Kearifan Lokal Seperti di Bali Menjadi Salah Satu Aspek Penting di Era Normal Baru pada Sektor Wisata
Tarian Kecak Bali/Foto Spesial |
Eastjourneymagz.com– Kekuatan kearifan lokal menjadi salah satu aspek penting dalam pengembangan sektor pariwisata di era normal baru. Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Frans Teguh menjelaskan kekuatan kearifan lokal yang akhirnya menjadi unique selling point. Hal itu diungkapkan dalam Webinar dengan Asosiasi Profesor Indonesia (API) Senin (1/6/2020)
Frans Teguh membeberkan ke depannya yang perlu diperkuat adalah pariwisata yang berpusat kepada manusia atau people-centered tourism atau community based tourism. Pariwisata ini mencakup peningkatan diversifikasi produk, pelayanan sesuai dengan kebutuhan perilaku masyarakat, pola pelayanan seta upaya meningkatkan kekuatan kearifan lokal.
“Hal itu yang harus dijaga, dirawat dan dikelola dengan dukungan kualitas sumber daya manusia ke depan. Selain itu perlu diterapakan nilai keberlanjutan domestik seperti resiliens dan kearifan lokal, serta pariwisata yang berkeseimbangan,” kata dia.
Ia mencontohkan bagaimana praktik kearifan lokal di pulau Bali yang sangat berhasil. Ia membeberkan Pulau Bali, yang diharapkan menjadi provinsi yang siap apabila di buka sektor pariwisatanya secara bertahap. Karena relatif mulai lebih aman dan trend menunjukkan pengendalian dan penanganan krisis ini sesuai dengan protokol kesehatan dan keselamatan.
Selain itu, lantaran masyarakat Pulau Dewata memiliki kesadaran kolektif, kearifan lokal sejak lama dan tetap masih menjaga dan merawat modal sosial seperti tehadap nilai adat istiadat, tradisi, budaya, dan lingkungan. Tentu juga bagi daerah-daerah lain yang memenuhi kriteria penanganan pandemi yang masih produktif dan aman Covid.
“Bali menjadi model atau contoh untuk menjadi model nasional. Bagaimana masyarakatnya memiliki kesadaran kolektif yang relatif tinggi, dan selalu belajar dari krisis ke krisis, selalu masih berupaya mempertahankan keseimbangan,” kata dia.
Ia menambahkan Bali berkembang dan bertransformasi dalam bidang pariwisata sejak lebih dari 100 tahun yang lalu. Jadi proses transformasi sosial dan budaya tersebut sudah menjadi kekuatan entitas social capital dan keberlangsungan kehidupan.