Cerita Taman Kota Ruteng Dari Tempat Selfie Hingga Kondom


Taman Kota Ruteng/ Foto Beritadaerah.co.id

Eastjourneymagz.com–Kota Ruteng merupakan ibu kota dari Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Kota ini dikenal sebagai kota dingin bahkan suhu udaranya pernah menyentuh  9,2 derajat Celcius pada 15 Juni 2019 dan merupakan suhu terendah yang dicatat stasiun meteorologi BMKG di seluruh Indonesia.

Sebagai sebuah kota, taman merupakan kebutuhan yang sangat penting. Secara ekologis saya menyebutnya taman adalah paru-paru kota termasuk di kota Ruteng. Hal ini karena bisa menghasilkan banyak oksigen dari tumbuh-tumbuhan sekitar.

Baca Juga: Ini Deretan 6 Penyanyi Asal NTT yang Mengguncang Industri Musik Tanah Air

Membicarakan hal ini membuat pikiran saya loncat dari taman kota Ruteng menuju Singapura. Mengapa? Karena di sana ada namanya Gardens By the Bay, ini adalah taman botani futuristik raksasa seharga S $ 1 miliar = US $ 726.425.000.

Tempat ini dibangun di atas lahan seluas 101 hektar yang menampung 217.000 tanaman dengan 800 spesies yang berbeda. Pemerintah Singapura berambisi untuk menjadikan negara ini sebagai City In A Garden.

Wah, khayalannya terlalu tinggi. Kembali ke Ruteng! Di pusat tanah Nuca Lale ini kebutuhan akan sebuah taman yang memadai tentu sangat mendesak. Taman yang memadai itu harus melalui sebuah kajian bukan hasil kong-kali kong antara kontraktor dan pemerintah daerah sehingga asal jadi.

Taman kota sebenarnya merupakan harga diri dari seorang pemimpin di wilayah itu. Tidak hanya para pengampu kepentingan tetapi juga masyarakat sekitar, karena ini adalah beranda yang bisa menarik kesan para pengunjung

Emang benar sih don’t judge the book by its cover, tapi kayanya untuk sebuah taman itu vital sekali untuk sebuah kota. Maka saya menambahkan Buatlah Halaman dan isi buku yang bagus. Artinya kedua-duanya vital.

Berdasarkan hasil selancar saya di berbagai sumber termasuk media sosial, ada beberapa serba-serbi cerita soal taman kota Ruteng yang berada di Jalan A.Yani.

Baca Juga: Makna Lagu Ende Tenang Kole Chelsea Ndagung yang Bikin Air Mata Meleleh

Tempat Selfie Dengan Pemandangan yang Hijau

Taman Kota Ruteng/ Foto Beritadaerah.co.id

Dengan perkembangan android saat ini, pengunjung bisa selfie kemana-mana. Tidak hanya kaum millennial bahkan opa oma juga tidak kalah. Di taman kota ini yang sebagian besar pengunjungnya adalah pelajar dan muda-mudi juga memanfaatkan beberapa spot untuk dijadikan tempat Selfie terutama karena pemandangannya hijau dengan penampakan rerumputan dengan pepohonan tumbuh di taman kota tersebut.

Taman kota yang berada di kaki gunung Ranaka itu memang asri dan sejuk. Taman ini diminati pengunjung karena berada di tengah keramaian. Tempat ini cocok untuk bersantai terutama pada siang hari dan menjelang malam.

Tempat Nongkrong dan Sampah Berserakan

Di sini juga merupakan tempat yang asyik untuk bercengkerama. Namun tidak hanya mengisi kebutuhan hasrat selfie dan bercengkerama tempat ini juga seringkali bulan-bulanan masyarakat yang datang ke tempat ini karena suka buang sampah sembarangan.

