
Billie Eilish Mengaku Kecanduan Pornografi Sejak Usia 11 Tahun

Eastjourneymagz.com—Penyanyi Billie Eilish memberikan pengakuan yang mengejutkan ke publik baru-baru ini bahwa dirinya kecanduan filim porno sejak usia 11 tahun.
“Saya pikir pornografi adalah aib. Saya dulu sering menonton film porno, jujur saja. Saya mulai menonton film porno ketika saya berusia 11 tahun,” akunya dalam acara The Howard Stern Show baru-baru ini dilansir dari The Guardian.
Peraih piala Grammy Awards itu juga mengungkapkan jika kecanduan film porno membuat otaknya menjadi rusak. Billie menceritakan sering mimpi buruk dan sangat menggagu hubungannya ketika mulai berkencan.
“Saya pikir itu benar-benar menghancurkan otak saya dan saya merasa sangat terpukul melihat begitu banyak pornografi,” kata Billie.
Pelantun lagu Lovely itu juga marah dengan diri sendiri karena pernah berpikir bahwa menonton film porno yang banyak adalah hal yang wajar.
Namun, ia sangat menyesal ketika ia merasakan dampak buruknya dan mengganggu banyak hal dalam kehidupannya sehiari-hari.
Penyanyi 21 tahun itu juga merasa pornografi telah menghancurkan otaknya dan membuat ia merasa terpukul.
“Saya pikir itu benar-benar menghancurkan otak saya dan saya merasa sangat terpukul melihat begitu banyak pornografi,” tutupnya.

Dampak Kecanduan Pornografi
Berikut beberapa dampak kecanduan pornografi:
- Gangguan Fungsi Seksual: Kecanduan pornografi dapat menyebabkan gangguan fungsi seksual pada individu, seperti disfungsi ereksi atau ejakulasi dini. Hal ini terjadi karena terlalu sering terpapar dengan stimulus seksual yang berlebihan dapat mengurangi sensitivitas dan respon seksual normal dalam kehidupan nyata.
- Perubahan Persepsi terhadap Seks: Kecanduan pornografi dapat mempengaruhi persepsi seseorang tentang seks dan hubungan intim. Konten pornografi sering kali tidak mencerminkan realitas hubungan seksual yang sehat dan intim antara dua orang. Individu yang kecanduan pornografi mungkin mengalami kesulitan membedakan antara fantasi dan realitas, yang dapat menyebabkan ekspektasi yang tidak realistis dan mengganggu kehidupan seksual mereka.
- Isolasi Sosial: Kecanduan pornografi dapat menyebabkan individu menjadi terisolasi secara sosial. Mereka mungkin menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar, mengabaikan interaksi sosial dengan teman, keluarga, atau pasangan. Akibatnya, kehidupan sosial mereka bisa merosot, dan mereka mungkin merasa kesepian atau kehilangan rasa koneksi dengan dunia di sekitar mereka.
- Gangguan Kognitif dan Emosional: Terlalu sering terpapar pornografi juga dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan emosional individu. Dalam beberapa kasus, kecanduan pornografi dapat menyebabkan masalah seperti penurunan konsentrasi, kecemasan, depresi, dan rendahnya harga diri.
- Dampak pada Hubungan dan Keharmonisan: Kecanduan pornografi dapat berdampak buruk pada hubungan romantis atau pernikahan. Ketika salah satu pasangan kecanduan pornografi, hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan seksual dan kepercayaan diri yang rendah pada pasangannya. Selain itu, seseorang yang kecanduan pornografi mungkin cenderung membandingkan pasangannya dengan bintang pornografi, yang dapat menciptakan ketegangan dan konflik dalam hubungan.
- Penyalahgunaan Seksual: Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kecanduan pornografi dapat berkontribusi pada penyalahgunaan seksual, terutama dalam kasus kecanduan yang parah. Hal ini dapat berdampak negatif pada masyarakat dan menciptakan lingkungan yang tidak aman, terutama bagi perempuan dan anak-anak.
- Dampak pada Produktivitas dan Prestasi: Individu yang kecanduan pornografi mungkin mengalami penurunan produktivitas di tempat kerja atau dalam kegiatan lainnya karena menghabiskan banyak waktu untuk mengonsumsi konten pornografi. Hal ini dapat menghambat prestasi mereka dan bahkan mengancam stabilitas finansial.