BISA GANAS KOMODO


 

Eastjourneymagz.comKomodo merupakan hewan purba dimana orang-orang local memanggilnya dengan sebutan Ora. Hewan melata ini tinggal di kawasan flores barat diaantaranya pulau komodo, rinca, dan gili motang. Kawasan ini kemudian menjadi destinasi turis dari berbagai belahan bumi.

Hewan melata ini masi menyimpan misteri yang menarik dari racun yang terdapat dalam air liurnya. Ilmuwan mengatakan bahwa mangsa komodo  mati bukan karena cengkeraman gigitannya melainkan karena bakteri-bakteri dalam giginya. 

Mangsa-mangsa komodo biasanya tidak luput apabila setelah digigit oleh komodo. Ada beberapa temuan kerbau atau rusa yang kemudian lolos namun pada akhirnya mati. Hal ini dikarenakan kerja racun komodo.

Kelenjar racun pada hewan purba ini ditemukan di rahang bawanya. Infeksi yang timbul karena bakteri dan racun komodo dapat membunuh mangsanya dalam waktu beberapa hari. Racun komodo  dapat menghambat atau mencegah pembekuan darah secara normal.

Menurut sejumlah ahli di Universitas di Texas racun itu dihasilkan oleh kesehatan gigi komodo yang buruk. Dari sanalah penyebab infeksi-infeksi bakteri yang jumlahnya hingga ribuan. Dapat disimpulkan apabila sigigit komodo itu sama saja memindahkan ribuan bakteri kepada si mangsa. Bakteri-bakteri itu akan masuk melalui jaringan darah.

 
 

Para peneliti menemukan bahwa rata-rata 58 spesies bakteri terdapat dalam liur komodo. Sebanyak 93 persen infeksi ini memiliki potensi pathogen. Para ilmuwan menemukan satu spesies berbahaya  yakni bakteri yang ganas Pasuerella multocida. Mereka bereksperimen terhadap seekor tikus percobaan yang disuntik  ludah komodo yang memiliki kandungan bakteri. Hasilnya tikus langsung mati.

Peneliti kemudian melanjutkan penelitiannya untuk mengetahui kandungan dan komposisi molekul bisa beracun yang dikeluarkan kelenjar komodo. Peneliti melihat ada kesamaan pengaruh  dengan bisa beracun yang dikeluarkan oleh kelompok ular dan komodo. Keduanya sama-sama membuat mangsa shok. Inin membuktikan kenapa mangsa diam saja atau menjadi pasif setelah digigit oleh komodo akibat menahan sakit yang luar biasa. Setelah digigit, mangsa kemudian mengeluarkan darah sebanyak-banyaknya.

Dari fosil yang di teliti dalam riset ditemukan bahwa komodo termasuk binatang purbakala  dimana menggunakan racun untuk membunuh mangsanya. Dari seluruh hasil riset menyimpulkan bahwa  binatang raksasa purba ini merupakan binatang yang berbisa terbesar yang pernah hidup di muka bumi.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Fenomena Cermin di dalam Gua Batu Cermin
Next post Aneka Anyaman Bambu Masyarakat Manggarai