HUT ke 5 Vox Point Indonesia, Bimas Katolik Minta Terus Terlibat dalam Kehidupan Bangsa


Eastjourneymagz.com—Organisasi Katolik Vox Populi Institute
Indonesia atau Vox Point Indonesia merayakan ulang tahun yang ke-5 dalam kiprahnya di tanah air.  Dirjen Bimas
Katolik Kementerian Agama, Yohanes Bayu Samodro mengungkapkan organisasi
profesional seperti Vox Point Indonesia patut mendapat hormat dan diharapkan
untuk terus terlibat dalam kehidupan bangsa.

“Kami (Kemenag) mengenal Vox Point Indonesia) sebagai
organisasi kader untuk menyuarakan suara atau vox umat Katolik demi terwujudnya
kebenaran dan keadilan. Juga adalah wadah kajian strategis, edukasi bidang
sosial dan politik, kemasyarakatan dan kenegaraan, dengan tetap mempertahankan
empat konsensus kebangsaan yakni Pancasila, UU 45, Bhinneka Tunggal Ika dan
NKRI,” kata Bayu dalam sambutannya usai perayaan ekaristi di Katedral Jakarta,
Sabtu (14/3).

Menurut Bayu kesetiaan Vox Point Indonesia pada empat
konsensus kebangsaan sangat relevan saat ini. Hal ini karena berada di tengah
isu disintegrasi, intoleransi, dan radikalisme yang semakin menguat di tengah
masyarakat.

Ia menambahkan pemerintah Sungguh menyadari hal ini
dan karenanya Kementrian Agama, sudah menawarkan konsep, moderasi beragama. “Konsep
ini sangat penting karena Indonesia adalah masyarakat yang sangat majemuk, sekaligus
sangat religius.”

“Dengan postur seperti ini saya yakin Vox Point
Indonesia sangat potensial sebagai agen perubahan, yang mempertautkan
segala perbedaan menjadi negara yang harmoni dan indah dengan tetap
bertumbuh pada konsensus kebangsaan. Diharapkan (juga) bisa menjadi promotor
kebudayaan yangg dapat, memajukan peradaban Indonesia yang lebih berkualitas,”
kata dia mewakili menteri Agama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Sementara itu Uskup Agung Jakarta, Kardinal Mgr
Ignatius Suharyo mengungkapkan kehadiran dan pelayanan (Vox Point Indonesia)
yang menjadi persembahan bagi kemuliaan Tuhan dan dalam satu dan lain cara
sungguh menjadi berkat bagi gereja dan masyarakat.

“Pada awal perayaan ekaristi. Saya mengatakan dengan
merayakan ekaristi sebagai bagian dari ultah yang ke lima ini kita ingin
mengungkapkan keyakinan bahwa Vox Point Indonesia adalah bagian dari karya
agung Allah,” kata Uskup Suharyo dalam Khotbahnya.

Ia berharap kehadiran dan pelayanan Vox Point
Indonesia menjalankan peran kenabian gereja di tengah-tengah berbagai macam
arus zaman. Menurut Uskup Suharyo hal itu dijalankan dengan tidak melupakan
Allah dan menjauhi perbuatan jahat.

“Nabi muncul dalam kerajaan itu ketika zaman
Perjanjian Lama, lupa akan panggilan mereka. Gereja kita mempunyai fungsi
kenabian itu. Yaitu untuk selalu mengingatkan di tengah perkembangan zaman yang
begitu dahsyat dengan berbagai macam arus. Mengingatkan supaya umat manusia
tidak melupakan jalan Tuhan,” kata Uskup Suharyo.

Ia menambahkan Vox Point Indonesia dapat menjadi salah
satu wujjud peranan kenabian gereja. Nabi kata Uskup Suharyo selalu dekat
dengan Allah selain itu nabi tidak pernah ketinggalan zaman.

