![]() |
Bedah buku Kepariwisataan NTT Menuju Kelas Dunia/Foto Dok.kemenparekeraf |
Eastjourneymagz.com—Sebuah
buku yang berjudul Kepariwisataan NTT Menuju Kelas Dunia karya Frans Teguh dan
Sapta Nirwandar baru saja dilaunching pada Selasa (22/12) lalu.
Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani menyambut
baik buku tersebut. Menurutnya buku ini merupakan buah pemikiran kedua penulis
yang mendokumentasikan berbagai potensi wisata di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca Juga: Tiga Catatan Penting dari Dokumen Abu Dhabi untuk Toleransi di Nusantara
Ia menambahkan sektor pariwisata di NTT menunjukkan
performa yang sangat baik dan berkontribusi besar terhadap perekonomian daerah.
“Melalui pariwisata, kita dapat melestarikan
alam, budaya, dan nilai-nilai kehidupan masyarakat,” kata Giri dilansir
dari laman situs Kemenparekeraf.
Lebih lanjut ia menjelaskan karya ini dapat
meningkatkan kebhinekaan dan persatuan bangsa. Selain itu, Giri mengungkapkan
buku ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembangunan pariwisata
berkelanjutan dan pariwisata yang berkualitas bagi Indonesia, khususnya NTT dan
Labuan Bajo yang telah ditunjuk menjadi destinasi super premium oleh Presiden
Joko Widodo.
“Buku ini juga memberikan harapan bagi kita dan
tantangan bagi semua stakeholder. Kiranya, dukungan kerja sama dan kolaborasi
dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat terus berlanjut, begitu juga
dukungan dari dunia industri dan masyarakat,” ungkap Giri.

Baca Juga: Tradisi Mallanca, Tradisi Adu Betis yang hanya ada di Sulawesi Selatan
Sementara itu, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu
Laiskodat, menuturkan NTT merupakan salah satu provinsi yang punya kekayaan
atraksi alam dan budaya. Sehingga, buku ini dapat menjadi pengayaan bagi
pemerintah daerah dan pelaku pariwisata di NTT dalam membangun pariwisata serta
menjadikan pembangunan memberikan dampak yang merata bagi masyarakat.
“Pariwisata yang punya keberlanjutan dengan
pendekatan lingkungan dan ekosistem yang baik itu akan membawa Nusa Tenggara
Timur lebih maju. Saya berterima kasih kepada Bapak Sapta Nirwandar dan Bapak
Frans Teguh yang terus-menerus memberikan pemikirannya dalam membangun
pariwisata di Nusa Tenggara Timur,” ujar Viktor.
Pada saat yang sama, Frans Teguh mengatakan
pembangunan pariwisata berkelanjutan dan community based tourism adalah langkah
yang tepat dalam upaya membangun pariwisata di NTT.
“Keseimbangan ekologi, sosial, budaya, dan
spiritual itu menjadi pilihan ke depan. Barangkali di situlah sumbangan NTT
untuk memberikan pilihan bagi pergerakan wisata masa depan, karena wisatawan
Indonesia maupun internasional pasti akan mencari tempat-tempat yang eksotik
tapi juga memperhatikan budaya, alam, dan lingkungan.”
“Dan saya kira ini sesuai
dengan kecenderungan global dan menjadi tantangan kita hari ini,” ujar
Frans Teguh yang juga menjabat sebagai Staf Ahli bidang Pembangunan
Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf/Baparekraf.
Artikel Pilihan