Pemerintah Wacanakan Voucher Wisata Bagi Nakes
Tenaga Kesehatan/Foto CNN |
Eastjourneymagz.com—Tenaga
kesehatan (nakes) yang menjadi garda terdepan dalam memerangi virus corona atau
Covid-19 akan mendapat voucher wisata dari pemerintah. Rencana pemerintah
tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga
Hartarto dalam keterangannya, Jumat, 19 Maret 2021.
Menurut Airlangga pemberian voucher wisata bagi nakes merupakan
bentuk insentif wisata dan perhotelan. Airlangga menyebut wacana tersebut dengan
pertimbangan pentingnya integrasi supply, demand, dan percepatan vaksinasi
untuk mendukung perhotelan dan pariwisata.
“Pemerintah melihat bahwa sektor pariwisata
memiliki outlook yang bagus tetapi cashflow-nya tidak ada. Maka dari itu,
pemberian modal kerja dan alternatif sisi supply dan demand sedang
direncanakan,” kata Airlangga, Jumat (19/3).
Dari supply pemberian insentif itu berupa modal kerja
sebagai pendukung pembiayaan minimum untuk pemeliharaan hotel agar siap dan
layak beroperasi. Sementara sisi demand akan ada alternatif voucher wisata
untuk nakes sebagai penghargaan atas jasanya.
Tidak hanya nakes, Erlangga menyebut perusahaan
peserta vaksin gotong royong akan mendapatkan voucher paket wisata dan vaksin
gotong royong. Perusahaan tersebut kata Erlangga berhak mendapat diskon/voucher
paket wisata untuk karyawannya atau diskon paket conference/rapat di hotel.
Ia menambahkan hal itu didukung oleh perkembangan
kasus virus covid-19 di tanah air. Ia mengklaim kasus aktif mengalami trend
penurunan selama PPKM Mikro pada 8-14 Maret 2021.
Jika dibandingkan dengan sebelumnya, kasus terus
meningkat. Ailangga membeberkan perkembangan tersebut berpengaruh pada sektor
ekonomi dan wisata. Saat ini berbagai indikator ekonomi dan pariwisata juga disebut
menunjukkan tren perbaikan.”
“Sejalan dengan kebijakan protokol kesehatan yang
mengacu pada Cleanliness, Healthiness, Safety, Environment Sustainability
(CHSE) di destinasi wisata, program hibah dan bantuan insentif Pemerintah,
serta kampanye #InDOnesiaCARE sebagai strategi komunikasi untuk membangun
kepercayaan publik,” imbuh Airlangga.
Diketahui, sektor wisata merupakan yang paling
terpuruk sejak Covid-19 menyerang tanah air pada awal 2020. Pemerintah telah
menutup semua tempat-tempat wisata sebagai bentuk dari protokol kesehatan untuk
mengurangi wabah corona.
Kebijakan Strategis APBN 2021 dinilai mendukung
akselerasi pemulihan dan transformasi ekonomi. Pada sektor pariwisata terdapat
Rp 14,2 triliun untuk mendorong pemulihan dengan fokus 5 kawasan super
prioritas (Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Likupang), serta
pengembangan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).