Mengenal Kaum Aghori, Suku Pemakan Mayat
Kaum Aghori/foto spesial |
Eastjourneymagz.com– Kaum Aghori, kamu akan mengenalnya dari cara mereka berpakayan. Mereka mengenakan kain putih yang menutup bagian bawah tubuh mereka. Rambut mereka diikati untaian bunga kuning.
Tubuh mereka ditaburi material berwarna putih. Mereka akan berbaris di kuil tempat mereka melakukan riual. Kaum Aghori merupakan sebutan orang India terhadap aliran Aghori merupakan salah satu sekte Hindu di India.
Dalam berbagai laporan dikatakan sekte ini dikucil dikalangan India karena cukup radikal dalam menjalankan agamanya. Mereka sangat senang meditasi, menikmati makanan dan tidur serta melakukan ritual seks bebas saat upacara kremasi berlangsung.
Pada upacara itu, mereka bertelanjang sambir berjalan, mereka akan memakan mayat. Mereka tidak akan memakan manusia yang disembelih yang seringkali dibayangkan oleh banyak orang.
Model semacam ini disebut Nekropagi, tipe hampir sama dengan kanibalisme namun hal ini dilakukan terhadap mayat saja.
Dalam ritual itu daging manusia yang sudah dipotong akan ditaruh di mangkuk. Mangkuk tersebut terbuat dari tengkorak orang yang sudah meninggal.
Dalam ritual sakral yang sering ditemukan di Kota Varanasi, India, mereka akan menghisap ganja dan merasakan kondisi trans.
Memakan Mayat
Aghori menolak kebencian dan tidak membenci apapun sehingga mereka tidak akan membedakan daging mayat dan daging ayam. Mereka akan bebas menyantap keduanya.
Mereka memilih mayat-mayat yang tidak dikremasi di agama Hindu seperti orang suci, anak di bawah usia lima tahun, ibu hamil, orang dengan penyakit leprosy, dan orang yang melakukan bunuh diri.
Mereka akan memakan mayat itu dalam keadaan mentah atau sudah dimasak dengan api terbuka.
Mayat-mayat inilah yang mereka makan secara langsung (mentah) atau dimasak dengan api terbuka. Menurut mereka dengan melakukan ritual ini membawa mereka pada pencerahan dan hidup yang suci.
Mencapai Pencerahan
Bagi banyak orang, kematian adalah sebuah petaka dan ketakutan yang luar biasa. Hampir sebagian besar ajaran didunia sangat cemas akan kematian. Sebaliknya bagi sekte Aghori tidak ada ketakutan terhadap kematian sebagaimana yang ditakutkan oleh umat manusia lainnya.
Bagi sekte Aghori ketakutan tertinggi manusia adalah kematian itu sendiri sehinga perlu dihadapi. Upaya menghadapi kematian ini melalui ritual yang mereka lakukan maka seseorang akan mencapai pencerahan.
Tidak Menakutkan
Tradisi Aghori tentu saja menakutkan bagi banyak orang sebab mereka menghisap ganja, memakan mayat bahkan kotoran mereka sendiri hingga melakukan ritual seks bebas. Aghori itu sendiri berasal dari kata bahsa Sansekerta yang berarti tidak menakutkan.
Dalam ajaran mereka, tidak mengenal konsep baik dan buruk, menurut mereka dengan melakukan hal diluar yang dipraktikan banyak orang membawa pada pencerahan spiritual dan akan menambah tingkat kesadaran mereka sendiri.
Aghori juga tidak mengenal kebencian, mereka melihat segala sesuatu sebagai manifestasi yang agung. Mereka menerima apapun itu dan tidak akan menolak siapapun dan apapun.
Aghori dipastikan telah berumur hampir empat Abad di dunia. Sekte ini lahir pada abad 18 yang lalu dalam ajaran mereka banyak yang menilai dikawinkan dengan suku Kapalika yakni suku pembawa tengkorak. Kapalika sendiri sudah ada jauh sebelumnnya yakni pada abad ke-7.
Setelah ditelusuri aliran Kapalika ternyata mempunyai ritus yang hampir sama hanya saja bedanya adalah dalam ritual Kapalika manusia dikorbankan bukan mayat seperti Aghori.