Komisi X DPR RI Kunjungi Labuan Pantau Wisata Super Prioritas


Eastjourneymagz.comTim Kunjungan Spesifik Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR-RI) memantau langsung pengembangan destinasi wisata Super Prioritas dai Labuan Bajo, Mangarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Anggota Komisi Komisi X DPR RI Anita Jacoba Gah menjelaskan Labuan Bajo merupakan gerbang utama menuju Taman Nasional Komodo (TNK) yang menjadi habitatnya binatang purba langka raksasa Komodo (Varanus Komodoensis).

Ia menjelaskan NTT merupakan provinsi kepulauan dengan keunikan masing-masing. Menurutnya potensi NTT tersebut perlu diperhatikan dan dikembangkan terus.

“NTT memiliki banyak obyek wisata, karena terdiri dari pulau-pulau kecil yang memiliki keindahan masing-masing, mulai dari wisata pantai, laut, bukit serta padang rumput yang indah,” kata Anita Jum`at, 14 Februari 2020.

Lebih lanjut ia menjelaskan saat ini pemerintah telah menggelontorkan dana yang begitu besar untuk membangun wisata prioritas Labuan Bajo. Selain Labuan Bajo kata dia wisata prioritas yang lain seperti  Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Likupang. kata dia juga juga menghabiskan anggaran yang begitu besar.

Ia memaparkan Pagu Anggaran Kementerian Pariwisata RI Tahun Anggaran (TA) 2020 sebesar Rp 4,337 triliun. Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk penugasan pariwisata sebesar Rp 1,287 triliun. Selain itu, Rp 450 miliar dialokasikan untuk satuan kerja Badan Otorita Pariwisata guna pengembangan lima destinasi pariwisata super prioritas yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang.

Politisi Demokrat dapil NTT II  ini mengharapkan dengan anggaran yang begitu besar kelima destinasi wisata tersebut terus berkembang. Ia meminta agar pihak yang terkait perlu melakukan kolaborasi dan kerjasama yang baik dalam rangka membangun Labuan Bajo.

“Kementerian Pariwisata perlu melakukan koordinasi lebih intensif dengan kementerian dan lembaga lain, seperti Kementerian PUPR, Kemenhub, Kementerian LHK, Kemendes PDT dan Transmigrasi, Kementerian Koperasi dan UKM, Kemenristekdikti, Kemendikbud, dan Bekraf untuk pengembangan destinasi super prioritas,” kata dia.

Ia juga meminta Kemenpar melakukan evaluasi terhadap implementasi dan capaian, agar alokasi DAK tersebut sesuai kebutuhan daerah.

“yang diperlukan adalah petunjuk pelaksana (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) lintas kementerian,” bebernya.

Dalam kesempatan tersebut Komisi X DPR RI juga menyoroti soal penerbangan ke tempat wisata seperti harga tiket yang kian mahal. Komisi X DPR RI meminta Kemenpar mengkaji dan mengevaluasi permasalahan akses pariwisata dalam bentuk akses penerbangan seperti mahalnya harga tiket serta meningkatkan sosialisasi untuk memperkuat pemahaman program-program strategi Kemenpar.

Saat ini Labuan Bajo tengah mendapat banyak proyek dalam rangka pengembangan wisata super prioritas bersamaan dengan keempat destinasi lainnya sebagaimana keputusan pemerintah Pusat. Labuan Bajo rencananya akan menjadi tuan rumah KTT G20 tahun 2023 dan juga ASEAN Sumit.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Greenpeace Kritik Keras Pemanfaatan Nuklir di Indonesia
Next post Pemerintah Dukung ASTINDO Travel Fair 2020 Tawari Tiket Murah Untuk Mendongkrak Wisatawan Paca Virus Corona