimana mengubah perilaku dan cara kita mengatasi masalah sampah ini,” pungkas Ari.