Pemerintah Melakukan Pendampingan bagi Pelaku Batik dan Kerajinan di Desa Wisata Krebet

Kerajinan di Desa Wisata Krebet/Foto Kemenparekraf

Eastjourneymagz.com–Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno akan menyiapkan
pendampingan bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Wisata Krebet,
Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai upaya meningkatkan potensi
pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga dapat membuka lapangan kerja dan
memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

Dilansir dari siaran pers Kemenparekeraf, Sandiaga Uno
dalam kunjungan kerjanya ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin
(26/4/2021), mengunjungi Desa Wisata Krebet.

Di desa wisata ini, warga Krebet memanfaatkan kayu
sebagai media untuk membatik hingga mampu menghasilkan karya-karya cantik
bernilai tinggi yang banyak diminati oleh wisatawan nusantara maupun
mancanegara.

Beberapa diantaranya seperti topeng batik kayu,
wayang, patung, bingkai cermin, gantungan kunci, dan beberapa produk ekonomi
kreatif lainnya.

Untuk mendukung peningkatan kapasitas para pelaku
ekraf di sana, Sandiaga menginstruksikan jajarannya untuk memberikan dukungan
berupa pendampingan dan peningkatan kapasitas dari para pelaku ekonomi kreatif
di sana.

“Melihat besarnya potensi tersebut, saya secara
konkret mengarahkan jajaran Kemenparekraf yang membawahi ekonomi kreatif untuk
mengeksekusi beberapa program pendampingan dan beberapa program yang dapat
langsung dirasakan oleh masyarakat. Karena pada intinya kita ingin memulihkan
perekonomian khususnya di Kabupaten Bantul,” kata Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno bertemu pelaku batik di Desa Wisata Krebet/Foto Kemenparekraf

Kemenparekraf sebelumnya memiliki berbagai program
pendampingan bagi pelaku ekonomi kreatif. Salah satunya pemasaran digital,
dimana para pelaku ekonomi kreatif diajak untuk belajar memahami perubahan
perilaku konsumen selama pandemi, cara membangun branding di dunia digital,
mengembangkan pemasaran digital, mengembangkan rencana bisnis digital, serta
mendatangkan penjualan.

Melalui pendampingan tersebut diharapkan dapat segera
membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif masyarakat,
khususnya di Kabupaten Bantul. Sebagai catatan, pariwisata dan ekonomi kreatif
memiliki peranan tinggi dalam perekonomian di Kabupaten Bantul.

Pertama adalah sektor industri termasuk ekonomi
kreatif, kemudian pertanian, dan ketiga pariwisata. “Pendampingan ini sebagai
bentuk dari keberpihakan pemerintah kepada desa wisata dan masyarakat,”
kata Sandiaga Uno.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengemukakan,
ekonomi kreatif memang menjadi salah satu andalan yang ada di wilayahnya.
Bahkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) pada tahun 2017 telah menetapkan Bantul
sebagai kabupaten kreatif kriya terkuat di DIY.

Dimana tercatat 70 persen hasil ekspor DIY berasal
dari Kabupaten Bantul. Sehingga tidak ada keraguan bagi pihaknya untuk
menetapkan industri kreatif sebagai prioritas di dalam Rencana pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD).

“Sungguh bergembira hari ini mendapat Suport yang
begitu besar dari Pak Menteri, sehingga diharapkan Kabupaten Bantul dapat cepat
dalam proses pemulihan ekonomi melalui sektor menjadi unggulan daerah yaitu
pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya.

Sementara untuk sektor pariwisata, secara umum ia
mengatakan, aksesibilitas khususnya ke desa wisata menjadi salah satu kendala
yang tengah dihadapi. Selain itu juga utilitas dasar untuk menunjang kunjungan
wisatawan yang berwisata ke Bantul.

“Kendala kami memang terkait jalan atau akses menuju
desa-desa wisata serta utilitas dasar seperti telekomunikasi. Dengan dilakukan
pemenuhan sarana dan prasarana infrastruktur ke depan, mudah-mudahan 43 desa
wisata yang ada di Bantul akan pulih dan mampu menerima kedatangan wisatawan
lebih banyak jauh sebelum pandemi,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Budget Sederhana, Film Nomadland Jadi Film Terbaik Oskar 2021
Next post Kecewa Dengan Haters, Kwon Mina eks AOA Mengunggah Tangannya yang Terluka