
5 Fakta Menarik tentang Santa Claus
Eastjourneymagz.com–Santa Claus adalah salah satu figur ikonik yang selalu hadir dalam setiap perayaan Natal.
Dengan jubah merah khas, janggut putih panjang, dan tawa ceria, Santa menjadi simbol kegembiraan, kebaikan hati, dan tradisi berbagi.
Kehadirannya tidak hanya menyentuh hati anak-anak yang menantikan hadiah, tetapi juga mengingatkan orang dewasa akan semangat Natal yang penuh kasih.
Namun, di balik citranya yang akrab, ada banyak cerita menarik dan sejarah panjang yang membentuk sosok Santa Claus seperti yang kita kenal hari ini.
Dari legenda Santo Nikolas yang murah hati hingga peran modern Santa dalam budaya pop, setiap elemen tentang dirinya membawa kisah yang sarat makna.
Ternyata sang Santa bukan hanya sekadar tokoh imajinasi, melainkan juga refleksi dari tradisi, mitos, dan nilai-nilai yang telah berkembang selama berabad-abad.
Berikut ini adalah lima fakta menarik tentang Santa Claus yang akan membawa Anda lebih dalam ke dunia magis sang pembawa keceriaan Natal.
1. Santa Claus Berasal dari Legenda Santo Nikolas

Santa Claus berasal dari kisah Santo Nikolas, seorang uskup dari Myra (kini bagian dari Turki) pada abad ke-4.
Santo Nikolas dikenal karena kemurahan hatinya, seperti memberikan hadiah kepada orang miskin dan menyelamatkan anak-anak dari perbudakan.
Salah satu kisah paling terkenal tentang Santo Nikolas adalah ketika ia secara diam-diam memberikan emas ke dalam kaus kaki yang digantung di dekat perapian oleh tiga gadis miskin, yang kemudian menjadi tradisi menggantung kaus kaki Natal.
Legenda Santo Nikolas menyebar ke berbagai negara Eropa, di mana ia dikenal dengan berbagai nama seperti Sinterklaas di Belanda dan Père Noël di Prancis.
Dari situlah, citra Santa Claus yang dikenal saat ini mulai berkembang, terutama setelah diperkenalkan ke Amerika oleh imigran Belanda.
2. Citra Modern Santa Diciptakan oleh Puisi dan Iklan

Citra modern Santa Claus sebagai pria tua dengan janggut putih, pakaian merah, dan tawa yang ceria berasal dari berbagai pengaruh budaya.
Salah satu pengaruh terbesar adalah puisi “A Visit from St. Nicholas” (juga dikenal sebagai “The Night Before Christmas”) yang ditulis pada tahun 1823 oleh Clement Clarke Moore.
Puisi ini menggambarkan Santa sebagai pria ceria yang mengendarai kereta luncur yang ditarik oleh rusa kutub.
Pada abad ke-20, iklan Coca-Cola memperkuat citra Santa yang kita kenal sekarang. Seniman Haddon Sundblom menciptakan ilustrasi Santa Claus untuk kampanye Coca-Cola pada tahun 1931, menggambarkannya sebagai pria berperawakan besar, mengenakan pakaian merah dengan aksen putih, dan selalu tersenyum.
3. Santa Claus Memiliki Rumah di Kutub Utara

Santa Claus dikisahkan tinggal di Kutub Utara bersama istrinya, Ibu Claus, serta para peri yang membantu membuat mainan untuk anak-anak.
Tradisi ini pertama kali dipopulerkan oleh kartunis Thomas Nast pada abad ke-19. Rumah Santa di Kutub Utara sering digambarkan sebagai tempat ajaib yang dipenuhi salju dan kegembiraan sepanjang tahun.
Meski ini adalah cerita fiksi, ada kota-kota di dunia yang memanfaatkan mitos ini untuk menarik wisatawan, seperti Rovaniemi di Finlandia yang dikenal sebagai “kampung halaman resmi” Santa Claus.
Di sini, pengunjung bisa mengunjungi kantor pos Santa, bertemu peri, dan mengirim surat Natal langsung dari Kutub Utara.
4. Santa Menggunakan Kereta Luncur yang Ditarik Rusa Kutub

Salah satu elemen ikonik Santa Claus adalah kereta luncurnya yang ditarik oleh delapan rusa kutub. Rusa-rusa ini memiliki nama unik seperti Dasher, Dancer, Prancer, dan Vixen, yang pertama kali disebutkan dalam puisi “A Visit from St. Nicholas.”
Rudolph, si rusa dengan hidung merah bercahaya, ditambahkan ke cerita Santa Claus pada tahun 1939 melalui sebuah buku cerita yang ditulis oleh Robert L. May.
Kisah Rudolph yang memimpin kereta Santa di malam berkabut menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Natal.
5. Tradisi Memberi Hadiah Berakar pada Kisah Santa

Santa Claus dikenal karena tradisinya memberikan hadiah kepada anak-anak yang telah berperilaku baik sepanjang tahun.
Ini berakar pada tradisi awal Santo Nikolas, yang memberikan hadiah sebagai simbol kasih sayang dan kemurahan hati.
Hari ini, tradisi ini terus dirayakan di berbagai negara dengan cara yang berbeda.
Di Amerika Serikat dan banyak negara Barat lainnya, Santa datang pada malam Natal, sedangkan di Belanda, Sinterklaas membawa hadiah pada tanggal 5 Desember.
Tradisi ini melambangkan semangat berbagi dan cinta di antara keluarga dan teman selama musim liburan.