WIsatawan Tujuan Bali Wajib Test Swab PCR, Pengusaha Pasrah
Eastjourneymagz.com–Kebijakan pemerintah mewajibkan seluruh wisatawan di Bali untuk test Swab PCR disambut dengan pasrah oleh pengusaha di sektor wisata. General Manager of Marketing Communications & Event Obyek Wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali, Andre R Prawiradisastra mendukung keputusan tersebut meskipun kehilangan pemasukan akibat pandemi corona atau Covid-19.
“Kita, memang sebagai tempat wisata mendukung apapun keputusan pemerintah. Apalagi, untuk kepentingan bersama, apakah kita menjadi hilang harapan, iya. Karena apa? Kita baru buka dan (tahun) ini menjadi momen yang pas untuk kita bisa menerima pengunjung, kemungkinan itu akan menurun,” kata Andre dilansir dari Merdeka.com, Kamis (17/12).
Baca Juga: Tradisi Mallanca, Tradisi Adu Betis yang hanya ada di Sulawesi Selatan
Menurutnya hal itu terbukti dari beberapa temannya dan juga dari berita. Beberapa dari mereka melakukan pembatalan untuk berlibur ke Bali baik pembatalan hotel hingga tiket pesawat.
“Karena ada syarat swab dari pemerintah. Iya, kita terima saja dengan kondisi seperti ini,” kata dia.
Ia menjelaskan saat perayaan tahun baru 2021 pihaknya juga telah menyiapkan sebuah acara. Walaupun, pada akhirnya harus dibatalkan.
“Kita, pun mau ada acara tahun baru yang acaranya merupakan benar-benar mengikuti protokol kesehatan akhirnya kita cancel juga. Beberapa tempat di Bali yang ada tahun baru, walaupun mengikuti protokol kesehatan akhirnya juga dicancel. Karena, memang ini masalahnya semakin berat,” jelasnya.
Baca Juga: Omed Omedan Tradisi Ciuman Beramai-Ramai di BaliÂ
Lebih llajut ia membeberkan kebijakan wajib swab PCR itu akan menurunkan jumlah kunjungan ke GWK. Padahal, pada momen libur akhir tahun ini, jumlah kunjungan ke GWK ditargetkan meningkat. Sejak buka pada 4 Desember 2020 lalu, rata-rata kunjungan ke GWK mencapai 1.000 wisatawan tiap harinya.
“Kita sudah bikin rencana event, promosi, tiba-tiba ada pengumuman akhirnya kita hold dan cancel. Kita tak akan ada acara apa pun selain buka. Kemarin, dibuka banyak yang datang, 1.000 orang datang ke GWK sampai hari ini pun masih segitu,” ujarnya.
Selain itu, Manajer Operasional obyek wisata Tanah Lot, Ketut Toya Adnyana menerangkan aturan itu berdampak pada pertimbangan pengunjung. Salah satu pertimbangan, tambahan biaya yang buat wisatawan berpikir ulang untuk berwisata.
“Namun jika tes tersebut gratis, lain ceritanya. Karena belakangan ini kami dikunjungi dominan domestik jadi hal tersebut berpengaruh tentunya,” ujarnya.
Pada tahun 2020 ini, target awal kunjungan Tanah Lot sebesar 3.071.000. Lalu, setelah ada pandemi Covid-19, mereka merevisi target kunjungan menjadi 921.000 pada Juli 2020 dan
revisi kedua menjadi 460.000 pada November 2020.
Sementara pada libur tahun baru ini, target kunjungan harian sebesar 3.000. Namun direvisi menjadi 2.000 karena ada syarat tes swab PCR.
Artikel Pilihan