Wisata Bali Buka, Angin Segar Bagi Pelaku Usaha Bali

Bali/ Foto Spesial

Eastjourneymagz.com—Wisata Bali membuka gerbang bagi wisatawan domestik per 31 Juli kemarin disambut baik oleh pelaku wisata. Wakil Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Bali, I Made Ramia Adnyana mengatakan kunjungan ke Bali sudah mulai meningkat.

“Pariwisata di Bali sudah menggeliat lagi. Sejak hari kedua saja disebut ada 4.000 arrival di Bandara Ngurah Rai International Airport,” kata Made dilansir dari Finance.Detik.com, Minggu (9/8/2020).
Baca Juga:

• Liang Bua Manggarai Masuk dalam 8 daftar Nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020
• Lombok Terpilih Sebagai Salah Satu Destinasi Terpopuler di Asia 2020 Versi TripAdvisoSitus 

Sementara itu Ketua IHGMA DPD Bali, I Nyoman Astama menjelaskan kedatangan wisatawan tersebut merupakan sebuah harapan segera pulihnya sektor pariwisata.

Hal ini kata dia akan memberi semangat kepada pelaku wisata di Bali yang terpukul selama Covid 19 terus melanda. Menurutnya terus bertambahnya wisatawan ke Bali isambut dengan positif oleh pengusaha dan pekerja pariwisata,

“Napas kehidupan pariwisata Bali sudah mulai berhembus,” kata Nyoman menyambut dibukanya wisata Bali.

Berdasarkan pantauannya hotel di Bali sudah mulai terisi dengan kedatangan wisatawan tersebut meskipun masih di bawa 10%. Meski demikian berbeda dengan hotel dan villa yang memiliki lokasi terpencil seperti di Pemuteran Bali Utara dan Pulau Nusa Lembongan.

“Di sana kunjungan wisatawan meningkat mencapai 70 tingkat okupansinya. Untuk beberapa hotel dan villa yang memiliki lokasi strategis dan keunikan sudah menikmati tingkat hunian kamar belasan persen atau 2 digit,” jelasnya.
Baca Juga:

• Lombok Terpilih Sebagai Salah Satu Destinasi Terpopuler di Asia 2020 Versi TripAdvisoSitus 
• Destinasi Wisata Bisa Menjadi Kluster Baru Covid 19

Ia menilai Villa adalah jenis jasa akomodasi yang memiliki keunikan dan cocok untuk akomidasi semasa COVID ini karena jarak villa satu dengan yang lain sudah secara fakta berjauhan, unsur physical distance sudah masuk.

“Kebersihan dan standar sanitasi juga sangat diperhatikan karena tamu membayar lebih mahal kalau di villa,” tambahnya.

Nyoman menerangkan hotel akan terus terisi apabila wisatawan akan terus meningkat ke depannya. Angka keterisian hotel juga bisa mencapai 30% hingga akhir tahun 2020.

“Kalau momentum ini berlanjut occupancy hotel bisa terus sampai puluhan persen dan diperkirakan sampai akhir tahun menyentuh 30%,” tutupnya.
Baca Juga

• Situs Liang Bua Manggarai Masuk dalam 8 daftar Nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020
• 2 Pelabuhan yang Termasuk dalam Segitiga Emas Penunjang Sektor Wisata Bali Sudah Mulai Dibangun