Moses Morin: Orang Papua Harus Bisa Menjadi Raja di Negeri Sendiri


Eastjourneymagz.com–Direktur Utusan Khusus Papua, Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Populi Institute Indonesia Moses Morin mengungkapkan agar sektor transportasi di wilayah Papua semakin maju. Menurut Moses ke depannya pembangunan transportasi di tanah Papua akan menjadi perhatian pihaknya.

“Pertama ini adalah program dari kami direktur utusan khusus papua, yang peduli dan berharap supaya papua maju dari berbagai sektor, bukan hanya bicara masalah politik tapi dari sektor transportasi,” kata Moses dalam webinar yang bertajuk Kebijakan Perhubungan di Papua, Rabu (16/12).

Baca Juga: Tradisi Mallanca, Tradisi Adu Betis yang hanya ada di Sulawesi Selatan
Lebih lanjut ia menjelaskan transportasi di Papua harus layak seperti di wilayah Jawa dan daerah lain di Indonesia. Ia menyebut transportasi akan membantu untuk menghubungkan antara wilayah yang satu dengan yang lain agar tidak terisolir.

Ia menambahkan dengan dibangunnya transportasi yang memadai tersebut akan membantu merajut Indonesia dari ufuk Timur terutama dari tanah Papua. Menurutnya hal ini juga akan membantu menghubungkan Papua dengan wilayah di luarnya.

“Kita harus pahami bahwa Indonesia hanyalah satu dan perhubungan adalah jembatan transportasi kebudayaan, bukan lagi transportasi perhubungan yang berbicara mengenai masalah Money oriented, atau mafia,” jelasnya.

Moses meminta agar putra daerah (Papua) mesti diberdayakan dalam pembangunan transportasi di wilayah ini. Ia menyebut putra Papua harus mengisi posisi strategis lingkungan dinas perhubungan sehingga perlu upaya menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Saya berharap sebagai direktur utusan khusus Papua agar kepala Bandara mau tidak mau harus orang asli Papua, Kontraktor juga kalau bisa orang Papua. Itu bukti negara hadir di tanah Papua dengan menyiapkan dan memberdayakan SDM yang ada,” terangnya.

Terkait SDM Moses menyinggung saat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Sentani. Saat itu menteri Budi yang mendapatkan topi berlambang Kasuari menanyakan soal tukang ojek dan sopir di sekitar Bandara Sentani yang ternyata bukan orang Papua asli.

Baca Juga: Omed Omedan Tradisi Ciuman Beramai-Ramai di Bali 

“Ia (menteri Budi) sampaikan apakah tidak ada tukang ojek yang ada di bandara Sentani orang Papua? Yang terjadi adalah jawabannya tidak. Apakah ada orang Papua yang bisa bawa mobil? Jawabannya tidak. Terus orang Papua hanya biasa apa?” cerita Moses.

Moses membeberkan pertanyaan menteri Budi tersebut harus dijawab termasuk oleh pihaknya (Vox Point Indonesia). Dengan demikian kata Moses maka orang Papua akan mendapat tempat di tanahnya sendiri.

“Bahwa orang Papua harus menjadi raja di negeri sendiri harus dinyatakan dan dibuktikan. Dan itu harus diperkuat oleh UU yang menyangkut mengenai masalah percepatan pembangunan di Papua,” tegasnya.

Meski demikian sebagai putra daerah Moses berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang membuka isolasi dari pedalaman Papua yakni dari desa ke kota selama ini.

“Saya sebagai putra daerah berterima kasih karena Kementerian perhubungan selama ini membuka isolasi di daerah ini. Warga kemudian bisa mengangkut komoditi. Berbagai macam sarana prasarana yang dilakukan merupakan bakti untuk negeri,” tutupnya.

Untuk diketahui webinar yang diselenggarakan Direktur Utusan Khusus DPN Vox Point Indonesia dibuka oleh Wakil Ketua Umum Vox Point Indonesia, Goris Lowoleba. Adapun narasumber dalam diskusi ini Sekjen Kementrian Perhubungan, Djoko Sasono, Dewan Pakar Vox Point Indonesia DPD Papua John Gobay, Pelaku Sektor Perhubungan di Papua Manuel John Maga.

Artikel Pilihan


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Handojo Budhisedjati Kembali Dapat Pengharggan Singaraja Sakti Award
Next post Aksi Tolak Tambang Matim di Kemneko Ekonomi, SP NTT Malah Berhadapan dengan Preman