Gerhana Akan Terjadi 6 Kali Selama 2020


Gerhana akan terjadi 6 kali selama tahun 2020/ foto Istimewa

Eastjourneymagz.comGerhana bulan akan terjadi enam kali selama tahun 2020. Momen gerhana ini sangat ditunggu-tunggu sebab merupakan pristiwa yang langkah.

Berdasarkan rilis yang diunggah di halaman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Gerhana Bulan Penumbra (GBP) dapat dilihat di Indonesia, Jumat (10/1/2020).

Berikut ini jadwal keenam gerhana yang akan terjadi di 2020 dengan rincian dua kali gerhana Matahari dan empat kali gerhana Bulan.

Pertama, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 11 Januari 2020 yang dapat diamati dari Indonesia

Kedua, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 6 Juni 2020 yang dapat diamati dari Indonesia

Ketiga, Gerhana Matahari Cincin (GMC) 21 Juni 2020 yang dapat diamati dari Indonesia berupa Gerhana Matahari Sebagian, kecuali sebagian besar Jawa dan sebagian kecil Sumatera bagian Selatan.

Keempat, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5 Juli 2020 yang tidak dapat diamati dari Indonesia

Kelima, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 20 November 2020 yang dapat diamati dari wilayah Indonesia bagian Barat menjelang gerhana berakhir.

Keenam, Gerhana Matahari Total (GMT) 14 Desember 2020 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.

Gerhana ini tidak dapat dilihat di berbagai belahan dunia. Ada beberapa negara yang beruntung dab dapat menyaksikan langsung gerhana tersebut.

Beberapa negara dapat menyaksikan Gerhana Bulan Penumbra seperti dilihat di Asia, Eropa, sebagian besar Afrika bagian Timur, sebagian kecil Australia bagian Barat, dan Samudera Hindia.

sementara itu Proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di Afrika bagian Barat, Samudera Atlantik, sebagian kecil Amerika bagian Timur Laut, dan sebagian kecil Amerika Selatan bagian Timur.

selainn itu Gerhana pada saat Bulan terbenam dapat diamati di Amerika Utara bagian Barat Laut, Samudera Pasifik bagian Barat, dan sebagian besar Australia bagian Timur.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Lebih dari Satu Juta Wisman Kunjungi Indonesia di Bulan November 2019
Next post NTT Perlu Reformasi Birokrasi untuk Mengembangkan Pariwisata