1.500 Pemain Angklung Peringati Satu Tahun RSDC Wisma Atlet Perangi Covid-19

Eastjourneymagz.com–Ribuan pemain angklung memadati kompleks Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Selasa, 23 Maret 2021. Alunan suara angklung begitu merdu dimainkan oleh 1.500 orang yang terdiri atas pasien Covid-19 dan relawan tenaga kesehatan.

Permainan angklung tersebut untuk memperingati satu tahun RSDC Wisma Atlet Kemayoran beroperasi untuk memerangi Covid-19. Kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (RI).

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid menjelaskan pihaknya menggaet 1.500 angklung dari pengrajin angklung lokal. Menurutnya permainan angklung sebanyak itu sebagai representasi kebudayaan dan tanda kebersamaan.

“Alat musik tradisional ini juga mudah dimainkan dan akan meningkatkan kekompakan pemain apabila di bawah bimbingan yang tepat.
Inilah yang dimaksud sebagai tanda kebersamaan,” kata Hilmar saat memberi
sambutan di acara tersebut yang juga tayang secara daring, Selasa (23/3).

Dia menyebut kegiatan ini bukan untuk menghambur-hamburkan uang. Sebaliknya untuk membantu para pengrajin angklung yang tengah mengalami kesulitan di tengah pandemi Covid-19 lantaran menurunnya pesanan.

“Angklung dibeli dari para pengrajin. Ini bukan acara foya-foya, ini salah satu kontribusi kecil kita, angklung yang dipegang itu dibuat pengrajin yang juga susah hidupnya,” kata Hilmar

Acara berlangsung selama 40 menit dan dimulai dengan memainkan lagu Gugur Bunga pukul 17.00. Sebelum permainan angklung dimulai, masyarakat diajak untuk mengheningkan cipta dalam rangka menghormati para tenaga kesehatan yang gugur akibat Covid-19.

Ada tiga lagu yang dimainkan berturut-turut, yaitu Heal the World, Terpesona, dan Kebyar-Kebyar. Selama acara berlangsung, para pemain angklung dipandu oleh konduktor Rumah Angklung Arny Dulishaputri.

Seluruh yang terlibat menggunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap, mulai dari baju hazmat, masker, kacamata, dan sarung tangan. Puluhan tenaga kesehatan yang mengenakan APD dan memegang angklung juga tampak berbaris di halaman Wisma Atlet. Selain itu pasien Covid-19 yang dirawat di Wisma Atlet juga diikutsertakan dalam perayaan ini.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Kapal Phinisi Diharapkan Jadi Daya Tarik Wisata Baru di Kepulauan Seribu
Next post Festival Kulminasi Matahari, Hari Tanpa Bayangan Tetap Dijalankan Melalui Media Daring