Akibatnya taman kota itu jadi kotor dan menjadi bank bagi plastik, botol plastik hingga kaleng minuman. Hal itu juga diperparah dengan manajemen sampah atau tata kelolah yang buruk di taman itu. Inisiatif pemerintah daerah melalui lembaga yang terkait sangat minim. Mungkin ini juga yang menjadikan Ruteng sebagai kota yang terkotor beberapa tahun lalu.

Baca Juga: Vote Chelsea Ndagung Malam Ini di Pop Academy Indosiar

Pernah Ditemukan Kondom dan Menjadi Tempat Indehoy

Di tempat ini pernah ditemukan sampah alat kontrasepsi pada 2017 lalu. Kala itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (KLHK), Marsel Gambang menyaksikan dengan mata kepala sendiri sampah-sampah kondom tersebut. Menurutnya sampah-sampah tersebut berserakan di rerumputan di salah satu pojok yang terdapat pohon yang rindang. Marsel Gambang geram karena tempat itu dijadikan tempat indehoy yang pelakunya entah kemana. Mereka yang asik-asik alias merasakan kenikmatan Kepala

Dinas KLHK yang bertanggungjawab dan merasakan kepahitan, yang sabar ya pak. Seharusnya pemerintah daerah bertindak tegas dengan pengunjung yang tidak patuh. sebaliknya tidak keasikan membiarkan mereka yang melakukan tak senonoh di tempat ini.

Lampu taman yang Suram

Di taman kota ini warga pernah keluhkan soal lampu yang gelap. Persoalan lampu ini bisa saja menjadi alasan kenapa pengunjung memanfaatkan suasana remang-remang tersebut. Sepertinya dalam kegelapan lampu taman terdapat
ujian iman yang hebat. Atau sebaliknya kegelapan itu dikapitalisasi sehingga

menjadi kesempatan alias aji mumpung. Mumpung lampu taman lagi suram….. Namun soal lampu itu sepertinya pengurus taman ini khususnya pemerintah daerah gelap mata. Berapa sih harga lampu yang bisa dipasang disitu? yang penting jangan mark up saja.

Baca Juga: Makna Lagu Ende Tenang Kole Chelsea Ndagung yang Bikin Air Mata Meleleh

Letaknya Berada di Dekat Kantor Bupati

Kantor Bupati Manggarai/Foto Istimewah

Taman kota Ruteng yang hari-harinya diramaikan oleh muda-mudi yang nongkrong letaknya tepat di depan rumah jabatan Bupati dan Wabub. Keberadaan ini sungguh strategis mengingat bila ada persoalan di taman itu seperti yang diungkapkan di atas, bupati dan wakil bupati cepat tanggap. Jika ada yang mesum di tempat itu ada pengawasan dari rumah jabatan, begitu juga tempat sampah hingga lampu taman. Dengan demikian pemilik jabatan juga harus bertanggungjawab terhadap tanaman ini.

Kesimpulan

Taman kota Ruteng sebenarnya adalah tempat yang indah jika benar-benar ditata dengan baik dan profesional lebih-lebih manajemen sampahnya. Apalagi yang lebih parahnya menjadikan taman kota itu sebagai tempat mesum dan menjadi sasaran dari sampah kontrasepsi.

Taman Kota Ruteng seharusnya menjadi paru-paru kota tersebut dengan melakukan penghijauan. Dengan demikian menjadi tempat filter debu dan asap kendaraan bermotor, sehingga dapat meminimalisir polusi udara.

Selain itu taman kota ini bisa menjadi tempat penyimpanan air tanah, sehingga mencegah datangnya banjir dan erosi serta menjamin pasokan air tanah hingga lokasi pelestarian ekosistem termasuk merawat burung yang hidup di tengah kota.

Artikel Pilihan


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Ini Deretan 6 Penyanyi Asal NTT yang Mengguncang Industri Musik Tanah Air
Next post The Painted Dunes Sebuah Bukit Indah Dengan Pasir Berwarna Warni Seperti Lukisan