Petaka Kebakaran dan Virus Korona Mengancam Sektor Wisata Australia


“Selama 45 tahun, saya belum pernah melihat keadaan sesepi ini.” Jason Cronshaw

Eastjourneymagz.comDUA pristiwa penting yang menjadi catatan bagi sektor wisata Australia. Pertama, soal kebakaran hutan yang membakar 16,8 juta hektare, menghancurkan 6.500 bangunan dan menewaskan 34 orang hingga 30 Januari 2020. Kedua, soal virus korona yang bermula dari Wuhan, China yang telang mengnorbankan 1,011 jiwa. Korban tewas lainnya berada di Hongkong dan Filipina.

Kedua petaka ini membawa dampak yang buruk yang mengakibatkan lesuhnya sektor wisata di Australia. Turis dari manca negara, khususnya dari China tidak mengunjungi negara Kangoro tersebut mengingat darurat virus korona di tempat mereka berasal.

Laporan menunjukkan Australi mendapat keuntungan yang besar setiap tahunnya mendapat kunjungan dari China. Data pemerintah Australia hampir 9,3 juta turis yang mengunjungi Australia tahun lalu, 1,4 juta diantaranya berasal dari China.

Pemerintah Australia baru-baru ini melarang kedatangan warga sing dari China. Para pendatang akan diberhentikan di perbatasan, menyusul jumlah kasus infeksi yang meningkat menjadi 12 di Australia. Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan semua kedatangan warga asing dari China ataupun hanya sempat melakukan perjalanan ke negara itu akan ditolak.

Kondisi itu mengkwatirkan pelaku pariwisata setempat terutama yang mengurusi turis asal China. Sementara itu oprator wisata yang terdampak kebakaran mengalami penurunan pendapatan.

Jason Cronshaw misalnya, ia memiliki bis untuk melayani wisatawan setiap hari mengelilingi tempat-tempat wisata Blue Mountains, sekitar 62 km dari Sydney. Ia mengakui biasanya enam bis silih-berganti melayani turis selama bulan Desember dan Januari.

Namun di musim panas kali ini keadaannya berubah. Ia hanya bisa mengoperasikan satu bis. “Selama musim panas ini, kami hanya mengoperasikan satu bis, dan itu pun agar kami masih bisa melayani kalau ada turis yang datang. Tapi sangat sedikit,” kata Cronshaw.

Ia mengakui selama keluaganya menjalankan usaha bernama Fantastic Aussie Tours selama lebih dari 40 tahun.

“Selama 45 tahun, saya belum pernah melihat keadaan sesepi ini.” Jason Cronshaw.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Sektor Wisata Singapura Anjlok, Jumlah Kunjungan Wisatawan Hingga 25% Pasca Virus Corona
Next post Patung Es Penguin Mencair di Luar Gedung-Gedung Pemerintah Sebagai Desakan Mewujudkan Perjanjian Laut Internasional