Gerakan Bale Nagi Flores Timur Menyambut Semana Santa


Prosesi Semana Santa di Larantuka, Fleres Timur/Foto Spesial
Semana Santa Santa sudah mengakar dalam sejarah Larantuka. Prosesi ini sama persis dengan tradisi yang ada di Portugal”

Eastjourneymagz.comGerakan Bale Nagi (GBN) dilaunching di Gedung Sapta Pesona Balairung Soesilo Soedarman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Sabtu (18/1/2020). Peluncuran GBN ini menjadi tanda dipanggilnya masyarakat diaspora Flores Timur untuk pulang kampung saat Pekan Suci Semana Santa.

Ketua Pelaksana GBN Simon Lamakadu menjelaskan maksud dari Gerakan Bale Nagi tersebut. Menurutnya Bale Nagi merupakan frasa melayu Larantuka yang berarti sebuah ajakan untuk pulang kampung halaman.

Ia menambahkan frasa ini memiliki arti khusus bagi masyarakat Flotim terutama mengangkat potensi wisata di daerah ini. Flotim kata dia memiliki potensi wisata alam, budaya dan religi. “Saat paskah tiba, perhelatan Semana Santa ini digelar,” kata dia.

Saat ini diaspora Flotim terus bertambah di luar tanah nagi ini. Mereka berada di seluruh pelosom negeri. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flores Timur Apolonia Corebima mengatakan, GBN ini merupakan sinergi antara diaspora yang ada di Luar Flores Timur.

“Tahun lalu kami pernah menggelar Festival Bale Nagi yang tujuannya untuk menjadi daya tarik baru bagi para peziarah,” kata dia.

Tujuannya adalah untuk menjaring wisatawan mengunjungi tanah Nagi. Festival ini dibuat untuk mendorong daya tarik wisatawan. “Ajang itu ternyata mampu menjaring wisatawan ke wilayah Larantuka,” beber Apolonia.

Saat Semana Santa yang menjadi kekhasan Flotim digelar wisatawan mulai berdatangan. Mereka berada di Larantuka hingga dua hari. Apolonia mengakui 1-2 hari merupakan waktu yang sebentar saja.

“Semoga dengan digelarnya gerakan dan Festival Bale Nagi, lama tinggal wisatawan bisa semakin panjang mencapai 7 hari,” katanya.

Prosesi Semana Santa di Lautan/Foto Spesial

Dalam menyambut perhelatan Semana Santa ini banyak kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan tersebut nantinya akan menjadi daya tarik wisatawan. Berbagai atraksi bagi wisatawan telah disiapkan, seperti festival tenun ikat, kuliner lokal, dan berbagai kegiatan lainnya sebelum akhirnya mengikuti prosesi Semana Santa atau Pekan Suci yang merupakan sebuah perayaan liturgi dan devosi umat Katolik di Larantuka.

Prosesi yang digelar pada pekan suci umat Katolik ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dalam negeri maupun dari manca negara. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizky Handayani menjelaskan wisatawan asing maupun domestik sangat senang mengikuti prosesi ini setiap tahunnya.

“Banyak wisatawan asing yang antusias mengikuti ritual rohani yang merupakan salah satu peninggalan bersejarah dalam sejarah umat Kristen-Katolik tersebut,” kata Rizki.

Ia menambahkan Semana Santa Santa sudah mengakar dalam sejarah Larantuka. Prosesi ini sama persis dengan tradisi yang ada di Portugal.

“Ratusan orang peziarah dari mancanegera hadir di Larantuka. Ini menjadi daya tarik wisata religi bagi wisatawan,” katanya.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Menyulap Payung Menjadi Aset Wisata, Kunjungi Beberapa Tempat Berikut
Next post Kalah dari Thailand dan Malaysia Wishnutama Ingin Pariwisata Indonesia Melebihi Dubai