“Ciri kedua (tidak ketinggalan zaman) dari seorang
nabi adalah terlibat di dalam sejarah bangsanya, maka kalau seorang nabi
menulis, dia akan tentu mencari kehendak Allah di dalam doa, dalam kontemplasi
dan kemudian menggunakan istilah kita sekarang, membuat analisa, mengenai
keadaan sosial, politik, budaya bangsanya,” jelasnya.
 

“Semoga pada usia yang ke 5 dan selanjutnya keluarga
besar Vox Poin Indonesia, selalu bertumbuh seperti pertumbuhan seorang
nabi semakin setia kepada Allah. Semakin terlibat di dalam kehidupan
bangsa dan dalam kacamata iman menyuarakan nilai kebenaran dan keadilan dan
perdamaian,” imbuhnya.

Sementara
itu
Ketua Umum
Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati mengungkapkan organisasi yang
dinahkodainya sejak 2016 silam akan terus menjadi garda terdepan perekat bangsa
dan merawat kebhinnekaan.

Handojo
menjelaskan meskipun terbilang mudah atau masih seumur jagung namun berkat usaha
dan kerja keras seluruh kader, organisasi ini telah hadir di 20 provinsi dan 76
Kabupaten/kota serta di 9 negara di dunia. Menurutnya berkembangnya Vox Point
Indonesia di tanah air merupakan pencapaian yang luar biasa bagi anak yang baru
berusia 5 tahun. 

Handojo
mengharapkan dorongan, support dari semua pihak sehingga Vox Point Indonesia
dapat bermanfaat bagi Gereja dan Bangsa. Vox Point Indonesia senantiasa menjadi
sahabat semua orang merupakan perjuangan untuk meneladani apa yang
dilakukan oleh Bapa Paus kepada masyarakat dunia untuk perdamaian.

“Dalam skala
mini, kami Vox Point Indonesia berusaha menjadi perekat bangsa, membangun
soliditas di antara anak bangsa. Mohon doa dari seluruh lapisan masyarakat
Indonesia,” pungkasnya.

Organisasi Katolik Vox Populi Institute Indonesia atau
Vox Point Indonesia merayakan ulang tahun yang ke-5 dalam berkiprah di tanah
air. Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama, Yohanes Bayu Samodro mengungkapkan
organisasi profesional seperti Vox Point Indonesia patut mendapat hormat dan
diharapkan untuk terus terlibat dalam kehidupan bangsa.

“Kami (Kemenag) mengenal Vox Point Indonesia) sebagai
organisasi kader untuk menyuarakan suara atau vox umat Katolik demi terwujudnya
kebenaran dan keadilan. Juga adalah wadah kajian strategis, edukasi bidang
sosial dan politik, kemasyarakatan dan kenegaraan, dengan tetap mempertahankan
empat konsensus kebangsaan yakni Pancasila, UU 45, Bhinneka Tunggal Ika dan
NKRI,” kata Bayu dalam sambutannya usai perayaan ekaristi di Katedral Jakarta,
Sabtu (14/3/2021).

Menurut Bayu kesetiaan Vox Point Indonesia pada empat
konsensus kebangsaan sangat relevan saat ini. Hal ini karena berada di tengah
isu disintegrasi, intoleransi, dan radikalisme yang semakin menguat di tengah
masyarakat.

Ia menambahkan pemerintah Sungguh menyadari hal ini
dan karenanya Kementrian Agama, sudah menawarkan konsep, moderasi beragama.
“Konsep ini sangat penting karena Indonesia adalah masyarakat yang sangat
majemuk, sekaligus sangat religius.”

