Jokowi Ingin Membangun Fasilitas di TNK dan Sekitarnya


Presiden Indonesia Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Labuan Bajo, Manggarai Barat.  

Eastjourneymagz.comPresiden Indonesia Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur mempunyai agenda untuk membangun Fasilitas di sekitar Taman Nasional Komodo (TNK). Jokowi ingin menggenjot pariwisata di daerah yang berada di ujung Barat Pulau Flores ini.

Dalam kunjungannya, Presiden dua periode ini mengunjungi Pulau Rinca yang berada di kawasan TNK. Jokowi memulai perjalanannya dari Dermaga di Pantai Waecicu menggunakan kapal cepat dalam waktu 45 hingga 60 menit.

Dari dermaga tersebut, Presiden ikut Ibu Negara Iriana Joko Widodo lepas sauh menuju Pulau Rinca. Setibanya di dermaga Pulau Rinca, Presiden diundang oleh Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Lukita Awang, dan diberikan penjelasan singkat tentang persyaratan pulau tersebut.

“Kita ini ingin melihat secara makronya untuk kawasan Labuan Bajo dan sekitarnya. Artinya, Labuan Bajo ada Pulau Komodo, ada Pulau Rinca, kemudian ada lautnya sehingga pembenahan kawasan pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung itu (harus) terintegrasi semuanya,” ujar Presiden selepas peninjauan pada Kamis (11/07).

TNK akan dibuat lebih terintegrasi antara satu lokasi wisata dengan lainnya di Provinsi NTT. 

Presiden mengatakan, pengembangan kawasan Taman Nasional Komodo ke depannya akan dibuat lebih terintegrasi antara satu lokasi wisata dengan lainnya di Priovinsi NTT. Rancangan pengembangan tersebut, menurut Presiden, akan segera dibahas dengan kementerian dan pihak-pihak terkait.

Rancangan besar ini yang sebentar lagi akan kita buatkan rapat terbatas sehingga grand design-nya itu betul-betul sambung antara Labuan Bajo, Rinca, Komodo, lautnya, semuanya terdesain dengan baik dan dikerjakan tidak parsial,” ucapnya.

Namun, Presiden juga mengingatkan akan prinsip konservasi dan memperhatikan daya dukung Taman Nasional Komodo agar tidak membahayakan lingkungan alam di sana. Presiden berpandangan bahwa diperlukan pemisahan yang jelas antara zona konservasi dan turisme di kawasan tersebut.

Rencananya, Presiden melanjutkan, kunjungan wisatawan di kawasan Taman Nasional Komodo tersebut akan menerapkan sistem kuota untuk menjaga keberlangsungan dan keseimbangan lingkungan setempat.

“Saya tadi sudah sampaikan ke Kepala Balai untuk betul-betul dihitung daya dukungnya. Ini adalah kawasan konservasi sehingga nanti akan kita buat desain besar, rancangan besar, mana yang untuk turis, mana yang untuk konservasi, mana yang dikuota, mana yang tidak,” tuturnya.

Pemerintah sendiri memberikan dukungan penuh atas pengembangan yang lebih terintegrasi di kawasan Taman Nasional Komodo yang memang ditargetkan bagi wisatawan premium itu. Sejumlah pembenahan fasilitas atau infrastruktur pendukung pariwisata di NTT sedang direncanakan pemerintah.

“Saya kira nanti urusan dermaga mau kita benahi. Urusan fasilitas-fasilitas kecil yang mendukung saya kira nanti semuanya (dibenahi). Itu yang saya sampaikan rancangan besar. Jadi tidak parsial. Termasuk kebutuhan air, itu semuanya tadi sudah kita bicarakan di situ,” tandasnya.

Dari Pulau Rinca, Presiden Joko Widodo dan rombongan langsung menuju dermaga Philemon Labuan Bajo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, untuk meninjau rencana pengembangan pelabuhan tersebut. Kepala Negara menyimak pemaparan yang disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan R. Agus Purnomo.

Dalam kesempatan itu, Presiden berkeliling melihat kondisi pelabuhan dan sempat menyapa masyarakat dan berfoto bersama.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Kata Jokowi Labuan Bajo Masuk dalam 4 Destinasi Wisata Super Prioritas Indonesia
Next post Film Bali: Beats of Paradise yang Mempromosikan Wisata Indonesia Mengguncang Amerika