Joko Widodo Memastikan Proyek Pengembangan Wisata Super Prioritas Rampung 2020


Joko Widodo di Borobudur/ Sumber: Setkab

Eastjourneymagz.comPresiden Indonesia Joko Widodo memastikan pengembangan empat destinasi prioritas rampung tahun 2020. Ia akan mengelilingi satu per satu destinasi tersebut untuk memastikan pembangunan berjalan dengan baik.

“Setelah kemarin kita melihat di Labuan Bajo, Danau Toba, dan Mandalika kali ini yang terakhir untuk kita memastikan pengembangan yang ada di Borobudur selesai pada 2020,” kata Presiden Joko Widodo di Kawasan Candi Borobudur di Magelang, Jumat (30/8).

Jokowi menjelaskan, pengembangan kawasan Borobudur akan selesai seiring dengan rampungnya infrastruktur pendukung konektivitas di Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta Internasional Airport (YIA).

” Setelah bandara selesai slot besar, pesawat bisa masuk, maka itulah kesempatan kita untuk mengembangkan Borobudur lebih baik lagi. Sehingga perlu penataan-penataan secara fisik,” kata dia.

Ia menambahkan pengembangan infrastruktur di Borobudur meliputi pelebaran jalan hingga atraksi wisata. Pelebaran tersebut membantu mengantarkan wisatawan ke Borobudur.

“Dari jauh candinya sudah kelihatan, jalan yang melingkari candi juga masih kurang besar. Kita ingin mengecek langsung kebutuhan-kebutuhan yang ada di lapangan,” ujar Presiden Joko Widodo.

Pembatasan Kapasitas Pengunjung

Presiden Joko Widodo  menjelaskan pemerintah telah melakukan kajian pembatasan kapasitas atau carrying capacity di Candi Borobudur. Hal itu dilakukan untuk tetap menjaga kelestarian salah satu situs warisan dunia tersebut.

“Sudah dibicarakan, nanti kalau ada kondisi yang sudah padat sekali baru diatur berapa yang boleh naik untuk dibatasi, harus ada pembatasan. Tapi untuk sekarang belum,” tegas Jokowi.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, dengan selesai dan terintegrasinya Borobudur dengan Bandara Baru Yogyakarta diharapkan bisa menambah lama tinggal wisatawan yang berkunjung ke kawasan Joglosemar dan Borobudur.

“Jateng dan DIY kan selama ini kita gabung menjadi wilayah Joglosemar. Selama ini, length of stay wisatawan di Jateng dan DIY rata-rata hanya 2 hari, sementara rata-rata nasional sudah 8 hari. Mari kita usahakan agar mereka bisa tinggal lebih lama,” ujar Arief Yahya.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Joko Widodo Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Pendukung Destinasi Wisata Super Prioritas
Next post Ngopi, dalam Festival Kopi NTT