Ini Data Jutaan Karyawan yang Dirumahkan di Tengah Corona
Ilustrasi PHK/Sumber Radar Tegal |
Eastjourneymagz.com–Merebaknya Virus Corona mendatangkan persoalan yang baru bagi di tanah air. Salah satunya adanya munculnya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sudah lebih dari 100 ribu perusahaan yang terpaksa melakukan PHK dan merumahkan sejumlah 2 juta pekerja.
Per 16 April dilaporkan total perusahaan yang terdampak adalah 114.340 perusahaan dengan rincian perusahaan dari sektor formal sejumlah 83.546 perusahaan dan sektor informal mencapai 30.794 perusahaan.
Total pekerja di sektor formal yang di-PHK dan rumahkan mencapai 1.500.156 pekerja dengan rincian PHK sebanyak 229.789 orang dan dirumahkan sejumlah 1.270.367 orang.
Pada sektor non formal tercatat pekerja yang dirumahkan dan PHK 1.943.916 pekerja. Angka tersebut tidak termasuk BP Jamsostek dan Kementrian lain.
Lonjakan gelombang PHK dan Dirumahkan tersebut menurut Menaker Ida Fauziayh perlu dipilah-pilah lagi. Ia mengklaim data pekerja yang dirumahkan lebih banyak bila dibandingkan dengan yang di PHK. Prosentase yang dirumahkan sekitar 90% sedangkan yang di PHK sekitar 10%.
Glombang PHK dan Dirumahkan ini tentu saja momok yang lebih menakutkan dari wajah Corona. Dengan berdiam di rumah dan menjaga jarak membuat pekerja tidak lagi terlibat jauh dalam kegiatan produksi. Hal inilah yang membuat produksi menurun dan membuat ekonomi nasional menjadi terganggu dan tidak stabil.
Di sisi lain konsumsi terus meningkat setiap hari sementara pendapatan semakin menurun dan merosot. Di tengah kondisi seperti ini pemerintah mesti hati-hati dalam menerapkan kebijakannya.
Hal yang paling penting adalah memberi kepastian agar penyebaran virus corona ini dapat diperlambat dan dihentikan. Pemerintah perlu mengalihkan beberapa anggaran untuk secara penuh berperang melawan corona dan terutama menstimulus daya beli masyarakat.
Pemerintah perlu memikirkan kembali kondisi karyawan yang dirumahkan dan di PHK agar bantuan apa yang tepat untuk mengangani persoalan ini. Dalam kesempatan ini ada banyak yang cuci tangan, semoga pemerintah Indonesia tidak dan cepat mencari jalan ke luar.