Dana Desa Untuk Mengelola Wisata di Pulau Beo, Raja Ampat.
Raja Ampat/ Foto Spesial |
Eastjourneymagz.com–– Pulau Beo terletak di Distrik Tiplol Mayalibit Kabupaten Raja Ampat merupakan surga yang tersembunyi. Suasana alamnya asri memberikan kesegaran bagi setiap pengunjung yang menapaki kaki di tempat ini. Hal yang lebih penting lagi keramahan warga kampung kepada siapapun yang menjumpai mereka.
Wisatawan akan terpesona melewati tempat-tempat yang memukkau di tempat ini. Pelancong dapat meliwati wisata kali biru, batu kelamin, Puncak Pulau Beo danGoa Sejarah. Untuk mecapai tempat ini cukup singkat, karena jarak dari Waisai Ibukota Kabupaten Raja Ampat hanya sekitar 1 jam perjalanan menggunakan speedboat.
Warga Pulau Beo menyadari potensi kampung halaman mereka. Oleh karena itu Warga setempat mulai berupaya mengembangkan pariwisata di tempat ini. Mereka bahu membahu membangun pariwisata dengan memanfaatkan dana desa.
Ada dua destinasi yang akan disulap warga desa menjadi destinasi yang luar biasa ini yakni Puncak Bukit Beo dan Goa sejarah. Dua tempat wisata ini bakal menjadi spot yang akan dicari oleh wisatawan karena memiliki keunikan masing-masing.
Puncak bukit Beo sangat mengagumkan. Di tempat ini berbagai jenis anggrek tumbuh di atas bebatuan cadas. Kuncup bunga anggrek yang bermekaran akan memanjakan mata bagi para pelancong. Untuk mencapai puncak Bukit Beo meliwati trekking pada tangga kayu yang berjejer hingga puncak.
Selain itu, salah satu Goa yang paling diburu adalah Sejarah. Tempat ini disebut Goa Sejarah mengingat memiliki kandungan sejarah. Di dalam goa ini terdapat tengkorak dan tulang belulang tentara Jepang yang wafat dalam perang dunia II.
Tengkorak Tentara Jepang saat perang Dunia II/ Foto Suara.com |
Abidin Syukur, Kepala Desa Beo mengungkapkan pengembangan wisata di wilayah ini berdasarkan musyawarah dengan masyarakat. Masyarakat Desa Beo kata dia mulai mengembangkan potensi wisata di daerah ini.
“Kami sudah musyawarah dan semua masyarakat adat sepakat untuk kembangkan pariwisata di pulau ini,” kata dia dilansir dari Suara.com.
Ia menambahkan ntuk mendorong sektor Pariwisata tersebut hal yang perlu dilakukan adalah membangun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Selain itu infrastruktur juga akan dibangun terutama jalan dan jembatan menuju ke destinasi tersebut.
“Nanti akan dibangun jembatan dan tangga kayu menuju puncak agar wisatawan nyaman saat trekking ke puncak,” bebernya.
Selain itu, masyarakat juga akan membangun pos pengawasan khususnya di Goa Sejarah yang berisi tengkorak dan tulang belulang tentara Jepang, mengingat akhir-akhir ini marak terjadi pencurian bendah-bendah sejarah di wilayah Papua.
Abidin berharap Pemerintah Daerah turun tangan untuk merealisasikan program yang dijalankan setempat khususnya Dinas Pariwisata Raja Ampat khususnya. Hal yang paling utama adalah membangun infrastruktur pendukung sehingga potensi pariwisata Beo ini berkembang.