Bandara Komodo Bertaraf Internasional Juli Mendatang, Investor Gelontorkan Rp 1,2 T


Eastjourneymagz.com—  Pemerintah menetapkan status bertaraf Internasional kepada Bandara Komodo untuk mendukung wisata super prioritas Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam rangka mega proyek tersebut investor akan menggelontorkan dana sebesar 1,2 triliun.

Direktur CAF Iman Oloan Sjafar menjelaskan ada dua perusahaan yang digandeng pemerintah untuk menyukseskan pembangunan bandara ini yakni Konsorsium PT Cardig Aero Services Tbk (CASS) dan Changi Airports International Pte Ltd (CAI).

Ia menambahkan pembangunan bandara komodo tersebut melalui PT Cinta Airport Flores (CAF) sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang telah dibentuk konsorsium. Nantinya dana tersebut digunakan untuk menggarap berbagai fasilitas penunjang Bandara Komodo.

“Perpanjangan runway, pelebaran apron, penambahan dua terminal baru, perkerasan runway dan taxiway serta akan digunakan untuk fasilitas pendukung lainnya,…..nanti juga akan ada perluasan terminal mencukupi kebutuhan traffic yang semakin berkembang,” kata dia kepada Media, Jumaat, (7/2).

Ia menjelaskan pemerintah juga telah berkomitmen dan memberi dukungan untuk melakukan pembebasan lahan yang akan dimulai tahun ini. Selain itu pemerintah juga memberi dukungan dalam bentuk pemberian jaminan terhadap risiko-risiko yang mungkin timbul melalui Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).

Pihaknya sangat mendukung upaya pemerintah yang menargetkan jumlah penumpang di Bandara Komodo dapat mencapai 4 juta jiwa penumpang per tahun. Menurutnya tahap selanjutnya adalah melaksanakan berbagai hal yang telah disepakati yang tertuang dalam perjanjian Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Adapun bentuk skema KPBU diantaranya rancang-bangun-pembiayaan-guna-pelihara-serah (Design Build Finance Operate Maintain Transfer / DBFOMT) dengan masa konsesi selama 25 tahun.

“Selama masa konsesi, CAF akan menempatkan Bandar Udara Komodo sebagai gerbang bagi Flores, terutama dalam mewujudkan misi pemerintah untuk meningkatkan konektivitas nasional dan internasional. Serta untuk meningkatkan jumlah penumpang dari 720 ribu penumpang saat ini sampai dengan 4 juta penumpang per tahun dan kargo sebesar 3.500 ton per tahun di tahun 2044 mendatang,” kata dia.

Sementara itu Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan pihaknya menargetkan pengerjaan Bandara Komodo dimulai Mei 2020 lebih cepat dari rencana awal. Konsorsium CAS kata dia, lewat perusahaan yang baru terbentuk, yakni PT Cinta Airport Flores, akan mulai mengelola Bandara Komodo lebih cepat dari perencanaan awal. Kemenhub dan konsorsium CAS meneken memorandum of understanding (MoU) kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) untuk pengembangan Bandara Komodo pada Jumat (7/2).


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Labuan Bajo Banjir Lagi Akibat Sampah, Drainase dan Pembuangan yang Tidak Memadai
Next post Pameran Wisata Indonesia di Australia, Ada Labuan Bajo hingga Sasando