
Unik, Gadis Suku Kreung Boleh Bercumbu Banyak Pria Remaja dalam Semalam
Eastjourneymagz.com–Kehidupan suku kreung menjadi populer mengingat memiliki keunikan dalam tradisi pernikahan. Bukan soal pesta yang meriah, pra-weding yang mewah atau gaun pengantin yang Indah.
Suku kreung memiliki tradisi pranikah yang kadang sering disalahmengerti. Ada yang menilai praktek budaya ini melegalkan seks bebas. Ada juga yang berpendapat seks pranikah ini dibungkus dengan baik oleh budaya.
Namun tidak demikian sesungguhnya yang terjadi dengan suku paling minoritas di wilayah sebelah timur laut Kamboja ini.
Bagi suku kreung para remaja harus meliwati sebuah fase tradisi agar dapat memilih dengan tepat pasangan hidupnya.
Pondok Cinta Gadis Suku Kreung

Setiap gadis remaja suku kreung yang sudah siap menikah akan mendapatkan pondok dari keluarga mereka. Pondok ini bukanlah tempat isolasi melainkan ‘pondok gadis’ atau ‘pondok cinta’.
Gadis perempuan yang menempati pondok ini usianya 12 tahun ke atas atau sudah akil baliq. Menariknya, para gadis itu akan menunggu setiap remaja lelaki yang akan mendekati mereka.
Saat malam tiba remaja laki-laki akan mengetuki pondok cinta ini di mana gadis-gadis sudah menunggu. Gadis-gadis itu akan membuka pintu bagi setiap remaja laki-laki yang menginginkan mereka, begitu juga sebaliknya.
Pria remaja tersebut boleh bermalaman di pondok ini dan meniduri gadis penghuni ‘pondok cinta’ itu. Para gadis itupun boleh berhubungan badan dengan lelaki yang mereka inginkan sepanjang malam.
Keluarga dan orang tua akan mendorong anak putri mereka untuk menjalin cinta dan berhubungan seks dengan pria manapun. Puncaknya adalah gadis-gadis itu akan memilih pria yang menjadi suami mereka.
Bagi suku ini, itu bukanlah seks bebas seperti anggapan banyak orang. Pondok cinta itu menjadi tempat bagi anak-anak mereka untuk mendapatkan pasangan yang tepat. Ini adalah cara yang terbaik untuk menemukan cinta sejati.
Saat di dalam pondok itu putri mereka benar-benar mandiri dalam menentukan pasangannya. Gadis itu menjadi merdeka untuk memilih siapa yang menjadi pasangan hidup mereka.
Sementara itu, data menunjukkan angka perceraian suku kreung sangat rendah. Kemungkinan besar tradisi pondok cinta ini memberikan kontribusi dalam hubungan keluarga atau pasangan baru.
Bagi suku kreung kemandirian seorang gadis dalam masalah seksualitas serta cinta adalah rahasia untuk membentuk hubungan cinta yang tahan lama.