Bali Akan Genjot Wisata Alam Saat New Normal Nanti


Eastjourneymagz.comBali merupakan destinasi wisata yang paling diincar oleh wisatawan asing. Bukan saja karena keindahan alamnya, tetapi juga budaya Bali yang begitu memukau para wisatawan.

Eksotisme Bali membuat wisatawan kebanjiran setiap tahunnya. Hal itu berubah sejak awal tahun 2020 saat dunia dihantam oleh virus corona atau covid 19. Semuanya terhenti, termasuk di Bali.

Sektor pariwisata sangat terdampak oleh pandemi ini karena ditutupnya hotel-hotel, Bandara dan akses wisatawan. Banyak karyawan yang bekerja dibidang wisata di rumahkan dan menyumbang angka pengangguran.

Setelah tiga bulan berlalu, pemerintah Indonesia segera menerapkan New Normal. Bali menyambut baik kebijakan ini dan akan membuka berbagai destinasi di pulau dewata ini.

Saat ini Bali tengaj menyusun standar operasional prosedur (SOP) pariwisata agar mampu beradaptasi dengan era baru. Sebagaimana dilansir dari Kompas.com Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardha Sukawati menjelaskan Bali akan mengandalkan wisata alam saat era baru pariwisata nantinya.

Pria yang disapa Cok Ace itu menerangkan pihaknya memiliki pertimbangan khusus dalam menggenjot wisata alam. Wisata alam kata dia adalah alternatif setelah anjloknya wisata budaya di Bali.

“Selama ini wisata budaya merupakan andalan di Bali. Ketika covid 19 belum ditemukan vaksinnya maka wisata budaya sulit ditampilkan,” kata dia dalam webinar menyongsong normalitas kehidupan yang baru pasca-pandemi Covid-19, Rabu (27/5).

Ia mencontohkan pertunjukan Tari Kecak yang melibatkan banyak penari dan disaksikan oleh ribuan wisatawan.

Apabila bersih keras ditampilkan maka kesulitannya adalah menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan pengaturan jarak.

“Jadi, sementara budaya beluk bisa kita tampilkan secara utuh sebagaimana sebelumnya, mari kita jadikan alam Bali sebagai daya tarik. Ini sudah waktunya kita kembali ke alam Bali,” kata dia.

Cok Ace mengakui selama ini 65 persen wisatawan ke Bali karen wisata budaya seperti tarian dan upacara keagamaan dan adat. Sementara 30 persen ke Bali karena wisata alam seperti keindahan alam yang meliputi pantai, gunung, dan sungai. Sementara 5 persen sisanya merupakan atraksi atau wisata buatan.

Cok Ace lebih lanjut menjelaskan ke depannya Bali akan mengandalkan wisafa alam. Hal itu juga kata dia didukung oleh posisi strategis karena diapit oleh Samudra Pasifik dan Samudera Hindia.

“Bali juga diapit oleh benua Asia dan benua Australia. Bali memiliki alam indah dengan perpaduan gunung, laut dan, sungainya,” bebernya.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Pemerintah NTT Membuka Tempat Wisata unggulan pada 15 Juni mendatang
Next post Alam Bali Memiliki Potensi Untuk Bertahan dari Virus Corona