Sandiaga Uno Dorong 244 Desa Wisata jadi Unicorn Indonesia


Eastjourneymagz.com–Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno ingin 244
desa wisata di tanah air bisa berkembang menjadi Unicorn. Hal itu dikuatkan
dengan contoh beberapa desa di bali yang berbasis startup.

“Di Bangli, Bali, ada Desa Penglipuran. Ada Desa
Jatiluwih di Tabanan, Bali. Ini adalah desa-desa yang sudah jadi unicorn,” kata
Sandiaga Uno dilansir dari Antara.

“Nah bagaimana kita dorong agar 244 desa wisata di
seluruh Indonesia ini kita jadikan unicorn,” kata dia dalam webinar
“The 6st Strategic Discussion “Redefining Sustainable Tourism
Roadmap”, Selasa, (9/11)

Lebih lanjut ia menjelaskan terdapat 75 ribu desa di
Indonesia. Dari puluhan ribu desa itu, 244 diantaranya saat ini tengah
dikembangkan menjadi desa wisata mandiri.

Ia merinci sebanyak 54 desa wisata dalam tahap
rintisan, 144 desa wisata dalam tahap berkembang dan 48 desa wisata sudah maju.

“Ini ibaratnya (tingkatan) dari startup sampai unicorn,”
kata Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Ia membeberkan pengembangan desa wisata ini dapat
mendorong pelestarian budaya dan lingkungan dalam konsep keberlanjutan,
kualitas, dan ecotourism.

“Kuncinya harmoni, manfaat ekonomi, dan
pelestarian budaya dan alam sekitar desa,” katanya.

Untuk diketahui pengembangan desa wisata merupakan satu
dari enam langkah strategis untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan
ekonomi kreatif di Indonesia.

Lima strategi yang lainnya yakni program stimulus
hibah pariwisata; penerapan free covid corridor atau yang saat ini disebut
travel corridor arrangement yang saat ini sedang dalam tahap finalisasi;
pengembangan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus); on boarding program digitalisasi
bagi para pelaku ekonomi kreatif; dan vaksinasi bagi pelaku pariwisata dan
ekonomi kreatif.

Sebelumnya Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan
Daerah Tertinggal (PPDT) Eko Sri Haryanto membahas soal potensi wisata di
beberapa desa tertinggal. Dilansir dari Kompas.com Eko mengungkapkan desa-desa
di daerah tertinggal berpeluang dikembangkan menjadi desa wisata.

“Kalau diperhatikan, potensi-potensi itu sangat luas
karena ada potensi alam, sejarah, atau potensi (atraksi) buatan yang memang
didesain untuk kegiatan wisata,” kata dia, Senin (8/3/2021).

Eko mengatakan pengembangan potensi desa membuat
perekonomian warga setempat terangkat. Pertumbuhan ekonomi kata dia banyak
didukung dari sektor pariwisata karena kegiatan wisata dapat membuat orang
bahagia dan merasa segar kembali.

“Tidak heran jika banyak orang gemar melakukan wisata.
Kendati demikian, pengembangan potensi pada desa-desa tersebut berkaitan dengan
pengembangan sumber daya manusia (SDM).”

“Untuk beberapa daerah tertinggal, pasti tidak bisa
dibandingkan secara jelas SDM di daerah tertinggal dan maju. Itu sangat jauh
berbeda. Kita butuh bagaimana untuk meningkatkan pengetahuan mereka supaya
mereka terus diajari,” jelas dia.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post International Women’s Day: Kekerasan Terhadap Perempuan Meningkat di Tengah Pandemi
Next post Sandiaga Uno Beberkan Langkah Strategis Pemulihan Sektor Pariwisata, Ada Dana Rp. 3,3 T