“Dengan postur seperti ini saya yakin Vox Point Indonesia
sangat potensial sebagai agen perubahan, yang mempertautkan segala perbedaan
menjadi negara yang harmoni dan indah dengan tetap bertumbuh pada konsensus
kebangsaan. Diharapkan (juga) bisa menjadi promotor kebudayaan yangg dapat,
memajukan peradaban Indonesia yang lebih berkualitas,” kata dia mewakili
menteri Agama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Sementara itu Uskup Agung Jakarta, Kardinal Mgr
Ignatius Suharyo mengungkapkan kehadiran dan pelayanan (Vox Point Indonesia)
yang menjadi persembahan bagi kemuliaan Tuhan dan dalam satu dan lain cara
sungguh menjadi berkat bagi gereja dan masyarakat.

“Pada awal perayaan ekaristi. Saya mengatakan dengan
merayakan ekaristi sebagai bagian dari ultah yang ke lima ini kita ingin
mengungkapkan keyakinan bahwa Vox Point Indonesia adalah bagian dari karya
agung Allah,” kata Uskup Suharyo dalam Khotbahnya.

Ia berharap kehadiran dan pelayanan Vox Point
Indonesia menjalankan peran kenabian gereja di tengah-tengah berbagai macam
arus zaman. Menurut Uskup Suharyo hal itu dijalankan dengan tidak melupakan
Allah dan menjauhi perbuatan jahat.

“Nabi muncul dalam kerajaan itu ketika zaman
Perjanjian Lama, lupa akan panggilan mereka. Gereja kita mempunyai fungsi
kenabian itu. Yaitu untuk selalu mengingatkan di tengah perkembangan zaman yang
begitu dahsyat dengan berbagai macam arus. Mengingatkan supaya umat manusia
tidak melupakan jalan Tuhan,” kata Uskup Suharyo.

Ia menambahkan Vox Point Indonesia dapat menjadi salah
satu wujjud peranan kenabian gereja. Nabi kata Uskup Suharyo selalu dekat
dengan Allah selain itu nabi tidak pernah ketinggalan zaman.

“Ciri kedua (tidak ketinggalan zaman) dari seorang
nabi adalah terlibat di dalam sejarah bangsanya, maka kalau seorang nabi
menulis, dia akan tentu mencari kehendak Allah di dalam doa, dalam kontemplasi
dan kemudian menggunakan istilah kita sekarang, membuat analisa, mengenai
keadaan sosial, politik, budaya bangsanya,” jelasnya.

“Semoga pada usia yang ke 5 dan selanjutnya keluarga
besar Vox Poin Indonesia, selalu bertumbuh seperti pertumbuhan seorang nabi
semakin setia kepada Allah. Semakin terlibat di dalam kehidupan bangsa dan
dalam kacamata iman menyuarakan nilai kebenaran dan keadilan dan perdamaian,”
imbuhnya.

Sementara itu Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes
Handojo Budhisedjati mengungkapkan organisasi yang dinahkodainya sejak 2016
silam akan terus menjadi garda terdepan perekat bangsa dan merawat
kebhinnekaan.

Handojo menjelaskan meskipun terbilang mudah atau
masih seumur jagung namun berkat usaha dan kerja keras seluruh kader,
organisasi ini telah hadir di 20 provinsi dan 76 Kabupaten/kota serta di 9
negara di dunia. Menurutnya berkembangnya Vox Point Indonesia di tanah air
merupakan pencapaian yang luar biasa bagi anak yang baru berusia 5 tahun.

Handojo mengharapkan dorongan, support dari semua
pihak sehingga Vox Point Indonesia dapat bermanfaat bagi Gereja dan Bangsa. Vox
Point Indonesia senantiasa menjadi sahabat semua orang merupakan perjuangan
untuk meneladani apa yang dilakukan oleh Bapa Paus kepada masyarakat dunia
untuk perdamaian.

“Dalam skala mini, kami Vox Point Indonesia berusaha
menjadi perekat bangsa, membangun soliditas di antara anak bangsa. Mohon doa
dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” pungkasnya.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Vox Point Indonesia Terus Berkomitmen Menjadi Perekat Bangsa
Next post Ini Tips Bagi Anda yang Ingin Mencoba Makanan Lokal Saat Berada di Tempat Baru